BAB VI PERSEPSI TUTURAN PEMBELAJARAN BAHASA PRANCIS
6.1 Pengantar
Penelitian  ini  mengukur  prosodi  dengan  menggunakan  perangkat  lunak yaitu  praat.  Sebelum  peneliti  melakukan  penelitian,  sesungguhnya  peneliti  telah
melakukan  satu  penelitian  pendahuluan  yang  bertujuan  untuk  menginventaris modus  tuturan  mahasiswa  dalam  Bahasa  Prancis.  Hal  itu  dilakukan  mengingat
bahasa  itu  adalah  bahasa  asing  yang  dikenal  secara  baik  oleh  peneliti  dengan penelitian  pendahuluan  itu,  terkumpul  empat  rekaman  mahasiswa  yang  direkam
dalam  beberapa  modus  kalimat  Bahasa  Prancis.  Penelitian  pendahuluan  ini  juga dilakukan  oleh  mahasiswa  yang  berasal  dari  berebagai  daerah  yang  diduga
memiliki  varian  dialek  Bahasa  Prancis  yang  berbeda.  Atas  hasil  penelitian pendahuluan  itulah  kemudian  disusun  instrumen  untuk  menjaring  data  pada
penelitian yang sesungguhnya. Bab  ini  menguraikan  perihal  uji  persepsi.  Didalamnya  secara  rinci
diuraikan penyusunan dan validasi instrumen tenknik analisis akustik, pengukuran persepsi dan teknis analisis statistik yang digunakan dalam bagian ini. Uji statistik
menggunakan Turkey HSD dan Bonferroni untuk melihat perbandingan.
153
Universitas Sumatera Utara
6.2 Prosodi Pembelajar Bahasa Prancis dalam Aspek Persepsi 6.2.1 Basis Stimulus
Basis  stimulus  diambil  dari  tuturan  modus  deklaratif,  interogatif  absolut, interogatif  parsial  dan  imperatif.  Tuturan  dipilih  dari  tuturan  laki-laki  dan
perempuan  yang  memiliki  kontur  nada  mendekati  kontur  rata-rata  yang  telah diformulasikan dalam analisis akustik. Dengan cara itu, basis stimulus merupakan
tuturan  yang  benar-benar  ideal  dan  mewakili  kontur  nada  yang  akan  diuji persepsikan.
pi i
e r
r e
v a a u c i
n e
m a
Time s 1.17465
pi i
e r
r e
v a a u c i
n e
m a
Time s 1.17465
Time s 0.975771
500
Time s 0.975771
500
Gambar 6.1: Basis Stimulus Deklaratif Penutur Prancis Perempuan Kontur Stimulus yang Berbasis Tuturan Deklaratif Penutur Prancis Perempuan
[p] pada kata pierre = 228,26 Hertz, [r] pada kata pierre = 267,5 Hertz, [i] pada kata cinema = 188,61 Hertz, [e] pada kata cinema = 239,61 Hertz, [a] pada kata
cinema = 147,61 Hertz.
Universitas Sumatera Utara
p i
e r r e v a
a u
c i
n e
m a
Time s 0.896292
Time s 0.896292
500
Gambar 6.2: Basis Stimulus Deklaratif Penutur Prancis Laki-Laki Kontur Stimulus yang Berbasis Tuturan Deklaratif Penutur Prancis Laki-Laki
[i]  dari  kata  pierre  =  151,42  Hertz, [e]  dari  kata  pierre  =  157,53  Hertz, [a]  dari artikel  au  =  117,41  Hertz,    [i]  dari  kata  cinema  =  133,98  Hertz,  [a]  dari  kata
cinema = 82,04 Hertz.
Time s 1.40044
500
e s
t c e q u e p i e r r e v a a u c
i n
e m
a Time s
1.40044 Time s
1.40044 500
Gambar 6.3: Basis Stimulus Interogatif absolut Penutur Prancis Perempuan Kontur  Stimulus  yang  Berbasis  tuturan  Interogatif  absolut  Penutur  Prancis
perempuan    [e]  pada  verba  est  =  201,02  Hertz,  [e]  pada  kata  pierre  =  253,95 Hertz, [a] pada artikel  au = 208,21 Hertz, [e] pada kata cinema = 195,55 Hertz,
[m] pada kata cinema = 232,59 Hertz, [a] pada kata cinema = 332,00 Hertz.
Universitas Sumatera Utara
Time s 1.20896
500
e s t c
e q u e p i e r r e v a
a u c i
n e
m a
Time s 1.20896
Gambar 6.4: Basis Stimulus Interogatif absolut Penutur Prancis Laki-Laki Kontur Stimulus yang Berbasis tuturan Interogatif absolut Penutur Prancis Laki-
Laki [e] pada kata verba est = 109,28 Hertz,  [p] pada kata pierre = 132,85 Hertz, [i] pada kata pierre = 164,22 Hertz, [u] pada artike au = 138,00 Hertz, [c] pada
kata cinema = 143,91 Hertz, [m] pada kata cinema = 123, 12 Hertz, [a] pada kata cinema = 142,53 Hertz.
a v e c q
u i
p i e r r e v a a u c i
n e
m a Time s
1.59981 Time s
1.59981 500
Gambar 6.5: Basis Stimulus Interogatif Parsial Penutur Prancis Perempuan Kontur  Stimulus  yang  Berbasis  Tuturan  Interogatif  Parsial  Penutur  Prancis
Perempuan [a] pada kata avec = 195,96 Hertz, [u] pada kata qui = 220,45 Hertz, [i] pada kata pierre = 225,92 Hertz, [e] pada kata cinema = 184,66 Hertz, [a] pada
kata cinema = 290,91 Hertz.
Universitas Sumatera Utara
a v e c
q u
i p i errev a au c
i n
e m
a Time s
1.31246 Time s
1.31246 500
Gambar 6.6: Basis Stimulus Interogatif Parsial Penutur Prancis Laki-Laki Kontur Stimulus yang Berbasis Tuturan Interogatif Parsial Penutur Prancis Laki-
Laki [a] dari kata avec = 112,92 Hertz, [u] dari kata qui = 99,62 Hertz, [e] dari kata  pierre  =  112,  22  Hertz,  [i]  dari  kata  cinema  =  118,21  Hertz,  [a]  dari  kata
cinema = 100,46 Hertz.
a l
l e
z Time s
0.302229 Time s
0.302229 500
Gambar 6.7: Basis Stimulus Imperatif Penutur Prancis Perempuan Kontur Stimulus yang Berbasis Tuturan Imperatif Penutur Prancis Perempuan
[a] pada kata allez = 206,76 Hertz, [z] pada kata allez = 297,60 Hertz.
Universitas Sumatera Utara
a l
l e
z Time s
0.426542 Time s
0.426542 500
Gambar 6.8: Basis Stimulus Imperatif Penutur Prancis Laki-Laki Kontur Stimulus yang Berbasis Tuturan Imperatif Penutur Prancis Laki-Laki
[a]  pada  kata  allez  =  108,27  Hertz, [l]  pada  kata  allez  =  147,28  Hertz,  [e]  pada kata allez = 134,95 Hertz, [z] pada kata allez = 112,73 Hertz.
