3.1.4. Kepuasan Kerja
3
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Ketika seorang merasakan kepuasan dalam
bekerja tentunya dia akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya. Menurut
Robbin 1996 ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Pertama, adalah pekerjaan yang secara mental menantang mentally
challenging work, artinya apakah pekerjaan yang dilakukan karyawan saat ini ada tantangannya atau tidak sama sekali. Pekerjaan yang dirasa tidak menantang akan
menimbulkan rasa bosan dalam diri karyawan, sebaliknya pekerjaan yang tantangannya terlalu berat justru akan menimbulkan rasa frustasi dan perasaan
gagal. Oleh karena itu, pekerjaan yang diberikan kepada karyawan hendaknya memiliki tantangan yang proporsional. Kedua masalah reward yang sesuai
equitable reward, yang dimaksud reward misalnya gaji, komisi, bonus dan juga kebijakan promosi. Umumnya karyawan menginginkan gaji dan system promosi
yang adil dan fair. Yang dimaksud adil dan fair misalnya ada kesesuaian antara gaji dan tuntutan pekerjaan, skill, atau ketrampilan, latar belakang pendidikan, dan
sebagainya. Demikian juga masalah promosi, jangan sampai terjadi karyawan yang tidak outstanding malah mendapat promosi. Jika karyawan menilai sistem
gaji dan promosi sudah adil dan fair, maka kemungkinan besar karyawan akan mengalami kepuasan dengan pekerjaannya.
3
Moekijat, 1997. Administrasi Perkantoran, Bandung: Mandat Maju.
Universitas Sumatera Utara
Umumnya masalah ketidakpuasan banyak dipicu oleh sistem gaji yang dipandang tidak memenuhi rasa keadilan. Ketiga adalah kondisi kerja yang
mendukung supportive working condition, yang termasuk ke dalam kondisi kerja misalnya temperatur, cahaya atau penerangan, meja, kursi, tingkat
kebisingan, dan lain-lain. Dari beberapa definisi mengenai kepuasan kerja di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa kepuasan kerja yaitu, perasaan seseorang terhadap pekerjaaan, ini mengartikan bahwa kepuasan kerja itu sebagai hasil interaksi lingkungan
kerjanya. Setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan pada masing-masing individu.
3.1.5. Hubungan Antara Persepsi Tentang Tata Ruang Kerja Dengan Kepuasan Kerja Karyawan