penyuluhan dilakukan pada empat desa berbeda, dalam waktu yang tidak sama. Jenis-Jenis pelatihan dan penyuluhan program CSR CGS terhadap usahatani padi
dapat dilihat pada tabel 5. Setelah petani mendapatkan materi, mereka diberikan pelatihan secara
langsung mengenai tata cara pemilihan bibit padi yang unggul agar hasil produksi padi memuaskan. Hampir sebagian petani di desa-desa yang mendapatkan
program CSR CGS memiliki jarak tanam padi yang terlalu rapat, sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi, oleh karena itu pihak penyuluh
memberikan informasi yang penting juga tentang pola tanam padi dengan jarak antar padi yang tidak terlalu rapat. Beberapa alasan petani melakukan pola jarak
tanam padi yang rapat agar menghasilkan produksi padi yang banyak, dan jarak tanam yang dilakukan petani biasanya menggunakan ilmu perkiraan. Hal ini pula
yang mendorong tim penyuluh untuk melakukan pelatihan dan penyuluhan yang baik terhadap petani. Penggunaan pupuk juga menjadi perhatian penyuluh kepada
petani, dengan memberikan informasi takaran penggunaan pupuk yang cukup. Sebagian petani berpendapat bahwa semakin banyak pupuk yang diberikan
terhadap tanaman padi, maka hasil produksi padi mereka meningkat. Pupuk harus digunakan secara cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan, jika pupuk yang
diberikan terlalu berlebihan maka akan mempengaruhi pertumbuhan daun padi yang cepat menguning, sedangkan jika kekurangan pupuk akan mempengaruhi
pertumbuhan padi yang kurang berisi. Penyuluh pertanian padi juga menjelaskan sistem pengairan yang cukup dalam pertanian, terlebih petani-petani di
Kecamatan Pamijahan ini merupakan petani padi sawah, sehingga pengairan merupakan faktor yang berperan penting juga dalam pertanian padi. Hal yang
paling meresahkan petani padi adalah adanya hama dan penyakit yang menyerang tanaman padinya, hama dan penyakit yang sulit dikendalikan petani menyebabkan
hasil padi menurun, dalam penyuluhan pertanian padi ini pihak CSR CGS memberikan informasi terkait dengan pengendalian hama dan penyakit. Pelatihan
dan penyuluhan ini dilakukan secara berkala, dengan pendampingan- pendampingan yang dilakukan oleh penyuluh CSR CGS, dengan memberikan
praktik langsung kepada petani yang sedang menanam padinya. Tahap terakhir dalam proses pertanian padi adalah pemanenan, padi yang dihasilkan petani
hampir sebagian besar digunakan untuk dikonsumsi kembali bahkan dari sebagian petani mereka membeli kembali di warung-warung atau toko beras karena
produksi mereka tidak mencukupi kebutuhan petani sehari-hari. Proses pemanenan, penyuluh pertanian padi dari pihak CSR CGS menyerahkan
sepenuhnya kepada pihak petani dan juga pemasarannya.
6.1.2 Bentuk Kegiatan Pemberian Benih Padi dan Pupuk Kandang
Bentuk bantuan lain yang dilakukan oleh CGS terhadap pertanian padi adalah pemberian benih padi dan pemberian pupuk kandang. Benih padi yang
diberikan adalah benih padi dengan jenis padi Ciherang, benih padi yang diberikan disesuaikan dengan luas lahan petani penerima program CSR CGS baik
petani pemilik maupun petani penggarap. Luas lahan sawah petani di Kecamatan pamijahan ini menggunakan ukuran gedeng, satu gedeng setara dengan 1500 m
2
dan rata-rata tiap gedeng menggunakan benih 6.5 kg sehingga rata-rata per hektar menggunakan kurang lebih 39 kg. Jumlah rata-rata benih yang digunakan untuk
padi sawah ini terbilang cukup besar dengan rata-rata benih standardnya antara 25-30 kg per hektar, benih yang digunakan untuk pembibitan seharusnya kurang
lebih 3-5 benih, namun petani di Kecamatan Pamijahan ini menggunakan rata-rata benih yang lebih dari 5 benih. Pemberian benih padi ini merupakan program CSR
yang sifatnya hibah, dengan tujuan untuk mengurangi biaya produksi usahatani padi. Teknis pelaksanaan pemberian benih padi ini dilakukan secara langsung
kepada petani agar bantuan dapat dirasakan langsung oleh petani. Bentuk kegiatan dari program CSR CGS bidang ekonomi, pendampingan
pertanian dan ternak domba yang diberikan langsung kepada petani, adalah pemberian pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang ini diberikan secara hibah
kepada petani dengan tujuan yang sama yaitu mengurangi biaya produksi usahatani padi. Pupuk kandang merupakan pupuk alami yang baik digunakan
untuk pertanian padi, dan ramah terhadap lingkungan, dengan adanya pemberian pupuk kandang ini dari tim CSR CGS ingin menyampaikan secara tersirat akan
pentingnya pupuk alami terhadap usahatani padi mereka. Pemberian pupuk kandang ini diberikan kepada petani dengan sistem pengolahan yang sudah
dilakukan oleh CGS dengan bentuk bungkusan. masing-masing petani mendapat 100 bungkus dengan porsi 50 kg, pemberian pupuk kandang ini tidak disesuaikan
dengan luas lahan petani tetapi diberikan secara adil kepada masing-masing petani penerima program CSR CGS. untuk mengurangi biaya penggunaan pupuk
kandang untuk usahatani padi.
