Jenis dan Sumber Data Uji Asumsi Klasik

Pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner dibuat dengan skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkatan jawaban yang merupakan skala jenis ordinal sebagai berikut : a Sangat Setuju, diberi bobot 5 b Setuju, diberi bobot 4 c Kurang Setuju, diberi bobot 3 d Tidak Setuju, diberi bobot 2 e Sangat Tidak Setuju, diberi bobot 1

3.5. Jenis dan Sumber Data

Menurut Arikunto 2002:96 data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Atau sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Data sendiri terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Hasan, 2006:19. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari hasil wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada responden tentang beberapa variabel yang diteliti dengan debitur program KPUM Sumut Sejahtera. 2. Data sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian yang terdahulu . Universitas Sumatera Utara Hasan, 2006:19. Data sekunder pada penelitian ini adalah dokumen tentang profil, sejarah, fasilitas dan prosedur dari program KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut.

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

3.6.1. Identifikasi variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat. Variabel ini biasanya diberikan notasi “X”. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel bebas, yaitu: motivasi X1, persepsi X2, sikap X3, kelas sosial X4, kelompok referensi X5 dan keluarga X6. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas. Variabel ini biasanya diberikan notasi “Y”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan menjadi debitur Y.

3.6.2. Definisi operasional variabel

a Motivasi X 1 adalah kebutuhan dalam individu seorang perempuan yang mendorong mereka untuk bertindak meminjam uang kredit b Persepsi X 2 adalah cara perempuan menafsirkan sensasi-sensasi yang diterimanya dan memberi arti tentang stimuli KPUM Sumut Sejahtera Universitas Sumatera Utara c Sikap X 3 adalah ungkapan perasaan perempuan tentang suatu objek apakah disukai atau tidak d Kelas Sosial X 4 adalah pembagian masyarakat khususnya perempuan ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau strata yang berbeda e Kelompok Referensi X 5 adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perempuan dalam mengambil keputusan f Keluarga X 6 adalah lingkungan di mana sebagian besar perempuan tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya g Keputusan Menjadi Debitur Y adalah tindakan yang diambil seorang perempuan melalui proses pertimbangan dalam memecahkan masalah untuk menjadi debitur Tabel 3.2. Operasionalisasi variabel penelitian Variabel Definisi Indikator Skala Ukur Motivasi X1 Kebutuhan dalam individu seorang perempuan yang mendorong mereka untuk bertindak meminjam uang menjadi debitur 1. Perekonomian keluarga yang pas-pasan 2. Teman perempuan debitur lainnya sudah berhasil karena KPUM Sumut Sejahtera 3. Dorongan dari diri sendiri 4. Keinginan untuk membantu suami 5. Kemampuan menjalankan usaha 6. Meningkatkan ekonomi keluarga melalui KPUM Sumut Sejahtera Skala Likert Persepsi X2 Cara perempuan menafsirkan sensasi-sensasi yang diterimanya dan memberi arti tentang stimuli KPUM Sumut Sejahtera 1. Ada penjelasan account officer AO tentang program KPUM Sumut Sejahtera 2. Perempuan terbantu dengan adanya KPUM Sumut Sejahtera 3. Anggapan kalau hanya laki-laki yang boleh berurusan dengan bank 4. Persyaratan menjadi anggota kelompok 5. Proses peminjaman dan pencairan KPUM Sumut Sejahtera 6. Jangka waktu pengembalian pinjaman Skala Likert Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.2 Sikap X3 Ungkapan perasaan perempuan tentang suatu objek apakah disukai atau tidak 1. Manfaat KPUM Sumut Sejahtera 2. Percaya bisa membantu perekonomian keluarga 3. Suamikeluarga akan ikut mengelola uang dan usaha 4. Perasaan perempuan bisa mendapatkan pinjaman 5. Mampu mengembalikan pinjaman 6. Bijak untuk mengambil pinjaman Skala Likert Kelas Sosial X4 Pembagian masyarakat, khususnya perempuan ke dalam kelas- kelas yang berbeda atau strata yang berbeda 1. Hirarki status sosial perempuan di bawah laki-laki 2. Kenyataan bahwa perempuan bisa mengangkat status sosial sejajar dengan laki-laki 3. Saling membantu sesama teman perempuan 4. Keinginan untuk bangkit dari kemiskinan 5. Status sosial yang sama membuat sesama perempuan sering berdiskusi Skala Likert Kelompok Referensi X5 Seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perempuan dalam mengambil keputusan 1. Ajakan teman bergabung di kelompok 2. Dianjurkan teman untuk mengambil pinjaman 3. Ajakan dari account officer AO Bank Sumut 4. Tertarik dengan teman-teman yang sudah berhasil 5. Dianjurkan AO untuk kembali meminjam Skala Likert Keluarga X6 Lingkungan di mana sebagian besar perempuan tinggal dan berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya 1. Ide berusaha dari suamikeluarga 2. Saran untuk mengambil pinjaman 3. Meminta pendapat suamikeluarga 4. Saran untuk meminjam dari Bank Sumut saja 5. Keterlibatan suamikeluarga menjalankan usaha 6. Saran dari suamikeluarga mengajukan pinjaman selanjutnya Skala Likert Keputusan Menjadi Debitur Y Tindakan yang diambil seorang perempuan melalui proses pertimbangan dalam memecahkan masalah untuk meminjam uang menjadi debitur 1. Yakin untuk mengambil pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 2. Pencarian informasi tentang pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 3. Sudah mempertimbangkan baik dan buruknya 4. Ketepatan dalam mengambil keputusan untuk meminjam dari Bank Sumut Skala Likert Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Universitas Sumatera Utara