6.3    Tidak  Terdapat  Perbedaan  Antara  Pembelajar  Bahasa  Prancis  dalam Mempersepsikan  Kalimat  Deklaratif  yang  dituturkan  oleh  Penutur  Asli
Prancis 6.3.1 Eksperimen 1 Penutur Asli Prancis Laki-laki
6.3.1.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen  1  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  akhir  kalimat “Pierre va au cinéma” [pjeR va o sinema] pada tuturan deklaratif. Perubahan alir
nada  pitch  movement  akhir  kalimat  dipersepsikan  intonasi  kalimat  deklaratif yang  akan  disampaikan  oleh  penutur  asli  Prancis  laki-laki.  Hal  ini  untuk
mengetahui  sejauhmana  intonasi  dalam  tuturan  deklaratif  ditandai  dengan  nada inklinasi.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  eksperimen  ini  alir  nada  pada  akhir  kalimat  akan  dinaikkan inklinasi  hingga  batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk
membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch movement pada akhir kalimat “Pierre va au cinéma” berpengaruh pada persepsi
responden. Persepsi responden yang dimaksud adalah STB = Sangat Tidak Baik, TB = Tidak Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, SB = Sangat Baik.
6.3.1.2 Stimulus
Untuk  menguji  kebenaran  hipotesis  1  dari  penutur  asli  Prancis  laki-laki disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  deklaratif  [pjeR  va  o  sinema].  Dalam  eksperimen  ini  tuturan  asli  82,04 Hertz  disulih  dengan  menaikkan  130,23  Hertz  dan  164,09  Hertz  pada  akhir
kalimat “Pierre va au cinéma”. Dengan kata  lain, hipotesis  ini  memerlukan dua sintesis nada inklinasi. Kontur modus tuturan deklaratif setelah dinaikkan seperti
gambar dibawah ini.
Time s 0.896292
500
Time s 0.896292
500
Time s 0.896292
500
164,09 Hertz 130,23 Hertz
82,04 Hertz
[pjeR va o sinema]
Gambar 6.9: Basis Stimulus Deklaratif Penutur Prancis Laki-Laki
Universitas Sumatera Utara
Alir nada yang ditandai dengan garis warna hitam merupakan alir nada asli. Alir nada  kedua  yang  berada  setelah  garis  warna  hitam  dan  ditandai  dengan  garis
warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menaikkan 130,23 Hertz pada akhir kalimat “Pierre va au cinéma”, alir nada ketiga merupakan hasil
sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan  164,09  Hertz  pada  akhir  kalimat “Pierre va au cinéma”.
6.3.1.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden mendapat tanggapan yang beragam. Namun, semua responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus A1, B1 dan C1 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
1A 2
7 19
6 10
44 2
14 57
24 50
147 1B
3 20
10 10  1
44 3
40 30
40 5
118 1C
10  15 11
7 1
44 10
30 33
28 5
106
Tabel 6.1: Persepsi Terhadap Kalimat Deklaratif Penutur Prancis Laki-Laki Dari  Total  nilai  pada  stimulus  menunjukkan  bahwa  A1  memiliki  Total
nilai  tertinggi  dari  B1dan  C1.  Hal  tersebut  menandai  bahwa  responden  dapat mempersepsikan  tuturan  kalimat  deklaratif  yang  asli  dengan  yang  sudah  di
modifikasi. Stimulus  A1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
deklaratif [pjeR va o sinema] dengan tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 2
Universitas Sumatera Utara
orang dengan  nilai 2, TB ditanggapi 7 orang dengan  nilai 14, CB ditanggapi 19 orang dengan nilai 57, B ditanggapi 6 orang dengan nilai 24 dan SB ditanggapi 10
orang dengan nilai 50. Total nilai dari stimulus A1 adalah 147. Stimulus  B1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir  yang
merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan  130,23  Hertz  pada akhir kalimat “Pierre va au cinéma” pada tuturan deklaratif [pjeR  va o sinema]
dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  3  orang  dengan  nilai  3,  TB ditanggapi 20 orang dengan nilai 40, CB ditanggapi 10 orang dengan nilai 30, B
ditanggapi  10  orang  dengan  nilai  40  dan  SB  ditanggapi  1  orang  dengan  nilai  5. Total nilai dari stimulus B1 adalah 118.
Stimulus  C1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan  169,09  Hertz  pada
akhir kalimat “Pierre va au cinéma” pada tuturan deklaratif [pjeR  va o sinema] dengan tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 10 orang dengan nilai 10, TB
ditanggapi 15 orang dengan nilai 30, CB ditanggapi 11 orang dengan nilai 33, B ditanggapi  7  orang  dengan  nilai  28  dan  SB  ditanggapi  1  orang  dengan  nilai  5.
Total  nilai dari stimulus C1 adalah 106. Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus
A1  dan  stimulus  B1,  kemudian  stimulus  A1  dengan  stimulus  C1  dengan  Paired Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara
stimulus  A1  dan  stimulus  B1  probabilitas  p  ,002  signifikan  dan  perbedaan antara stimulus A1 dan stimulus C1 probabilitas p ,002 signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
df Sig.  2-
sisi Tingkat
Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Atas Pasangan
1 A1 - B1
.432 1.208
.182 .064
.799 2.370  43  .022
Pasangan 2
A1 - C1 .705
1.424 .215
.272 1.137
3.283  43  .002
Tabel 6.2: Statistik Kalimat Deklaratif Penutur Prancis Laki-Laki Temuan pada eksperimen 1 yaitu perubahan alir nada pitch movement pada akhir
kalimat “Pierre va au cinéma” [pjeR va o sinema] yang dituturkan oleh penutur asli  Prancis  laki-laki  menunjukkan  bahwa  responden  dapat  membedakan  kontur
nada asli dan kontur nada yang sudah dimodifikasi. Responden mempersepsikan bahwa  kontur  nada  asli  merupakan  tuturan  yang  baik  dan  kontur  nada  yang
dimodifikasi dengan dinaikkan pada akhir kalimat dipersepsikan kontur nada yang tidak baik.
6.3.2 Eksperimen 2 Penutur Asli Prancis Perempuan 6.3.2.1 Dasar pemikiran
Eksperimen  2  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  tengah  kalimat pada kalimat “Pierre va au cinéma” [pjeR  va o sinema] pada tuturan deklaratif.
Perubahan  alir  nada  pitch  movement  tengah  kalimat  dipersepsikan  intonasi
Universitas Sumatera Utara
kalimat  deklaratif  yang  akan  disampaikan  oleh  penutur  asli  Prancis  perempuan. Hal  ini  untuk  mengetahui  sejauhmana  intonasi  dalam  tuturan  deklaratif  ditandai
dengan nada deklinasi. Dalam  eksperimen  ini  alir  nada  pada  tengah  kalimat  akan  diturunkan
deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch
movement pada tengah kalimat “Pierre va au cinéma” berpengaruh pada persepsi responden. Persepsi responden yang dimaksud adalah STB = Sangat Tidak Baik,
TB = Tidak Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, SB = Sangat Baik.
6.3.2.2 Stimulus
Untuk  menguji  kebenaran  hipotesis  1  dari  penutur  asli  Prancis  laki-laki disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan deklaratif [pjeR va o sinema]. Dalam eksperimen ini tuturan asli 267,564 Hertz disulih dengan menurunkan 212,365 Hertz dan 168,888 Hertz pada tengah
kalimat “Pierre va au cinéma”. Dengan kata  lain, hipotesis  ini  memerlukan dua sintesis  alir  nada  deklanasi.  Kontur  modus  tuturan  deklaratif  setelah  diturunkan
seperti gambar dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
267,56 Hertz 212,36 Hertz
168,88 Hertz
Time s 0.975771
500
Time s 0.975771
500
Time s 0.975771
500
Time s 0.975771
500
[pj R va o sinema]
Gambar 6.10: Basis Stimulus Deklaratif Penutur Prancis Perempuan Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada
asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan
212,36  Hertz  pada  awal  kalimat  “Pierre  va  au  cinéma”,  alir  nada  ketiga merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 168,88 Hertz pada
awal kalimat “Pierre va au cinéma”.
