Konsep Program CSR CGS Chevron Geothermal Salak, Ltd CGS memiliki beberapa macam Konsep Usahatani Padi

1 Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari peserta pelaksana usahatani padi sawah. 2 Modal asing yaitu modal yang diperoleh dari pinjaman yang berasal dari kredit bank, lembaga keuangan baik swasta maupun perorangan. b. Modal dari dalam usahatani padi sawah. 1 Modal internal yaitu modal yang diperoleh dari laba yang belum dibagikan. 2 Modal insentif yaitu modal yang diperoleh dari pengumpulan dana penyusutan aktiva tetap. Berdasarkan sumber pembentukan modal, modal dapat dibedakan berdasarkan sumber modal, yaitu milik sendiri, pinjaman, warisan, usaha lain dan sewa kontrak. 4. Pengelolaan Pengelolaan usahatani padi sawah adalah kemampuan petani menentukan, mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan, ukuran dari keberhasilan dari pengelolaan itu adalah: produktifitas dari setiap faktor maupun produktifitas dari usahataninya.

3.1.3 Konsep Pendapatan Usahatani

Konsep pendapatan usahatani dapat dilihat dari total penerimaan dan total biaya. Penerimaan dan biaya dapat dilihat dari biaya atau penerimaan tunai dan non tunai. Menurut Soekartawi 2002, pendapatan usaha tani adalah total penerimaan dari usaha tani dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani tersebut. Π = TR-TC Keterangan: π = Pendapatan Usaha tani RupiahHa TR= Penerimaan usaha tani RupiahHa TC= Biaya usaha tani RupiahHa

3.1.4 Biaya Usahatani

Dalam analisis proyek, tujuan-tujuan analisis harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat. Secara sederhana suatu biaya adalah segala sesuatu yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah adalah segala sesuatu yang membantu tujuan. Akan tetapi, masalah akibat penyederhanaan tersebut adalah setiap orang yang terlibat dalam suatu proyek mempunyai banyak tujuan. Bagi seorang petani, tujuan pokok dalam penyertaannya adalah mengusahakan seluruh keluarganya agar dapat hidup terus, dia juga mungkin menginginkan anak-anaknya menjadi terpelajar Gittinger, 2008. Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan oleh seorang petani dalam proses produksi. Dalam hal ini biaya diklasifikasikan ke dalam biaya tunai biaya riil yang dikeluarkan dan biaya tidak tunai diperhitungkan.

3.1.5 Rasio Penerimaan dan Biaya R-C Rasio

R-C Rasio atau Return Cost Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya Soekartawi, 1995. Alat analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar rupiah penerimaan yang didapatkan dengan mengeluarkan setiap rupiah biaya pada kegiatan usahatani tersebut. Nilai RC yang besar menunjukan semakin besar pula penerimaan usahatani yang akan diperoleh untuk setiap rupiah yang dikeluarkan usahatani tersebut atau usahatani tersebut layak untuk diusahakan. Usahatani dikatakan layak atau menguntungkan apabila nilai RC lebih dari satu, artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih besar dibandingkan tambahan biaya, usahatani tidak menguntungkan apabila nilai RC kurang dari satu yang artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih kecil dibandingkan tambahan biaya, dan usahatani dikatakan berada pada keuntungan normal apabila nilai RC sama dengan nol, artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan yang nilainya sama dengan tambahan biaya.

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Petani menjadi salah satu inti dalam proses sistem pertanian, sehingga semua kegiatan dalam pertanian bertumpu kepada petani. Peran petani dalam kelompok usahatani di kecamatan pamijahan ini menghasilkan produk pertanian padi. Penelitian ini bermaksud untuk mengidentifikasi bentuk pelaksanaan program CSR CGS bidang ekonomi, mengidentifikasi manfaat program CSR CGS bidang ekonomi, dan mengidentifikasi struktur biaya usahatani padi sebelum menerima program CSR CGS dan setelah menerima program CSR CGS, serta mengidentifikasi perbandingan pendapatan usahatani padi sebelum menerima program CSR CGS dan setelah menerima program CSR CGS. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Arun NGL Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe

3 65 100

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat dan Manfaat Ekonomi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Chevron Geothermal Salak, Ltd. Bidang Ekonomi di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor

14 44 131

DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) CHEVRON GEOTHERMAL INDONESIA, Ltd. PADA PROGRAM LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT (LED) TERHADAP PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI AKAR WANGI.

0 0 9