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan uji prasyarat untuk menentukan layak atau tidaknya suatu instrumen pertanyaan di dalam mengukur suatu variabel penelitian. Uji ini dilakukan kepada 30 debitur perempuan program KPUM Sumut Sejahtera di luar sampel.

3.7.1. Pengujian validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen angket cukup layak digunakan sehingga menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurannya. Jika valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008:172. Pengukuran validitas internal menggunakan uji validitas setiap butir pertanyaan dengan cara mengkolerasikan skor item masing-masing variabel dengan skor total masing-masing variabel sehingga akan terlihat butir instrumen yang layak dan tidak layak untuk mengukur variabel penelitian Menurut Sugiyono 2008:173, jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari pada 0,30 r 0.30, maka butir-butir pertanyaan dari instrument dianggap sudah valid. Menurut Umar 2003:90, jumlah responden untuk uji coba disarankan untuk 30 orang agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. Pengujian validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Statistic Package Social Sciences SPSS. Berdasarkan uji validitas yang dibagikan kepada 30 responden, maka diperoleh hasil uji validitas variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3. Hasil uji validitas Variabel Indikator Corrected Item Total Corellation Keterangan Motivasi 1. Perekonomian keluarga yang pas- pasan 2. Teman perempuan debitur lainnya sudah berhasil karena KPUM Sumut Sejahtera 3. Dorongan dari diri sendiri 4. Keinginan untuk membantu suami 5. Kemampuan menjalankan usaha 6. Meningkatkan ekonomi keluarga melalui KPUM Sumut Sejahtera 0.377 0.609 0.759 0.458 0.791 0.587 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Persepsi 1. Ada penjelasan account officer AO tentang program KPUM Sumut Sejahtera 2. Perempuan terbantu dengan adanya KPUM Sumut Sejahtera 3. Anggapan kalau hanya laki-laki yang boleh berurusan dengan bank 4. Persyaratan menjadi anggota kelompok 5. Proses peminjaman dan pencairan KPUM Sumut Sejahtera 6. Jangka waktu pengembalian pinjaman 0.804 0.718 0.789 0.804 0.805 0.887 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sikap 1. Manfaat KPUM Sumut Sejahtera 2. Percaya bisa membantu perekonomian keluarga 3. Keterlibatan suamikeluarga mengelola uang dan usaha 4. Perasaan perempuan bisa mendapatkan pinjaman 5. Mampu mengembalikan pinjaman 6. Bijak untuk mengambil pinjaman 0.837 0.859 0.733 0.858 0.674 0.751 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kelas Sosial 1. Hirarki status sosial perempuan di bawah laki-laki 2. Kenyataan bahwa perempuan bisa mengangkat status sosial sejajar dengan laki-laki 3. Saling membantu sesama teman perempuan 4. Keinginan untuk bangkit dari kemiskinan 5. Status sosial yang sama membuat sesama perempuan sering berdiskusi 0.409 0.435 0.436 0.494 0.443 Valid Valid Valid Valid Valid Kelompok Referensi 1. Ajakan teman bergabung di kelompok 2. Dianjurkan teman untuk mengambil pinjaman 3. Ajakan dari account officer AO Bank Sumut 4. Tertarik dengan teman-teman yang sudah berhasil 5. Dianjurkan AO untuk kembali meminjam 0.703 0.827 0.827 0.498 0.668 Valid Valid Valid Valid Valid Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.3 Keluarga 1. Ide berusaha dari suamikeluarga 2. Saran untuk mengambil pinjaman 3. Meminta pendapat suamikeluarga 4. Saran untuk meminjam dari Bank Sumut saja 5. Keterlibatan suamikeluarga menjalankan usaha 6. Saran dari suamikeluarga mengajukan pinjaman selanjutnya 0.645 0.888 0.934 0.845 0.660 0.605 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Keputusan 1. Yakin untuk mengambil pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 2. Pencarian informasi tentang pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 3. Sudah mempertimbangkan baik dan buruknya 4. Ketepatan dalam mengambil keputusan untuk meminjam dari Bank Sumut 0.496 0.773 0.765 0.551 Valid Valid Valid Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.3, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen pertanyaan seputar variabel dependen dan variabel independen adalah valid karena r 0.30 yang dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Corellation. Dengan demikian, dapat disimpulkan, bahwa semua instrumen pertanyaan dari variabel yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2. Pengujian reliabilitas

