atas biaya tunai dan total petani sebeluh menerima program CSR CGS dan setelah mendapatkan program CSR CGS dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Selisih Pendapatan Rata-Rata Usahatani Padi Sebelum dan Setelah Menerima Program CSR CGS Per Hektar Per Musim Tanam
No Uraian
Usahatani Padi Sebelum
Menerima Program CSR
CGS Usahatani Padi
Setelah Menerima Program CSR
CGS Selisih
Pendapatan
1 Pendapatan
atas biaya Tunai RpHa
3 922 220 7 869 308
3 947 088 2
Pendapatan atas
biaya total RpHa 2 700 572
6 709 879 4 009 307
Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Perbandingan pendapatan usahatani padi per hektar per muism tanam juga
dapat dilihat berdasarkan petani pemilik maupun penggarap, dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Petani Pemilik dan Petani Penggarap Setelah Menerima Program CSR Chevron Geothermal
Salak, Ltd 2012 No Uraian
Petani Pemilik RpHa Petani Penggarap
RpHa 1
Penerimaan 7 501 754
11 031 818 2
Biaya a. Biaya Tunai
1 832 104 4 184 994
b. Biaya Non Tunai 1 106 072
776 288 3
Biaya Total 2 938 177
4 961 282 4
Pendapatan atas
biaya tunai
5 669 650 6 846 824
5 Pendapatan atas biaya total
4 563 577 6 070 536
Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Struktur pendapatan usahatani padi setelah menerima program CSR CGS
dan sebelum mendapatkan program CSR CGS juga dilakukan berdasarkan pendapatan per kg output yang dihasilkan. Penerimaan yang diterima petani per
kg output merupakan harga jual padi kering, dan asumsi harga yang ada di pasaran antara petani padi sebelum menerima program dan petani setelah
menerima program adalah sama besar. Perbandingan pendapatan usahatani padi setelah menerima program CSR CGS dan sebelum mendapatkan program CSR
CGS per kg output per musim tanam dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sebelum dan Setelah Menerima Program CSR CGS Per Kg Output Per Musim Tanam
No Uraian Petni Padi Sebelum
Menerima Program RpKg
Petani setelah menerima Program
RpKg 1
Penerimaan 3 750
3 750 2
Biaya -
Biaya Tunai 3 152
1 707 -
Biaya Non Tunai 411
237 3
Biaya Total 3 563
1 944 4
Pendapatan atas biaya tunai 598
2 043 5
Pendapatan atas biaya total 187
1 806 Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Berdasarkan Tabel 18, pendapatan atas biaya tunai maupun pendapatan atas biaya total per kg output per musim tanam yang diperoleh petani padi setelah
menerima program CSR CGS lebih besar dibandingkan petani padi sebelum mendapatkan program CSR CGS. Hasil analisis yang dapat terlihat pada biaya
total, petani padi setelah menerima program CSR CGS mengeluarkan biaya yang lebih kecil dibandingkan dengan petani padi sebelum mendapatkan program CSR
CGS.
6.5 Analisis Perbandingan R-C Rasio Usahatani Padi Sebelum dan Setelah Menerima Program CSR
Chevron Geothermal Salak, Ltd
Analisis perbandingan R-C Rasio usahatani padi sebelum menerima program CSR CGS dan setelah menerima program CSR CGS terdiri atas R-C
rasio atas biaya tunai dan R-C rasio atas biaya total disajikan dalam Tabel 21. Tabel 21 Perbandingan Rasio R-C Usahatani Padi Sebelum dan Setelah
Menerima Program CSR CGS Per Hektar Per Musim Tanam No
Uraian Petani Sebelum
Menerima Program CSR CGS RpHa
Petani Setelah Menerima Program
CSR CGS RpHa 1
Penerimaan 8 723 932
12 302 743 2
Biaya Tunai 4 801 712
4 433 435 3
Biaya Total 6 023 360
5 592 864 4
R-C Rasio atas biaya Tunai
1.81 2.77
5 R-C rasio atas Biaya
Total 1.45
2.20
Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Pada Tabel 21 diketahui hasil pengolahan data dari analisis rasio R-C atas biaya tunai dan biaya total pada usahatani padi sebelum menerima program CSR
CGS dan setelah menerima program CSR CGS menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Nilai R-C rasio untuk usahatani padi sebelum menerima program
CSR CGS lebih kecil dibandingkan dengan petani setelah menerima program CSR CGS. Rasio R-C atas biaya tunai untuk petani sebelum menerima program
CSR CGS dan petani setelah menerima program CSR CGS masing-masing adalah 1.81 dan 2.77. Nilai Rasio R-C 1.81 untuk petani sebelum menerima program
CSR CGS menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan untuk usahatani padi menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp1.81.