6.3.2.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden mendapat tanggapan yang beragam. Namun, semua responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus D1, E1 dan F1 mendapat tanggapan 100.
Universitas Sumatera Utara
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPOND
EN NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B  x 4
SB x 5
1D 5
15  19  5 44
10 45
76 25
156 1E
2 7
9 16  10  44
2 14
27 64
50 157
1F 9
12  17  6 44
18 36
68 30
152
Tabel 6.3: Persepsi Terhadap Kalimat Deklaratif Penutur Prancis Perempuan Dari  Total  nilai  pada  stimulus  menunjukkan  bahwa  E1  memiliki  Total  nilai
tertinggi  dari  D1dan  F1.  Hal  tersebut  menandai  bahwa  responden  dapat  tidak dapat mempersepsikan tuturan kalimat deklaratif yang asli dengan yang sudah di
modifikasi. Stimulus  D1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
deklaratif [pjeR va o sinema] dengan tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 0 atau tidak  ada  yang  menanggapi  dengan  nilai  0,  TB  ditanggapi  5  orang  dengan
nilai 10, CB ditanggapi 15 orang dengan nilai 45, B ditanggapi 19 orang dengan 76 dan SB ditanggapi 5 orang dengan nilai 25. Total nilai dari stimulus D1 adalah
156. Stimulus  E1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  awal
merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 212,365 Hertz pada awal  kalimat  “Pierre  va  au  cinéma”  pada  tuturan  deklaratif  [pjeR  va  o  sinema]
dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  2  orang  dengan  nilai  2,  TB ditanggapi  7  orang  dengan  nilai  14,  CB  ditanggapi  9  orang  dengan  nilai  27,  B
ditanggapi 16 orang dengan nilai 64 dan SB ditanggapi 10 orang dengan nilai 50. Total  nilai E1 adalah 157.
Universitas Sumatera Utara
Stimulus  F1  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  awal merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 168,888 Hertz pada
awal  kalimat  “Pierre  va  au  cinéma”  pada  tuturan  deklaratif  [pjeR  va  o  sinema] dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  0  orang  dengan  nilai  0,  TB
ditanggapi 9 orang dengan  nilai 18, CB ditanggapi 12 orang dengan  nilai 36,  B ditanggapi 17 orang dengan nilai 68 dan SB ditanggapi 6 orang dengan nilai 30.
Total nilai F1 adalah 152. Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus
D1  dan  stimulus  E1,  kemudian  stimulus  D1  dengan  stimulus  F1  dengan  Paired Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara
stimulus  D1  dan  stimulus  E1  probabilitas  p  ,901  signifikan  dan  perbedaan antara stimulus D1 dan stimulus F1 probabilitas p ,611 signifikan.
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
D f
Sig. 2-
sisi Tingkat
Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Atas
Pasangan 1
D1 - E1 -.023
1.210 .182
-.391 .345
-.125 43
.901 Pasangan
2 D1 - F1
.091 1.178
.178 -.267
.449 .512
43 .611
Tabel 6.4: Statistik Kalimat Deklaratif Penutur Prancis Perempuan Temuan  pada  eksperimen  2  yaitu  perubahan  alir  nada  pitch  movement  pada
tengah kalimat “Pierre va au cinéma” pada tuturan deklaratif yang dituturkan oleh penutur  asli  Prancis  laki-laki  menunjukkan  bahwa  responden  tidak  dapat
Universitas Sumatera Utara
membedakan  kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang  sudah  dimodifikasi. Responden  mempersepsikan  bahwa  kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang
dimodifikasi  tidak  dapat  dipersepsikan  oleh  responden.  Hal  tersebut  terlihat bahwa dengan diturunkan pada tengah kalimat dipersepsikan kontur nada asli dan
kontur nada modifikasi adalah baik.
6.4  Tidak  Terdapat  Perbedaan  Antara  Pembelajat  bahasa  Prancis  dalam Mempersepsikan Kalimat Interogatif Absolut yang Dituturkan oleh Penutur
Asli Prancis 6.4.1 Eksperimen 1 Penutur Asli Prancis Laki-laki
6.5.1.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen  1  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  akhir  kalimat “Est-ce  que  Pierre  va  au  cinéma?”  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]    pada  tuturan
interogatif  TOTAL.  Perubahan  alir  nada  pitch  movement  akhir  kalimat dipersepsikan  intonasi  kalimat  interogatif  TOTAL  yang  akan  disampaikan  oleh
penutur  asli  Prancis  laki-laki.  Hal  ini  untuk  mengetahui  sejauhmana  intonasi dalam tuturan deklaratif ditandai dengan nada deklinasi.
Dalam  eksperimen  ini  alir  nada  pada  akhir  kalimat  akan  diturunkan deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk
membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch movement pada akhir kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” [es ka pjeR va
o  sinema]  berpengaruh  pada  persepsi  responden.  Persepsi  responden  yang
Universitas Sumatera Utara
dimaksud  adalah STB = Sangat Tidak  Baik, TB = Tidak Baik, B =  Baik, CB  = Cukup Baik, SB = Sangat Baik.
6.4.1.2 Stimulus
Untuk  menguji  kebenaran  hipotesis  2  dari  penutur  asli  Prancis  laki-laki disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  deklaratif  “Est-ce  que  Pierre  va  au  cinéma?”  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]. Dalam  eksperimen  ini  tuturan  asli  142,537  Hertz  disulih  dengan  menaikkan
113,132  Hertz  dan  89,7926  Hertz  pada  akhir  kalimat  “Est-ce  que  Pierre  va  au cinéma?” [es ka pjeR  va o sinema]. Dengan kata  lain,  hipotesis  ini  memerlukan
dua  sintesis  nada  deklinasi.  Kontur  modus  tuturan  interogatif  TOTAL  setelah diturunkan seperti gambar dibawah ini.
Time s 1.208
500
Time s 1.208
500
Time s 1.208
500
142,53 Hertz 113,13 Hertz
89,79Hertz
[ s ka pjR va o sinema]
Gambar 6.11: Basis Stimulus Interogatif Absolut Penutur Prancis Laki-laki Alir nada yang ditandai dengan garis warna hitam merupakan alir nada asli. Alir
nada  kedua  yang  berada  setelah  garis  warna  hitam  dan  ditandai  dengan  garis
Universitas Sumatera Utara
warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 113,13 Hertz  pada  akhir  kalimat  “Est-ce  que  Pierre  va  au  cinéma?”  [es  ke  pjeR  va  o
sinema].  Alir  nada  ketiga  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan menaikkan 89,79 Hertz pada akhir kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?”  [es
ke pjeR va o sinema].
6.4.1.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden mendapat tanggapan yang beragam. Namun, semua responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus A2, B2 dan C2 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN TOTAL NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
2A 4
7 16  10  7
44 4
14 48
40 35
141 2B
9 19  12  4
44 18
57 48
20 143
2C 6
15  11  11  1 44
6 30
33 44
113
Tabel 6.5: Persepsi Terhadap Kalimat Interogatif Absolut Penutur Prancis Laki-laki
Dari  Total  nilai  pada  stimulus  menunjukkan  bahwa  B2  memiliki  Total nilai  tertinggi  dari  A2  dan  C2.  Hal  tersebut  menandai  bahwa  responden  tidak
dapat mempersepsikan tuturan kalimat interogatif TOTAL yang asli dengan yang sudah di modifikasi.
Universitas Sumatera Utara
Stimulus  A2  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat interogatif  “Est-ce que Pierre va au cinéma?” [es ka pjeR va o sinema] dengan
tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 4 orang dengan nilai 4, TB ditanggapi 7 orang dengan nilai 14, CB ditanggapi 16 orang dengan nilai 48, B ditanggapi 10
orang dengan nilai 40 dan SB ditanggapi 7 orang dengan nilai 35. Total nilai dari stimulus A1 adalah 141.
