Status sosial sebagai warga negara kelas dua justru membuat nasabah perempuan saling membantu, saling menguatkan dan mempunyai keinginan yang
sama yakni memperbaiki perekonomian keluarga. Sesama nasabah perempuan juga kerap berdiskusi bagaimana caranya memperbaiki perekonomian keluarga.
Adanya keinginan untuk membiayai usaha melalui KPUM Sumut Sejahtera juga lahir dari diskusi yang terjadi di antara sesama nasabah perempuan.
Bank Sumut juga perlu memperhatikan dengan baik faktor kelas sosial calon debitur KPUM Sumut Sejahtera. Keberadaan calon debitur yang secara
sosial kerap dipinggirkan dan dianggap tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola ekonomi keluarga adalah peluang untuk mendidik mereka menjadi
perempuan yang mampu berdikari dalam bidang ekonomi. Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian terdahulu dari Anisa 2006
yang menyatakan bahwa kelas mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam mengambil kredit modal usaha pada BRI Cabang
Malang Martadinata.
4.2.12. Pembahasan pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan
menjadi debitur
Variabel yang ketiga dominan mempengaruhi keputusan nasabah perempuan menjadi debitur KPUM Sumut Sejahtera adalah kelompok referensi
yakni 3.836 lebih besar dibandingkan dengan t
tabel
1,984 atau nilai signifikansi 0.000
lebih kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka keputusannya adalah H
ditolak dan H
1
diterima.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Sumarwan 2004:250 yang menyatakan bahwa kelompok referensi berisi seorang individu atau sekelompok
orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok referensi digunakan oleh seseorang sebagai dasar untuk perbandingan atau sebuah referensi
dalam membentuk respons afektif dan kognitif dan perilaku. Ada dua pihak yang masuk dalam kelompok referensi dalam penelitian ini,
yakni account officer AO KPUM Sumut Sejahtera dan teman-teman nasabah perempuan. AO dan teman-teman nasabah perempuan memberikan masukan
sekaligus ajakan kepada nasabah perempuan untuk mau menjadi anggota kelompok keuangan mikro KKM dan mengajukan pinjaman KPUM Sumut
Sejahtera. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teman-teman nasabah perempuan
memberikan saran dan masukan untuk mengambil pinjaman KPUM Sumut Sejahtera. Ada juga nasabah perempuan yang diajak secara pribadi oleh AO yang
kebetulan dikenalnya agar membentuk KKM dan mengambil pinjaman. AO KPUM Sumut Sejahtera juga tertarik dengan teman-teman yang sudah
berhasil sehingga mau mengajukan pinjaman KPUM Sumut Sejahtera. Terakhir, AO
juga menyarankan nasabah perempuan agar mengambil pinjaman selanjutnya jika pinjaman sebelumnya sudah lunas, apalagi jika prospek untuk
mengembangkan usaha cukup besar. Berdasarkan hal tersebut, kelompok referensi merupakan faktor eksternal
yang juga sangat penting untuk diperhatikan Bank Sumut dalam memasarkan KPUM Sumut Sejahtera. Artinya, ketentuan Bank Sumut yang mengharuskan
setiap kelompok minimal beranggotakan 20 nasabah perempuan baru bisa
Universitas Sumatera Utara
mengajukan pinjaman adalah kebijakan yang mendukung penyaluran KPUM Sumut Sejahtera ini.
Hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian terdahulu dari Anisa 2006 yang menyatakan bahwa kelompok referensi mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam mengambil kredit modal usaha pada BRI Cabang Malang Martadinata dan penelitian Shodiq 2006 yang menyatakan
bahwa kelompok referensi mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan Kredit Cepat Aman KCA pada
Perum Pegadaian Cabang Kepanjen Malang
4.2.13. Pembahasan pengaruh keluarga terhadap keputusan menjadi debitur