Sedangkan nilai Rasio R-C 2.77 untuk petani setelah menerima program CSR CGS menunjukan bahwa setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan petani
untuk usahatani padi menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp2.77. Sementara itu nilai rasio R-C atas biaya total untuk petani sebelum menerima
program CSR CGS dan setelah menerima program CSR CGS berturut-turut adalah 1.45 dan 2.20. Nilai Rasio R-C atas biaya total untuk petani sebelum
menerima program CSR CGS 1.45 menunjukan bahwa biaya total yang dikeluarkan petani untuk usahataninya menghasilkan tambahan penerimaan
sebesar Rp1.45 sedangkan untuk petani setelah menerima program CSR CGS dengan nilai rasio R-C 2.20 menunjukan bahwa biaya total yang dikeluarkan
petani untuk usahatani padi memberikan tambahan penerimaan sebesar Rp2.30. Analisis R-C rasio juga dilakukan untuk usahatani padi petani sebelum
menerima program CSR CGS dan setelah menerima program CSR CGS per kg output per musim tanam, hasil analisis R-C rasio per kg output per musim tanam
dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22 Perbandingan Rasio R-C Usahatani Padi Sebelum dan Setelah Menerima Program CSR CGS Per Kg Output Per Musim Tanam
No Uraian
Petani Sebelum Menerima Program
CSR CGS Rp Petani Setelah
Menerima Program CSR CGS Rp
1 Penerimaan
3 750 3 750
2 Biaya Tunai
3 152 1 707
3 Biaya Total
3 563 1 944
4 R-C Rasio atas biaya
Tunai 1.19
2.20 5
R-C rasio atas Biaya Total
1.05 1.93
Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Tabel 20 menunjukan bahwa nilai R-C rasio petani padi sebelum
menerima program CSR CGS lebih kecil dibandingkan petani padi setelah menerima program CSR CGS. Hal ini menunjukan bahwa usahatani padi setelah
menerima program CSR CGS lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi sebelum mendapatkan program CSR CGS. Nilai Rasio atas biaya tunai untuk
petani sebelum menerima program CSR CGS adalah sebesar 1.19, artinya setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani setelah menerima program
CSR CGS menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp1.19, sedangkan nilai R-C rasio atas biaya tunai untuk petani setelah menerima program CSR CGS
adalah sebesar 2.20, artinya setiap satu rupiah biaya tunai yang dikeluarkan oleh petani menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp2.20..
Nilai R-C rasio atas biaya total petani padi sebelum menerima program CSR CGS juga memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan petani padi setelah
menerima program CSR CGS. Nilai R-C rasio atas biaya total untuk petani padi sebelum menerima program CSR CGS adalah sebesar 1.05, artinya setiap satu
rupiah biaya total yang dikeluarkan petani padi setelah menerima program CSR CGS menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp1.05. Nilai R-C rasio atas
biaya total untuk petani padi setelah mendapatkan program CSR CGS adalah 1.93, artinya setiap satu rupiah biaya total yang dikeluarkan menghasilkan
tambahan penerimaan sebesar Rp1.93.