Hasil dari uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability . Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan Universitas Sumatera Utara sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pengujian realibilitas ditunjukkan oleh taraf keajegan konsisten skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda Prasetyo, 2007: 104. Pengujian reliabilitas instrumen digunakan dengan perangkat lunak Statistic Package Social Sciences SPSS. Setelah uji validitas dilakukan maka selanjutnya terhadap kuesioner yang akan disebarkan kepada responden sampel dilakukan uji reliabilitas untuk melihat konsistensi jawaban. Untuk uji reliabilitas digunakan dengan metode Cronbach’s Alpha dengan koefisien berkisar antara 0 sampai 1. Kriteria pengujian adalah jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 α 0,6, maka menunjukkan bahwa ukuran yang dipakai sudah reliabel Malhotra, 2002:293. Cronbach’s Alpha dihitung dengan menggunakan rumus: α = r K Kr 1 1 − + Di mana: α = reliabilitas K = jumlah butir r = rata-rata korelasi antar item Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan kepada 30 responden, maka diperoleh hasil uji reliabilitas variabel dependent dan variabel independent sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4. Hasil uji reliabilitas Variabel Indikator Cronbach’s Alpha if Item Deleted Keterangan Motivasi 1. Perekonomian keluarga yang pas- pasan 2. Teman perempuan debitur lainnya sudah berhasil karena KPUM Sumut Sejahtera 3. Dorongan dari diri sendiri 4. Keinginan untuk membantu suami 5. Kemampuan menjalankan usaha 6. Meningkatkan ekonomi keluarga melalui KPUM Sumut Sejahtera 0.807 0.754 0.726 0.809 0.720 0.750 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Persepsi 1. Ada penjelasan account officer AO tentang program KPUM Sumut Sejahtera 2. Perempuan terbantu dengan adanya KPUM Sumut Sejahtera 3. Anggapan kalau hanya laki-laki yang boleh berurusan dengan bank 4. Persyaratan menjadi anggota kelompok 5. Proses peminjaman dan pencairan KPUM Sumut Sejahtera 6. Jangka waktu pengembalian pinjaman 0.920 0.930 0.922 0.920 0.919 0.909 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sikap 1. Manfaat KPUM Sumut Sejahtera 2. Percaya bisa membantu perekonomian keluarga 3. Keterlibatan suamikeluarga mengelola uang dan usaha 4. Perasaan perempuan bisa mendapatkan pinjaman 5. Mampu mengembalikan pinjaman 6. Bijak untuk mengambil pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 0.905 0.901 0.918 0.902 0.926 0.916 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Kelas Sosial 1. Hirarki status sosial perempuan di bawah laki-laki 2. Kenyataan bahwa perempuan bisa mengangkat status sosial sejajar dengan laki-laki 3. Saling membantu sesama teman perempuan 4. Keinginan untuk bangkit dari kemiskinan 5. Status sosial yang sama membuat sesama perempuan sering berdiskusi 0.649 0.629 0.631 0.602 0.636 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Kelompok Referensi 1. Ajakan teman bergabung di kelompok 2. Dianjurkan teman untuk mengambil pinjaman 3. Ajakan dari account officer AO Bank Sumut 4. Tertarik dengan teman-teman yang sudah berhasil 5. Dianjurkan AO untuk kembali meminjam 0.847 0.814 0.814 0.891 0.855 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3.4 Keluarga 1. Ide berusaha dari suamikeluarga 2. Saran untuk mengambil pinjaman 3. Meminta pendapat suamikeluarga 4. Saran untuk meminjam dari Bank Sumut saja 5. Keterlibatan suamikeluarga menjalankan usaha 6. Saran dari suamikeluarga mengajukan pinjaman selanjutnya 0.911 0.878 0.871 0.884 0.910 0.920 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Keputusan 1. Yakin untuk mengambil pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 2. Pencarian informasi tentang pinjaman KPUM Sumut Sejahtera 3. Sudah mempertimbangkan baik dan buruknya 4. Ketepatan dalam mengambil keputusan untuk meminjam dari Bank Sumut 0.838 0.708 0.713 0.813 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan Tabel 3.4 diketahui bahwa reliabilitas instrumen pertanyaan dari variabel dependen dan variabel independen seluruhnya adalah reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha telah melebihi 0,6. Dapat disimpulkan, bahwa semua instrumen pertanyaan dari variabel yang digunakan adalah reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.8. Model Analisis Data