Stimulus  B2  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir  yang merupakan  hasil  sintesis  atau modifikasi dengan  menaikkan 113,132 Hertz pada
akhir kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL [es  ka  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  0
orang dengan  nilai 0, TB ditanggapi 9 orang dengan  nilai 18, CB ditanggapi 19 orang dengan nilai 57, B ditanggapi 12 orang dengan nilai 48 dan SB ditanggapi 4
orang dengan nilai 20. Total nilai dari stimulus B2 adalah 143. Stimulus  C2  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir
merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 89,7926 Hertz pada akhir kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL
[es  ka  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  6 orang dengan nilai 6, TB ditanggapi 15 orang dengan nilai 30, CB ditanggapi 11
orang dengan nilai 33, B ditanggapi 11 orang dengan nilai 44 dan SB ditanggapi 0 orang dengan nilai 0. Total  nilai dari stimulus C2 adalah 113
Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus A2  dan  stimulus  B2,  kemudian  stimulus  A2  dengan  stimulus  C2  dengan  Paired
Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara
Universitas Sumatera Utara
stimulus  A2  dan  stimulus  B2  probabilitas  p  0,814  tidak  signifikan  dan perbedaan  antara  stimulus  A2  dan  stimulus  C2  probabilitas  p  0,057tidak
signifikan.
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
df Sig.
2- sisi
Tingkat Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Atas
Pasangan 1
A2 - B2  -.045 1.275
.192 -.433
.342 -.236
43 .814
Pasangan 2
A2 - C2  .523 1.772
.267 -.016
1.061 1.957
43 .057
Tabel 6.6: Statistik Kalimat Interogatif Absolut Penutur Prancis Laki-laki Temuan  pada  eksperimen  1  yaitu  perubahan  alir  nada  pitch  movement  pada
akhir kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL [es  ka  pjeR  va  o  sinema]    yang  dituturkan  oleh  penutur  asli  Prancis  laki-laki
menunjukkan  bahwa  responden  tidak  dapat  membedakan  kontur  nada  asli  dan kontur nada yang sudah dimodifikasi. Responden mempersepsikan bahwa kontur
nada asli  merupakan tuturan  yang tidak baik dan kontur nada  yang dimodifikasi dengan dinaikkan pada akhir kalimat dipersepsikan kontur nada yang baik.
Universitas Sumatera Utara
6.4.2 Eksperimen 2 Penutur Asli Prancis Perempuan 6.4.2.1 Dasar pemikiran
Eksperimen  2  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  tengah  kalimat pada kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL
[es ka pjeR  va o sinema]. Perubahan alir  nada pitch movement tengah kalimat dipersepsikan intonasi kalimat deklaratif yang akan disampaikan oleh penutur asli
Prancis perempuan. Hal ini untuk mengetahui sejauhmana intonasi dalam tuturan deklaratif ditandai dengan nada deklinasi.
Dalam  eksperimen  ini  alir  nada  pada  tengah  kalimat  akan  diturunkan deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk
membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch movement pada tengah kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan
interogatif  TOTAL  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]  berpengaruh  pada  persepsi responden. Persepsi responden yang dimaksud adalah STB = Sangat Tidak Baik,
TB = Tidak Baik, B = Baik, CB = Cukup Baik, SB = Sangat Baik
6.4.2.2 Stimulus
Untuk menguji kebenaran hipotesis 2 dari penutur asli Prancis perempuan disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan “Est-ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL [es ka pjeR  va  o  sinema].  Dalam  eksperimen  ini  tuturan  asli  253,958  Hertz  disulih
dengan menurunkan 201,567 Hertz dan 159,984 Hertz pada tengah kalimat “Est-
Universitas Sumatera Utara
ce que Pierre va au cinéma?” pada tuturan interogatif TOTAL [es ka pjeR va o sinema].  Dengan  kata  lain,  hipotesis  ini  memerlukan  dua  sintesis  alir  nada
deklanasi.  Kontur  modus  tuturan  interogatif  TOTAL  setelah  diturunkan  seperti gambar dibawah ini
253,95 Hertz 201,56 Hertz
159,98 Hertz
Time s 1.40044
500
Time s 1.40044
500
Time s 1.40044
500
[ s ka pjR va o sinema]
Gambar 6.12: Basis Stimulus Interogatif Absolut Penutur Prancis Perempuan Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada
asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan
253,95 Hertz pada tengah kalimat “Est-ce que  Pierre va au cinéma?”,  alir  nada ketiga merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 159,98 Hertz
pada tengah kalimat “Est-ce que Pierre va au cinéma?”
6.4.2.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden mendapat tanggapan yang beragam. Namun, semua responden
Universitas Sumatera Utara
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus H4, I4 dan J4 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
4H 2
10  22  10  44 4
30 88
50 172
4I 6
17  16  5 44
12 51
64 25
152 4J
1 11  12  10  10  44
1 22
36 40
50 149
Tabel  6.7:  Persepsi  Terhadap  Kalimat  Interogatif  Absolut  Penutur  Prancis Perempuan
Dari  Total  nilai  pada  stimulus  menunjukkan  bahwa  H4  memiliki  Total nilai  tertinggi  dari  I4  dan  J4.  Hal  tersebut  menandai  bahwa  responden  dapat
mempersepsikan tuturan kalimat interogatif TOTAL yang asli dengan yang sudah di modifikasi.
Stimulus H4  merupakan salinan asli kontur nada pada kalimat “Est-ce que Pierre va au  cinema?” pada tuturan interogatif TOTAL [es ka pjeR va o sinema]
dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  0  atau  tidak  ada  yang menanggapi dengan nilai 0, TB ditanggapi 2 orang dengan nilai 4, CB ditanggapi
10  orang  dengan  nilai  30,  B  ditanggapi  22  orang  dengan  nilai  88  dan  SB ditanggapi 10 orang dengan nilai 50. Total nilai dari stimulus H4 adalah 172.
Stimulus I4 merupakan salinan asli kontur nada pada nada tengah kalimat merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 201,56 Hertz pada
tengah  kalimat  “Est-ce  que  Pierre  va  au  cinéma?”  pada  tuturan  interogatif TOTAL  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB
Universitas Sumatera Utara
ditanggapi  0  orang  dengan  nilai  0,  TB  ditanggapi  6  orang  dengan  nilai  12,  CB ditanggapi 17 orang dengan nilai 51, B ditanggapi 16 orang dengan nilai 64 dan
SB ditanggapi 5 orang dengan nilai 25. Total  nilai I4 adalah 152. Stimulus J4 merupakan salinan asli kontur nada pada nada tengah kalimat
merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 159,98 Hertz pada tengah  kalimat  “Est-ce  que  Pierre  va  au    cinema?”  pada  tuturan  interogatif
TOTAL  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB ditanggapi 1 orang dengan  nilai 1, TB ditanggapi 11 orang dengan  nilai 22, CB
ditanggapi 12 orang dengan nilai 36, B ditanggapi 10 orang dengan nilai 40 dan SB ditanggapi 10 orang dengan nilai 50. Total nilai j4 adalah 149.
Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus H4  dan  stimulus  I4,  kemudian  stimulus  H4  dengan  stimulus  J4  dengan  Paired
Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara stimulus  H4  dan  stimulus  I4  probabilitas  p  0,005  signifikan  dan  perbedaan
antara stimulus H4 dan stimulus J4 probabilitas p 0,005 signifikan.
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
df Sig.
