f. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan Rakhmat,
2005: 136. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong
timbulnya saling pengertian, saling menghargai dan yang paling penting dapat saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal melalui komunikasi yang dilakukan.
Melalui komunikasi antarpribadi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda
telah dicintai, anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas, anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan
demikian. Proses komunikasi antarpribadi seperti ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri seseorang.
I.5.3 Teori Pengungkapan Diri Self Disclosure
Self disclosure teori adalah proses sharingberbagi informasi dengan orang lain. Informasinya menyangkut pengalaman pribadi, perasaan, rencana masa depan, impian dan
sebagainya. Dalam melakukan proses self-disclosure seseorang harus memahami waktu, tempat dan tingkat keakraban. Kunci dari suksesnya self-disclosure adalah kepercayaan
http:jurusankomunikasi.blogspot.com. Salah satu model inovatif untuk memahami tingkat-tingkat kesadaran dan
penyingkapan diri dalam komunikasi adalah Jendela Johari Johari Window. “Johari” berasal dari nama depan dua orang psikolog yang mengembangkan konsep ini, Joseph Luft
dan Harry Ingham Senjaya, 2007:2.44. Meskipun self disclosure yang mendorong adanya keterbukaan, namun keterbukaan itu sendiri ada batasnya. Artinya kita perlu
mempertimbangkan kembali apakah menceritakan segala sesuatu tentang diri kita akan menghasilkan efek positif bagi hubungan kita dengan orang tersebut Senjaya, 2007:2.45.
Universitas Sumatera Utara
I.5.4 Komunikasi Verbal dan Non Verbal Dalam penyampaian pesan, seorang komunikator dituntut untuk memiliki kemampuan
dan sarana agar mendapat umpan balik feedback dari komunikan sehingga maksud pesan tersebut dapat dipenuhi dengan baik dan berjalan efektif. Komunikasi dengan tatap muka
face-to-face dilakukan. antara komunikator dan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan media apapun kecuali bahasa sebagai lambang atau simbol. Komunikator
dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa lisan oral
communication dan bahasa tulisan written communication. Ada tiga ciri utama komunikasi verbal, yaitu:
1. Bahasa verbal adalah komunikasi yang kita pelajari setelah kita menggunakan komunikasi
non verbal. Jadi komunikasi verbal ini digunakan setelah pengetahuan dan kedewasaan kita sebagai manusia tumbuh.
2. Komunikasi verbal dinilai kurang universal dibanding dengan komunikasi non verbal,
sebab bila kita ke luar negeri misalnya dan kita tidak mengerti bahasa yang digunakan masyarakat setempat maka kita bisa menggunakan bahasa isyarat non verbal.
3. Komunikasi verbal merupakan aktivitas yang lebih intelektual dibanding dengan bahasa
non verbal. Melalui komunikasi verbal kita mengkomunikasikan gagasan dan konsep- konsep yang abstrak Sendjaja, 2005:6.3.
Sementara komunikasi non verbal dapat didefenisikan sebagai berikut: non berarti tidak, verbal bermakna kata-kata words. Sehingga komunikasi non verbal dimaknai sebagai
komunikasi tanpa kata-kata. Beberapa contoh komunikasi nonverbal adalah: gerakan atau isyarat badaniah gestural seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan sebagainya,
dan menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya Sendjaja, 2005:6.3.
Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter komunikasi non verbal mencakup semua rangsangan kecuali rangsangan verbal dalam suatu setting komunikasi, yang
dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai potensial bagi pengirim atau penerima; jadi defenisi ini mencakup perilaku yang disengaja
juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan dalam Mulyana, 2002:198.
Kategori komunikasi non verbal dalam Sendjaja Sasa Djuarsa antara lain vocalics atau paralanguage, kinesic yang mencakup gerakan tubuh, lengan dan kaki, serta ekspresi wajah
facial expression, perilaku mata eye behaviour, lingkungan yang mencakup objek benda dan artefak, proxemics yang merupakan ruang dan teritori pribadi, haptics sentuhan,
penampilan fisik tubuh dan cara berpakaian, chronomics waktu dan olfaction bau Sendjaja, 2005:6.17.
Ada tiga perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal, yaitu: 1.
Komunikasi verbal dikirimkan oleh sumber secara sengaja dan diterima oleh penerima secara sengaja pula.
Universitas Sumatera Utara
2. Perbedaan simbolik. Berarti bahwa makna dalam komunikasi verbal dipahami secara
subjektif oleh individu yang terlibat didalam suatu kondisi, sedangkan makna non verbal lebih bersifat alami dan universal.
3. Mekanisme pemrosesan. Yaitu, komunikasi verbal mensyaratkan kaidah dan aturan
berbahasa secara indah dan terstruktur Sendjaja, 1994:257.
I.5.5 Teori Interaksi Simbolik