3.8.1. Model analisis data hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian menyatakan, faktor internal dan eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut di Medan. Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda, yaitu persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independent . Universitas Sumatera Utara Menurut Purbayu 2005:126, bentuk umum dari persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + e Di mana a = Konstanta b = Koefisien Regresi Y = Keputusan Menjadi Debitur X 1 = Motivasi X 2 = Persepsi X 3 = Sikap X 4 = Kelas Sosial X 5 = Kelompok Referensi X 6 = Keluarga e = error Untuk mengetahui serta menentukan arah besarnya koefisien antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakanlah teknik bantuan Statistical Product and Service Solutions SPSS.

3.8.2. Pengujian koefisien persamaan regresi

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan bermakna atau tidak maka digunakan tiga perhitungan uji statistik yakni uji F secara simultan, uji t secara parsial dan koefisien determinasi R 2 . Universitas Sumatera Utara 1. Uji F Secara Simultan Uji F dimaksudkan untuk menguji apakah secara simultan keseluruhan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas terikat dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4, b 5 , b 6 = 0 artinya variabel motivasi, persepsi, sikap, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut di Medan H 1 : minimal 1 dari b i ≠ 0 artinya variabel motivasi, persepsi, sikap, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut di Medan Pada uji F, F hitung dibandingkan dengan F tabel , dengan kriteria uji F sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak, pada α = 5 . Hal ini berarti bahwa secara simultan, variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Jika F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, pada α = 5. Hal ini berarti bahwa secara simultan, variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 2. Uji t Secara Parsial Uji t statistik dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara parsial antara keseluruhan variabel bebas terhadap variabel tidak bebas terikat dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : H : b i = 0 artinya variabel motivasi, persepsi, sikap, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut di Medan H 1 : b 1, b 2, b 3, b 4, b 5, b 6 ≠ 0 artinya variabel motivasi, persepsi, sikap, kelas sosial, kelompok referensi dan keluarga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera Bank Sumut di Medan. Pada uji t, tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Di sini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak. Artinya bahwa secara parsial, variabel-variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. 2. Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. Artinya bahwa secara parsial, variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel bebas menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pengaruh terhadap variabel terikat dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 di mana 0 R 2 1. Artinya, jika nilai R 2 semakin dekat pada nilai 1, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kuat. Sebaliknya, jika R 2 semakin dekat pada nilai 0, maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah.

3.9. Uji Asumsi Klasik

Untuk kesahihan dan keajegan hasil analisis regresi liner berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yakni uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali 2005:110, salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histogram yang membandinhgkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya, kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Universitas Sumatera Utara Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah plot. Cara pengambilan keputusan pada metode plot adalah: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas, namun jika terjadi maka model regresi tersebut tidak ortogonal yaitu nilai korelasi tidak sama dengan nol antara variabel bebasnya. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance-nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Kemudian apabila nilai VIF berada di bawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinearitas Ghozali, 2005:114. Universitas Sumatera Utara 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut hemokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Menurut Santoso 2002, untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik- titik yang terdapat pada scaterplot yang dihasilkan program SPSS dengan dasar pengambilan keputusan. Untuk uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya, dengan dasar analisis sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi objek penelitian 4.1.1.1. Sejarah pendirian perusahaan dan perkembangannya. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara. Berdasarkan peraturan Daearah Tingkat I Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, pada tanggal 16 April 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Bank Sumut. Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar pada saat itu ditetapkan sebesar Rp.400 miliar. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No.31 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500 miliar. PT. Bank Sumut merupakan bank non devisa yang kantor pusatnya di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan. Per 31 Desember 2006, Bank Sumut telah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 19

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 2

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 11

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 2 24

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 2

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 22

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Nasabah Perempuan Terhadap Keputusan Menjadi Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) Sumut Sejahtera Bank Sumut Di Medan

0 0 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Nasabah Perempuan Terhadap Keputusan Menjadi Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) Sumut Sejahtera Bank Sumut Di Medan

0 1 47

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Nasabah Perempuan Terhadap Keputusan Menjadi Debitur Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) Sumut Sejahtera Bank Sumut Di Medan

0 0 13

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL NASABAH PEREMPUAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI DEBITUR KREDIT PEDULI USAHA MIKRO (KPUM) SUMUT SEJAHTERA BANK SUMUT DI MEDAN TESIS

0 0 16