Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

13 ISPA disebabkan oleh virus Depkes R.I, 2008b. Keanekargaman penyebab ISPA tergantung dari umur, kondisi tubuh dan kondisi lingkungan. Di Amerika Serikat anak yang berumur 1 bulan hingga 6 tahun penyebab terbesarya adalah Streptococus pneumonia dan heamapilus influenza serotype B. Sedangkan khusus anak 4 bulan hingga 2 tahun kejadian ISPA antara 60-70 disebabkan oleh bakteri Wattimena, 2004. Penyakit ISPA khususnya penumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Keadaan ini berkaitan erat dengan berbagai kondisi yang melatar belakanginya seperti malnutrisi juga kondisi lingkungan baik polusi di dalam rumah berupa asap maupun debu dan sebagainya Depkes R.I, 2006.

2.1.3 Klasifikasi ISPA

A. Klasifikasi Penyakit ISPA dibedakan menjadi 2 kelompok umur 2 bulan dan kelompok umur 2 hingga 5 tahun Depkes RI, 2000 yakni : 1. Kelompok umur 2 bulan terdiri atas 2 jenis yaitu : a. Pneumonia Berat, bila batuk disertai nafas cepat 60kalimenit dengan atau tanpa tarikan dada bagian bawah ke dalam yang kuat. Disamping itu ada beberapa tanda klinis yang dapat dikelompokan sebagai tanda bahaya seperti kurang mampu minum, kejang, kesadaran menurun, stridor, wheezing dan demam. 14 b. Bukan pneumonia, bila batuk pilek tanpa disertai nafas cepat 60kalimenit dan tanpa tarikan dinding dada bagian bawah kedalam. 2. Kelompok umur 2 bulan-5tahun, terdiri dari 3 jenis yaitu : a. Pneumonia berat, jika batuk disertai nafas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam pada waktu anak menarik nafas. b. Pneumonia biasa, batuk dengan tanda-tanda tidak ada tarikan dinding dada bagian ke dalam, namun disertai nafas cepat 50kalimenit untuk umur 2- 12 bulan, dan 40kalimenit untuk umur 12 bulan sampai 5 tahun. c. Bukan Pneumonia, batuk pilek biasa dan tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam dan tidak ada nafas cepat.

2.1.4 Cara Penularan ISPA

ISPA dapat terjadi karena transmisi organisme melalui AC, droplet dan melalui tangan yang dapat menjadi jalan masuk bagi virus. Penularan faringitis terjadi melalui droplet, kuman menginfiltrasi lapisan epitel, jika epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi sehingga terjadi pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada sinusitis, saat terjadi ISPA melalui virus, hidung akan mengeluarkan ingus yang dapat menghasilkan superfinfeksi bakteri, sehingga dapat menyebabkan bakteri patogen masuk kedalam rongga-rongga sinus WHO, 2008.

2.1.5. Gejala ISPA

Penyakit ISPA adalah penyakit yang timbul karena menurunnya sistem kekebalan atau daya tahan tubuh, misalnya karena kelelahan atau stres. Bakteri dan