selanjutnya, maka meiliki irama yang sama, misalnya: une amie [ynami]. Terjadi pengecualian pada konsonan [f] pada kata neuf berubah menjadi v apabila berada
di depan kata neuf heures [nœvœ:r] dan neuf ans [ nœvɑ̃].
Liaison atau penyeretan irama dari satu kata ke kata yang lain Leon:1961 huruf konsonan yang berada pada akhir kata pada tulisan, tetapi tidak pada pengucapan,
didepan konsonan atau h aspiré. Diucapkan jika terletak didepan vokal atau h muet. Seperti pada kata petit [peti] yang diucapkan dengan dua variasi bunyi
sesuai dengan distribusinya. Sans Liaison
Avec Liaison En finale
+ Consonne + h aspiré
+ voyelle + h muet
Il est petit [pti]
Petit garçon [ptigarsõ]
Petit héros [ptiero]
Petit enfant [ptit
ɑ̃ fɑ̃] Petit homme
[ptit ɔm]
Ils sont petits [pti]
Petit garçons [ptigarsõ]
Petit héros [ptiero]
Petits enfant [ptitz
ɑ̃ fɑ̃] Petits homme
[ptitz ɔm]
2.3.2.1 Frekuensi
Frekuensi merupakan bunyi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nada sebuah bunyi. Frekuensi bunyi menentukan tinggi atau rendahnya nada
sebuah bunyi. Dengan kata lain, frekuensi bunyi menurut Lehiste 1970 adalah jumlah getaran dalam waktu satu detik Lehiste, 1970; Johnson, 2003. Frekwensi
menentukan titi nada atau nada. Adalah satu hal yang sangat sulit untuk mendeskripsikan secara konkrit tentang bunyi, sebab bunyi dapat diujarkan tetapi
tidak dapat diamati secara akurat. Akan tetapi, dari sudut pandang ilmu fisika bunyi dapat diukur dan digambarkan dalam bentuk grafik yang menggambarkan
gelombang sinusiodal, yaitu gelombang yang berulang-ulang Hayward, 2000 sehingga bunyi dapat dijelaskan sebagai suatu rangkaian siklus cycle.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2.2 Durasi
Durasi menurut Sugiyono 2003 merupakan rentang waktu yang diperlukan untuk realisasi sebuah segmen yang diukur dalam satuan milidetik.
Jika segmen itu berupa modus, rentang waktu itu biasanya disebut tempo. Durasi dapat diartikan sebagai penentuan waktu rangkaian artikulatori dan dimensi waktu
terhadap sinyal akustik. Lehiste 1970 berpendapat bahwa durasi juga bisa diasosiasikan dengan istilah kuantitas jika berfungsi sebagai suatu variabel bebas
di dalam sistem fonologi bahasa. Oleh sebab itu , istilah durasi instriksi bisa digunakan terkait dengan durasi suatu segmen yang ditentukan oleh kualitas
fonetiknya.
2.3.2.3 Nada Dasar
Halim dalam Sugiyono 2003 memaparkan bahwa nada dasar digunakan untuk menyebut frekuensi fundamental nada awal yang relevan dalam sebuah alir
nada atau sebuah kontur. Halim menganggap bahwa nada 2 sebagai nada netral dan nada ini mengawali kelompok jeda, kajian ini menetapkan nada awal itu
sebagai dasar acuan pendeskripsian, baik alirnada maupun kontur secara lengkap. Artinya, pola perubahan nada di dalam alir nada dan kontur intonasi sebuah
intonasi akan dideskripsikan dengan cara melihat ukuran perbedaan atau ekskursi nada-nada relevan dalam alir nada dan kontur itu dari nada dasarnya.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2.4 Nada Final