Umumnya masalah ketidakpuasan banyak dipicu oleh sistem gaji yang dipandang tidak memenuhi rasa keadilan. Ketiga adalah kondisi kerja yang
mendukung supportive working condition, yang termasuk ke dalam kondisi kerja misalnya temperatur, cahaya atau penerangan, meja, kursi, tingkat
kebisingan, dan lain-lain. Dari beberapa definisi mengenai kepuasan kerja di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa kepuasan kerja yaitu, perasaan seseorang terhadap pekerjaaan, ini mengartikan bahwa kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi lingkungan
kerjanya. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan pada masing-masing individu.
3.1.5. Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan
4
Persepsi tata ruang kerja yang memadai bagi setiap individu satu dengan individu yang lain sangat mempunyai pengaruh dan potensi untuk menghasilkan
perasaan puas dalam bekerja. Di samping itu, para karyawan akan merasa nyaman dengan ruang kerja yang layak dan kelengkapan akan fasilitas yang mendukung
para karyawan untuk bekerja lebih giat dan tekun. Lingkungan kerja yang baik akan membuat para pekerja merasa nyaman. Jika pekerja atau karyawan merasa
nyaman dalam bekerja bisa dipastikan produktivitas akan meningkat. Kelancaran aktivitas pekerjaan kantor, rasa kepuasan karyawan dan pelanggan sangat
4
Sukoco, M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Jakarta: Erlangga.
Universitas Sumatera Utara
ditentukan oleh penataan ruang kantor. Semakin baik tata ruangnya, semakin memberikan rasa aman dan nyaman dalam bekerja serta meningkatkan
produktivitas kerja. Oleh karena itu sebuah ruangan kantor wajib ditata dan selalu mendapatkan perhatian dari manajer kantor dalam Maryati, 2008 Tata ruang
menunjukkan penentuan syarat-syarat ruang dan penggunaannya secara terinci daripada ruang ini untuk memberikan susunan perabot dan perlengkapan yang
paling praktis yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kantor dalam Moekijat, 1997.
Banyak perusahaan berkeyakinan bahwa pendapatan, gaji merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan karyawan. Sehingga ketika
perusahaan merasa sudah memberikan gaji yang cukup, ia merasa bahwa karyawannya sudah puas. Sebenarnya kepuasan kerja tidak mutlak dipengaruhi
oleh gaji semata. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, diantaranya adalah kesesuaian pekerjaan, kebijakan organisasi termasuk
kesempatan untuk berkembang, lingkungan kerja dan perilaku atasan. Lingkungan kantor akan sedikit banyak mempengaruhi fisik maupun psikologis pegawai
ketika melakukan pekerjaannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi manajer administrasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang bisa membuat pegawainya
bekerja secara efisien dan efektif, serta meminimalkan kemungkinan pegawai mendapatkan cedera ketika melakukan pekerjaannya.
Ergonomi membantu memastikan apakah tugas, peralatan, maupun lingkungan kantor digunakan secara optimal dalam menyelesaikan tugas. Dengan
kata lain, lingkungan kantor harus sesuai dengan kebutuhan pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan. Odgers 2005, mendefinisikannya sebagai ilmu terapan yang digunakan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan tingkat
kenyamanan, efisiensi dan keamanan dalam mendesain tempat kerja demi memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis pegawai di kantor.
3.2. Mata
5
Mata merupakan indra pengelihatan pada manusia. Mata dibentuk untuk menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina selanjutnya dengan
perantaraan serabut-serabut nervus optikus, mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditafsirkan.
3.2.1. Anatomi Mata
Mata diproteksi oleh tulang rongga mata alis dan bulu mata, kelopak mata, refleks miengedip, sel-sel pada pemukaan kornea dan konjungtiva selaput lendir
yang melapisi permukaan dalam kelopak mata serta air mata. Air mata berfungsi memperbaiki tajam penglihatan membersihkan kotoran yang masuk ke mata,
lubrikasi pelumasan, media transpor bagi oksigen dari atmosfer, nutrisi glukosa, elektrolit, enzim protein, serta mengandung antibakteri dan antibodi.
Bola mata mempunyai garis menengah kira-kira 2,5 cm, bagian depannya bening serta terdiri dari tigalapisan, yaitu:
1. Lapisan luar fibrus yang merupakan lapisan penyangga.
5
Evelyn., Anatomi dan Fisiologis untuk Para Medis, Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 1999. p. 317
Universitas Sumatera Utara