2- sisi
Tingkat Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Atas
Pasangan 1
H4 – I4 .455
1.022 .154
.144 .765
2.950 43
.005 Pasangan
2 H4 – J4
.523 1.191
.180 .161
.885 2.912
43 .006
Tabel 6.8: Statistik Kalimat Interogatif Absolut Penutur Prancis Perempuan
Universitas Sumatera Utara
Temuan  pada  eksperimen  2  yaitu  perubahan  alir  nada  pitch  movement  pada tengah  kalimat  “Est-ce  que  Pierre  va  au  cinéma?”  pada  tuturan  interogatif
TOTAL  [es  ka  pjeR  va  o  sinema]  yang  dituturkan  oleh  penutur  asli  Prancis perempuan  menunjukkan  bahwa  responden  dapat  membedakan  kontur  nada  asli
dan  kontur  nada  yang  sudah  dimodifikasi.  Responden  mempersepsikan  bahwa kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang  dimodifikasi  dapat  dipersepsikan  oleh
responden.  Hal  tersebut  terlihat  bahwa  dengan  diturunkan  pada  tengah  kalimat dipersepsikan kontur nada asli dan kontur nada modifikasi adalah baik.
6.5  Tidak  Terdapat  Perbedaan  Antara  Pembelajar  Bahasa  prancis  dalam Mempersepsikan  Kalimat  Interogati  Parsial  yang  Dituturkan  oleh  Penutur
Asli Perancis 6.5.1 Eksperimen 1 Penutur Asli Prancis Laki-laki
6.5.1.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen  1  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  akhir  kalimat “Avec  qui  Pierre  va  au  cinéma?”  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema]  pada  tuturan
interogatif  parsial.  Hal  ini  untuk  mengetahui  sejauhmana  intonasi  dalam  tuturan tersebut  berpengaruh  dalam  maksud  pernyataan  yang  akan  disampaikan  dan
respon dari responden. Dalam eksperimen ini alir nada akan dinaikkan inklinasi hingga batasan
tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk membuktikan atau menguji
Universitas Sumatera Utara
kebenaran bahwa perubahan alir nada pitch movement pada akhir kalimat “Avec qui  Pierre  va  au  cinéma?”  mempengaruhi  intonasi  kalimat  interogatif  parsial
pernyataan  yang  akan  disampaikan  atau  sejauhmana  intonasi  dalam  tuturan interogatif  parsial  tersebut  berpengaruh  dalam  maksud  pernyataan  yang  akan
disampaikan  dan  respon  dari  responden.  Apakah  intonasi  tuturan  interogatif parsial menentukan suatu kalimat pertanyaan.
6.5.1.2 Stimulus
Untuk  menguji  kebenaran  hipotesis  3  dari  penutur  asli  Prancis  laki-laki disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  interogatif  parsial  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema].  Dalam  eksperimen  ini tuturan asli 100,466 Hertz disulih dengan  menurunkan 126,58 Hertz dan 159,48
Hertz  pada  akhir  kalimat  “Avec  qui  Pierre  va  au  cinéma?”.  Dengan  kata  lain, hipotesis  ini  memerlukan dua sintesis  alir  nada deklinasi.  Kontur  modus tuturan
interogatif parsial setelah dinaikkan seperti gambar dibawah ini:
Time s 1.31246
500
Time s 1.31246
500
Time s 1.31246
500
100,46 Hertz 126,58 Hertz
159,48 Hertz
[a vek ki pj R va o sinema]
Gambar 6.13: Basis Stimulus Interogatif Parsial Penutur Prancis Laki-laki
Universitas Sumatera Utara
Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan
garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 126,58 Hertz pada akhir kalimat “Avec qui Pierre va au cinéma?”, alir nada ketiga
merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan  159,48  Hertz  pada akhir kalimat “Avec qui Pierre va au cinéma?”.
6.5.1.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden  mendapat  tanggapan  yang  beragam.  Namun,  semua  responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus A3, B3 dan C3 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN TOTAL NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
3A 5
13  9 12  5
44 5
26 27
48 25
131 3B
6 12  12  9
5 44
6 24
36 36
25 127
3C 8
11  9 8
8 44
8 22
27 32
40 129
Tabel 6.9: Persepsi Terhadap Kalimat Interogatif Parsial Penutur Prancis Laki-laki Stimulus A3 merupakan salinan asli kontur nada pada tuturan kalimat interogatif
parsial  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB ditanggapi 5 orang dengan  nilai 5, TB ditanggapi 13 orang dengan  nilai 26, CB
ditanggapi 9 orang dengan nilai 27, B ditanggapi 12 orang dengan nilai 48 dan SB ditanggapi 5 orang dengan nilai 25. Total nilai dari stimulus A3 adalah 131.
Universitas Sumatera Utara
Stimulus  B3  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menaikkan 126,58 Hertz pada akhir kalimat
“Avec qui Pierre va au cinema?” pada tuturan interogatif parsial [a vek ki pjeR va o sinema] dengan tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 6 orang dengan
nilai 6, TB ditanggapi 12 orang dengan nilai 24, CB ditanggapi 12 orang dengan nilai 36, B ditanggapi 9 orang dengan nilai 36 dan SB ditanggapi 5 orang dengan
nilai 25. Total nilai dari stimulus B3 adalah 125. Stimulus  C3  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir
merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan  159,48  Hertz  pada akhir kalimat “Avec qui Pierre va au cinema?” pada tuturan interogatif parsial [a
vek  ki  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  8 orang dengan  nilai 8, TB ditanggapi 11 orang dengan  nilai 22, CB ditanggapi  9
orang dengan nilai 27, B ditanggapi 8 orang dengan nilai 32 dan SB ditanggapi 8 orang dengan nilai 40. Total nilai adalah 119.
Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus A3  dan  stimulus  B3,  kemudian  stimulus  A3  dengan  stimulus  C3  dengan  Paired
Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara stimulus A3 dan stimulus B3 adalah ,668 tidak signifikan dan perbedaan antara
stimulus A3 dan stimulus C3 adalah ,849 tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda
t Std.
Deviasi df
Std. Penyim
pangan rerata
Sig.  2- sisi
Bawah Tingkat
Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Rerata
Pair 1 A3 – B3  .091
1.395 .210
-.333 .515
.432 43
.668 Pair 2
A3 – C3  .045 1.569
.237 -.432
.523 .192
43 .849
Tabel 6.10: Statistik Kalimat Interogatif Parsial Penutur Prancis Laki-laki Temuan  pada  eksperimen  1  yaitu  perubahan  alir  nada  pitch  movement  pada
akhir kalimat “Avec qui Pierre va au cinema?” yang dituturkan oleh penutur asli Prancis laki-laki menunjukkan bahwa responden dapat membedakan kontur nada
asli dan kontur nada yang sudah dimodifikasi. Responden mempersepsikan bahwa kontur nada asli merupakan tuturan yang baik dan kontur nada yang dimodifikasi
dengan dinaikkan pada akhir kalimat dipersepsikan kontur nada yang tidak baik.
6.5.2 Eksperimen 2 Penutur Asli Prancis Perempuan 6.5.2.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen 2 dilakukan berdasarkan pada akhir nada pada tengah kalimat “Avec  qui  Pierre  va  au  cinema?”  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema]  pada  tuturan
interogatif  parsial.  Hal  ini  untuk  mengetahui  sejauhmana  intonasi  dalam  tuturan tersebut dalam maksud pertanyaan yang akan disampaikan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam eksperimen ini alir nada akan diturunkan deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk membuktikan atau menguji
kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch  movement  pada  tengah  kalimat “Avec  qui  Pierre  va  au  cinema?”  mempengaruhi  intonasi  kalimat  interogasi
parsial pertanyaan yang akan disampaikan atau sejauhmana intonasi dalam tuturan interogatif  parsial  tersebut  berpengaruh  dalam  maksud  pertanyaan  yang  akan
disampaikan  dan  respon  dari  responden.  Apakah  intonasi  tuturan  interogatif parsial menentukan suatu kalimat pertanyaan.