6.1.3 Bentuk Kegiatan Pemberian Hewan Ternak Domba
Bentuk Kegiatan lain dalam bidang ekonomi yang diberikan oleh CGS yang relevan terhadap pengembangan usahatani padi adalah pemberian bantuan
hewan domba kepada masing-masing petani penerima program CSR CGS. Kecamatan pamijahan selain potensial sebagai tempat untuk menanam padi juga
sangat potensial sebagai tempat peternakan, daerah sekitar Desa Ciasmara terdapat peternakan sapi besar yang dikelola oleh perusahaan tertentu. Pemberian
program CSR ternak domba ini masing-masing petani mendapatkan 2 ekor domba. yang diberikan langsung kepada petani dengan harapan bahwa petani padi
tidak hanya melakukan usahatani padi namun dapat juga melakukan usaha dalam peternakan. Hewan domba yang diberikan kepada petani penerima program CSR
CGS adalah domba jantan dan betina dengan usia antara 10-12 bulan. Hewan domba merupakan salah satu usaha yang menjanjikan meskipun resiko kematian
untuk ternak domba juga sangat tinggi. Kegiatan CSR pemberian hewan domba ini juga sangat berhubungan dengan pertanian padi petani di Kecamatan
Pamijahan, harapan dari pihak pemberi adalah kotoran hewan domba yang dapat digunakan sebagai tambahan pupuk kandang untuk pertanian padinya sehingga
dapat mengurangi biaya produksi usahatani padi. Pemberian hewan domba ini merupakan pemberian yang sifatnya hibah, namun selain itu dari pihak CSR CGS
melakukan pelatihan dan penyuluhan terkait dengan pemeliharaan domba. Kendala dari bentuk program CSR yang diberikan secara hibah adalah petani
belum mampu mengaplikasikan program dengan baik, petani hanya menerima kebermanfaatannya dari sisi pembiayaan, artinya hampir sebagian besar petani
yang menjual kembali dombanya, padahal secara praktisi petani mampu untuk beternak domba. Hal ini disebabkan kebutuhan petani yang terus meningkat
sehingga memaksa petani untuk menjual dombanya, terlebih lagi dari beberapa petani mengalami kendala dombanya mengalami kematian.
6.1.4 Permasalahan Atau Kendala Kegiatan Usahatani Padi
Kegiatan-Kegiatan CSR dalam bidang ekonomi terkait dengan pertanian padi yang diberikan oleh perusahaan CGS kepada petani padi di Desa Ciasihan,
Ciasmara, Purwabakti, dan Cibunian, pada dasarnya sudah berjalan sangat baik. Namun, ada beberapa kekurangan-kekurangan yang menjadi catatan untuk
dijadikan bahan pertimbangan perusahaan. Terkait masalah keanggotaan petani yang terlibat dalam program CSR CGS mengalami penurunan dari 66 anggota
petani aktif kini menjadi 30 petani, hal ini dikarenakan keberlanjutan dari program CSR CGS ini yang belum terlaksana dengan baik. Kemudian pengawasan dan
bimbingan yang belum maksimal yang dilakukan oleh CGS, pemberian program yang dilakukan secara hibah kepada petani memberikan pemahaman kepada
petani bahwa bantuan yang diberikan dilakukan dengan sukarela tanpa ada timbal balik dari petani, seperti yang terlihat pada kegiatan pemberian hewan domba
kepada petani, dan hanya sebagian orang yang memelihara dombanya, sedangkan petani-petani lain menjual hewan dombanya.
Permasalahan kedua yang muncul dari petani terkait pelaksanaan usahatani padinya, petani yang telah mendapatkan program penyuluhan dan
pelatihan sebagian petani ada yang tidak melaksanakan sepenuhnya, dikarenakan permasalahan biaya, dan sebagainya. Kurangnya kesadaran petani akan
pentingnya pertanian padi dan tatacara pelaksanaan pertanian padi yang baik sehingga petani tidak mendapatkan hasil produksi yang maksimal, Kurangnya
kesigapan petani dalam mengendalikan organisme pengganggu dan penyakit dan pencegahan terhadap hama wereng yang menyerang padi sawah.
6.2 Identifikasi Manfaat Program CSR CGS Bidang Ekonomi
Program-program yang diberikan oleh Chevron Geothermal Salak, Ltd bidang ekonomi memberikan manfaat-manfaat kepada penerima program CSR
CGS. Diharapkan dengan adanya program CSR CGS masyarakat petani menjadi masyarakat yang mampu dan mandiri. Harapan dari petani terhadap program CSR
CGS adanya keberlanjutan yang mantap agar kemampuan masyarakat petani terasah dan terampil, serta memiliki kemampuan dalam melakukan usahatani
padinya menjadi padi yang unggul, mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari, dan mampu memasarkan hasil padinya ke pasar-pasar atau toko-toko beras.