6.5.2.2 Stimulus
Untuk menguji kebenaran hipotesis 3 dari penutur asli Prancis Perempuan disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  interogatif  parsial  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema].  Dalam  eksperimen  ini tuturan asli 225,537 Hertz disulih dengan menurunkan 179,315 Hertz dan 142,322
Hertz  pada  tengah  kalimat  “Avec  qui  Pierre  va  au  cinéma?”.  Dengan  kata  lain, hipotesis  ini  memerlukan dua sintesis  alir  nada deklinasi.  Kontur  modus tuturan
interogatif parsial setelah dinaikkan seperti gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Time s 1.59981
500
Time s 1.59981
500
Time s 1.59981
500
225,53 Hertz 179,31 Hertz
142,32 Hertz
[a vek ki pj R va o sinema]
Gambar 6.14: Basis Stimulus Interogatif Parsial Penutur Prancis Perempuan Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada
asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan
179,31  Hertz  pada  tengah  kalimat  “Avec  qui  Pierre  va  au    cinema?”,  alir  nada ketiga merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 142,32 Hertz
pada tengah kalimat “Avec qui Pierre va au  cinema?”.
6.5.2.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Tiga stimulus yang diajukan kepada responden  mendapat  tanggapan  yang  beragam.  Namun,  semua  responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus D2, E2 dan F2 mendapat tanggapan 100.
Universitas Sumatera Utara
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN TOTAL NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
2D 1
9 13  16  5
44 1
18 39
64 25
147 2E
4 9
18  8 5
44 4
18 54
32 25
133 2F
11  7 12  10  4
44 11
14 36
40 20
121
Tabel  6.11:Persepsi  Terhadap  Kalimat  Interogatif    Parsial  Penutur  Prancis Perempuan
Stimulus D2 merupakan salinan asli kontur nada pada tuturan kalimat interogatif parsial  [a  vek  ki  pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB
ditanggapi  1  orang  dengan  nilai  1,  TB  ditanggapi  9  orang  dengan  nilai  18,  CB ditanggapi 13 orang dengan nilai 39, B ditanggapi 16 orang dengan nilai 64 dan
SB ditanggapi 5 orang dengan nilai 25. Total nilai dari stimulus D2 adalah 147. Stimulus  E2  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  merupakan
hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menurunkan  179,31  Hertz  pada  tengah kalimat “Avec qui Pierre va au cinema?” pada tuturan interogatif parsial [a vek ki
pjeR  va  o  sinema]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  4  orang dengan  nilai 4, TB ditanggapi 9 orang dengan nilai 18, CB ditanggapi 18 orang
dengan nilai 54, B ditanggapi 8 orang dengan nilai 32 dan SB ditanggapi 5 orang dengan nilai 25. Total nilai dari stimulus E2 adalah 133.
Stimulus  F2  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  nada  akhir merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 142,32 Hertz pada
tengah kalimat “Avec qui Pierre va au cinema?” pada tuturan interogatif parsial [a vek ki pjeR va o sinema] dengan tanggapan sebagai berikut: STB ditanggapi 11
Universitas Sumatera Utara
orang dengan nilai 11, TB ditanggapi 7 orang dengan nilai 14, CB ditanggapi 12 orang dengan nilai 36, B ditanggapi 10 orang dengan nilai 40 dan SB ditanggapi 4
orang dengan nilai 20. Total nilai adalah 121. Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus
D2  dan  stimulus  E2,  kemudian  stimulus  D2  dengan  stimulus  F2  dengan  Paired Samples  Test  SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara
stimulus  D2  dan  stimulus  E2  adalah  ,070  signifikan  dan  perbedaan  antara stimulus D2 dan stimulus F2 adalah ,016 signifikan.
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
Std. Deviasi
df Std.
Penyim pangan
rerata Sig.  2-
sisi Bawah
Tingkat Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Rerata
Pair 1 D2 – E2
.318 1.137
.171 -.027
.664 1.857
43 .070
Pair 2 D2 – F2
.591 1.560
.235 .117
1.065 2.513
43 .016
Tabel 6.12: Statistik Kalimat Interogatif Parsial Penutur Prancis Perempuan Temuan  pada  eksperimen  2  yaitu  perubahan  alir  nada  pitch  movement
pada  tengah  kalimat  “Avec  qui  Pierre  va  au  cinema?”  yang  dituturkan  oleh penutur asli Prancis laki-laki menunjukkan bahwa responden dapat membedakan
kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang  sudah  dimodifikasi.  Responden mempersepsikan bahwa kontur nada asli merupakan tuturan yang baik dan kontur
nada  yang  dimodifikasi  dengan  dinaikkan  pada  tengah  kalimat  dipersepsikan kontur nada yang tidak baik.
Universitas Sumatera Utara
6.6  Tidak  Terdapat  Perbedaan  Antara  Pembelajar  Bahasa  Prancis  dalam Mempersepsikan  kalimat  Imperatif  yang  Dituturkan  oleh  Penutur  Asli
Prancis 6.6.1 Eksperimen 1 Penutur Asli Prancis Laki-laki
6.6.1.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen  1  dilakukan  berdasarkan  pada  alir  nada  pada  awal  kalimat “Allez”  [a  le]  pada  tuturan  imperatif.  Hal  ini  untuk  mengetahui  sejauh  mana
intonasi  dalam  tuturan  tersebut  berpengaruh  dalam  maksud  perintah  yang  akan disampaikan dan respon dari responden.
Dalam eksperimen ini alir nada akan dinaikkan inklinasi dan diturunkan deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk
membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch movement pada awal kalimat “Allez” mempengaruhi intonasi kalimat imperatif
yang akan disampaikan atau sejauhmana intonasi dalam tuturan imperatif tersebut berpengaruh  dalam  maksud  perintah  yang  akan  disampaikan  dan  respon  dari
responden. Apakah intonasi tuturan imperatif menentukan suatu kalimat perintah.
6.6.1.2 Stimulus
Untuk  menguji  kebenaran  hipotesis  4  dari  penutur  asli  Prancis  laki-laki disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  iperatif  [a  le].  Dalam  eksperimen  ini  tuturan  asli  147,26  Hertz  disulih dengan menaikkan 185,56 Hertz dan 233,81 Hertz pada awal kalimat dan disulih
Universitas Sumatera Utara
dengan menurunkan 192,78 Hertz dan 116, 90 Hertz pada awal kalimat “Allez”. Dengan kata lain, hipotesis ini memerlukan dua sintesis alir nada inklinas dan dua
sintesis  alir  nada  deklinasi.  Kontur  modus  tuturan  imperatif  setelah  dinaikkan seperti gambar dibawah ini:
Time s 0.426542
500
Time s 0.426542
500
Time s 0.426542
500
Time s 0.426542
500
Time s 0.426542
500
[a le]
Gambar 6.15: Basis Stimulus Imperatif Penutur Prancis Laki-laki Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada
asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan garis  warna  merah  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan
185,56 Hertz pada awal kalimat “Allez”, alir nada ketiga merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menaikkan 233,80 Hertz pada awal kalimat “Allez”.
Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan
garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 192,78 Hertz pada akhir kalimat “Allez”, alir nada ketiga merupakan hasil sintesis
atau modifikasi dengan menurunkan 116,90 Hertz pada akhir kalimat “Allez”.
Universitas Sumatera Utara
6.6.1.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Lima stimulus yang diajukan kepada responden  mendapat  tanggapan  yang  beragam.  Namun,  semua  responden
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus D3, E3, F3, A4, dan B4 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN TOTAL NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
3D 10  15  8
8 3
44 10
30 24
32 15
111 3E
16  17  7 3
1 44
16 34
21 12
5 88
3F 22  12  5
5 44
22 24
15 20
81 4A
15  14  9 3
3 44
15 28
27 12
15 97
4B 15  15  4
9 1
44 15
30 12
36 5
98
Tabel 6.13: Persepsi Terhadap Kalimat Imperatif Penutur Prancis Laki-laki Stimulus  D3  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  10  orang dengan nilai 10, TB ditanggapi 15 orang dengan nilai 30, CB ditanggapi 8 orang
dengan nilai 24, B ditanggapi 8 orang dengan nilai 32 dan SB ditanggapi 3 orang dengan nilai 15. Total nilai dari stimulus D3 adalah 111.
Stimulus  E3  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  16  orang
dengan nilai 16, TB ditanggapi 17 orang dengan nilai 34, CB ditanggapi 7 orang dengan nilai 21, B ditanggapi 3 orang dengan nilai 12 dan SB ditanggapi 1 orang
dengan nilai 5. Total nilai dari stimulus E3 adalah 88.
Universitas Sumatera Utara
Stimulus  F3  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  22  orang
dengan nilai 22, TB ditanggapi 12 orang dengan nilai 24, CB ditanggapi 5 orang dengan nilai 15, B ditanggapi 5 orang dengan nilai 20 dan SB ditanggapi 0 orang
dengan nilai 0. Total nilai dari stimulus F3 adalah 81. Stimulus  A4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  15  orang dengan nilai 15, TB ditanggapi 14 orang dengan nilai 28, CB ditanggapi 9 orang
dengan nilai 27, B ditanggapi 3 orang dengan nilai 12 dan SB ditanggapi 3 orang dengan nilai 15. Total nilai dari stimulus A4 adalah 87.
Stimulus  B4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  15  orang
dengan nilai 15, TB ditanggapi 15 orang dengan nilai 30, CB ditanggapi 4 orang dengan nilai 12, B ditanggapi 9 orang dengan nilai 36 dan SB ditanggapi 1 orang
dengan nilai 5. Total nilai dari stimulus B4 adalah 98. Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus
D3  dan  stimulus  E3,  stimulus  D3  dengan  stimulus  F3,  stimulus  D3  dengan stimulus  A4  dan  stimulus  D3  dengan  stimulus  B4  dengan  Paired  Samples  Test
SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara  stimulus  D3  dan stimulus  E3  adalah  ,004  signifikan,  stimulus  D3  dan  stimulus  F3  adalah  ,003
signifikan,  stimulus  D3  dan  stimulus  A4  adalah  ,181  tidak  signifikan  dan perbedaan antara stimulus D3 dan stimulus B4 adalah ,242 tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
Std. Deviasi
df Std.
Penyim pangan
rerata Sig.
2- sisi
Bawa h
Tingkat Kepercayaan  95
Rerat a
Std. Deviasi
Std. Penyim
pangan rerata
Bawah Rerata
Pair 1 D3 – E3
.523 1.151
.174 .173
.873 3.012
43 .004
Pair 2 D3 – F3
.682 1.427
.215 .248
1.116 3.170
43 .003
Pair 3 D3 – A4  .318
1.552 .234
-.154 .790
1.360 43
.181 Pair 4
D3 – B4  .295 1.651
.249 -.206
.797 1.187
43 .242
Tabel 6.14: Statistik Kalimat Imperatif Penutur Prancis Laki-laki Temuan  pada  eksperimen  1  yaitu  perubahan  pada  alir  nada  pitch
movement pada awal kalimat “Allez” pada tuturan imperatif yang dituturkan oleh penutur asli Prancis laki-laki menunjukkan bahwa responden dapat membedakan
kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang  sudah  dimodifikasi.  Responden mempersepsikan  bahwa kontur nada  yang asli  merupakan tuturan  yang  baik dan
kontur  nada  yang  dimodifikasi  dengan  dituturkan  pada  awal  kalimat  di persepsikan kontur nada yang tidak baik.
6.6.2 Eksperimen 2 Penutur Asli Prancis Perempuan 6.6.2.1 Dasar Pemikiran
Eksperimen 2 dilakukan berdasarkan pada alir nada pada akhir kalimat “Allez” [a le] pada tuturan  imperatif. Hal  ini untuk  mengetahui sejauhmana  intonasi dalam
tuturan tersebut berpengaruh dalam maksud perintah yang akan disampaikan dan respon dari responden.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  eksperimen  ini  alir  nada  akan  dinaikkan  inklinasi  dan  diturunkan deklinasi hingga batasan tertentu pada tuturan salinan. Tujuannya adalah untuk
membuktikan  atau  menguji  kebenaran  bahwa  perubahan  alir  nada  pitch movement pada awal kalimat “Allez” mempengaruhi intonasi kalimat imperatif
yang akan disampaikan atau sejauhmana intonasi dalam tuturan imperatif tersebut berpengaruh  dalam  maksud  perintah  yang  akan  disampaikan  dan  respon  dari
responden. Apakah intonasi tuturan imperatif menentukan suatu kalimat perintah.
6.6.2.2 Stimulus
Untuk menguji kebenaran hipotesis 4 dari penutur asli Prancis perempuan disusun  stimulus  yang  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  nada  dalam
tuturan  iperatif  [a  le].  Dalam  eksperimen  ini  tuturan  asli  206,76  Hertz  disulih dengan menaikkan 292,41 Hertz dan 413,53 Hertz pada awal kalimat dan disulih
dengan menurunkan 210,44 Hertz dan 148,80 Hertz pada awal kalimat “Allez”. Dengan kata lain, hipotesis ini memerlukan dua sintesis alir nada inklinas dan dua
sintesis  alir  nada  deklinasi.  Kontur  modus  tuturan  imperatif  setelah  dinaikkan seperti gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Time s 0.302229
500
Time s 0.302229
500
Time s 0.302229
500
Time s 0.302229
500
Time s 0.302229
500
Time s 0.302229
500
[a le]
Gambar 6.16: Basis Stimulus Imperatif Penutur Prancis Perempuan Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada
asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan garis  warna  merah  merupakan  hasil  sintesis  atau  modifikasi  dengan  menaikkan
292,41 Hertz pada awal kalimat “Allez”, alir nada ketiga merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menaikkan 413,53 Hertz pada awal kalimat “Allez”.
Alir  nada  yang  ditandai  dengan  garis  warna  hitam  merupakan  alir  nada asli. Alir nada kedua yang berada setelah garis warna hitam dan ditandai dengan
garis warna merah merupakan hasil sintesis atau modifikasi dengan menurunkan 210,44 Hertz pada akhir kalimat “Allez”, alir nada ketiga merupakan hasil sintesis
atau modifikasi dengan menurunkan 148,805 Hertz pada akhir kalimat “Allez”.
6.6.2.3 Hasil Uji Persepsi
Uji persepsi dilakukan kepada 44 responden. Lima stimulus yang diajukan kepada responden mendapat tanggapan yang beragam. Namun, semua responden
Universitas Sumatera Utara
menanggapi semua stimulus  yang diberikan. Dengan kata  lain, uji persepsi pada stimulus C4, D4, E4, F4, dan G4 mendapat tanggapan 100.
KODE STIMU
LUS NILAI
TOTAL RESPON
DEN TOTAL NILAI
TOTAL NILAI
S T
B T
B C
B B
S B
STB x 1
TB x 2
CB x 3
B x 4
SB x 5
4C 3
7 10  8
16  44 3
14 30
32 80
159 4D
14  14  7 6
3 44
14 28
21 24
15 102
4E 3
10  13  12  6 44
3 20
39 48
30 140
4F 10  23  7
2 2
44 10
46 21
8 10
95 4G
15  13  6 7
3 44
15 26
18 28
15 102
Tabel 6.15: Persepsi Terhadap Kalimat Imperatif Penutur Prancis Perempuan Stimulus  C4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  3orang dengan  nilai 3, TB ditanggapi 7 orang dengan nilai 14, CB ditanggapi 10 orang
dengan nilai 30, B ditanggapi 8 orang dengan nilai 32 dan SB ditanggapi 16 orang dengan nilai 80. Total nilai dari stimulus C4 adalah 159.
Stimulus  D4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  14  orang
dengan  nilai 14, TB ditanggapi 7 orang dengan nilai 14, CB ditanggapi 7 orang dengan nilai 21, B ditanggapi 6 orang dengan nilai 24 dan SB ditanggapi 3 orang
dengan nilai 15. Total nilai dari stimulus D4 adalah 102. Stimulus  E4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  3  orang dengan nilai 3, TB ditanggapi 10 orang dengan nilai 20, CB ditanggapi 13 orang
Universitas Sumatera Utara
dengan nilai 39, B ditanggapi 12 orang dengan nilai 48 dan SB ditanggapi 6 orang dengan nilai 30. Total nilai dari stimulus E4 adalah 140.
Stimulus  F4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  10  orang
dengan nilai 10, TB ditanggapi 23 orang dengan nilai 46, CB ditanggapi 7 orang dengan nilai 21, B ditanggapi 2 orang dengan nilai 8 dan SB ditanggapi 2 orang
dengan nilai 10. Total nilai dari stimulus F4 adalah 95. Stimulus  G4  merupakan  salinan  asli  kontur  nada  pada  tuturan  kalimat
mperative  [a  le]  dengan  tanggapan  sebagai  berikut:  STB  ditanggapi  15  orang dengan nilai 15, TB ditanggapi 13 orang dengan nilai 26, CB ditanggapi 6 orang
dengan nilai 18, B ditanggapi 7 orang dengan nilai 28 dan SB ditanggapi 3 orang dengan nilai 15. Total nilai dari stimulus G4 adalah 102.
Tahapan  selanjutnya,  dilakukan  uji  signifikasi  perbedaan  antara  stimulus C4  dan  stimulus  D4,  stimulus  C4  dengan  stimulus  E4,  stimulus  C4  dengan
stimulus  F4  dan  stimulus  C4  dengan  stimulus  G4  dengan  Paired  Samples  Test SPSS  versi  17  yang  hasilnya  menunjukkan  perbedaan  antara  stimulus  C4  dan
stimulus D4 adalah , signifikan, stimulus C4 dan stimulus E4 adalah , signifikan, stimulus  C4  dan  stimulus  F4  adalah  ,  tidak  signifikan  dan  perbedaan  antara
stimulus C4 dan stimulus G4 adalah , tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Paired Samples Test
Pasangan Pembeda t
Std. Deviasi
df Std.
Penyim pangan
rerata Sig.
2- sisi
Bawa h
Tingkat Kepercayaan  95
Rerata Std.
Deviasi Std.
Penyim pangan
rerata Bawah
Rerata
Pair 1 C4 – D4  1.295
1.825 .275
.741 1.850
4.709 43
.000 Pair 2
C4 – E4 .432
1.371 .207
.015 .849
2.090 43
.043 Pair 3
C4 – F4 1.455
1.691 .255
.941 1.969
5.707 43
.000 Pair 4
C4 – G4  1.295 1.995
.301 .689
1.902 4.307
43 .000
Tabel 6.16: Statistik Kalimat Imperatif Penutur Prancis Perempuan Temuan  pada  eksperimen  2  yaitu  perubahan  pada  alir  nada  pitch
movement  pada  akhir  kalimat  “Allez”  pada  tuturan  imperatif  yang  dituturkan oleh  penutur  asli  Prancis  laki-laki  menunjukkan  bahwa  responden  dapat
membedakan  kontur  nada  asli  dan  kontur  nada  yang  sudah  dimodifikasi. Responden mempersepsikan bahwa kontur nada yang asli merupakan tuturan yang
baik dan kontur nada  yang dimodifikasi dengan dituturkan pada awal kalimat di persepsikan kontur nada yang tidak baik.
6.7 Simpulan
Bertolak  dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  prosodi  pebelajar Bahasa  Prancis  dalam  aspek  produksi  ditinjau  dari  modus  deklaratif,  interogatif
absolut,  interogatif  parsial  dan  imperatif  dengan  melihat  durasi  tuturan  penutur pembelajar  bahasa  Prancis  berjenis  kelamin  laki-laki  dan  perempuan.  Modus
deklaratif,  interogatif  absolut,  interogatif  parsial  dan  imperatif  yang  dituturkan
Universitas Sumatera Utara
oleh penutur pembelajar bahasa Prancis berjenis kelamin laki-laki dan perempuan memiliki kontur nada yang sama.
Kontur nada antara penutur asli Bahasa Prancis dengan pembelajar bahasa Prancis  pada  modus  deklaratif  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  perbedaan  antara
kontur  nada  penutur  asli  bahasa  Prancis  dengan  tuturan  pembelajar  bahasa Prancis. Perbedaan terdapat pada silabel [va] dan silabel [ma]. Pada silabel [va]
penutur  asli  bahasa  Prancis  memiliki  suara  yang  lebih  rendah  105,75  md dibandingkan dengan tuturan pembelajar bahasa Prancis 226,86 md. Sedangkan
untuk silabel [ma] pada kalimat deklaratif penutur asli bahasa Prancis menaikkan suaranya  358,94  md  sedangkan  tuturan  pembelajar  bahasa  Prancis  jauh
rentangannya dengan penutur asli bahasa Prancis. Pada modus interogatif absolut tuturan  penutur  asli  Prancis  dengan  pembelajar  bahasa  Prancis  berjenis  kelamin
laki-laki memiliki kontur nada yang sama. Begitu juga dengan penutur asli prancis perempuan  dengan  pembelajar  bahasa  Prancis  berjenis  kelamin  perempuan
memiliki kesamaan kontur nada. Pada modus interogatif parsial dan modus imperatif yang dituturkan oleh
penutur asli Prancis laki-laki dengan pembelajar bahasa Prancis laki-laki memiliki kontur  nada  yang  sama.  Begitu  juga  dengan  penutur  asli  perempuan  dengan
pembelajar bahasa Prancis perempuan memiliki kontur nada yang sama. Prosodi  menurut  asal  daerah  dapat  disimpulkan  bahwa,  pembelajar  yang
berasal  dari  Medan  memiliki  kontur  nada  dasar  yang  sama  dan  pada  nada  final terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut dilihat pembelajar bahasa Prancis berasal
dari  Medan  memiliki  nada  lebih  rendah  186,82  md,  sedangkan  penutur  asli
Universitas Sumatera Utara
Prancis  memiliki  nada  tinggi  358.94  md.  Tetapi  perbedaan  kontur  nada  tidak terlihat pada penutur asli Prancis berjenis kelamin laki-laki dan pembelajar bahasa
Prancis laki-laki yang berasal dari Medan. Pola  alir  nada  pada  pembelajar  laki-laki  dan  penutur  asli  bahasa  Prancis
berjenis  kelamin  laki-laki  memiliki  kontur  nada  yang  sama.  Sedangkan, pembelajar  perempuan  dan  penutur  asli  bahasa  Prancis  berjenis  kelamin
perempuan memiliki kontur yang berbeda pada silabel [ci], [ne] dan [ma]. Pola  alir  nada  dari  keseluruhan  daerah  asal  yaitu,  Medan,  Karo,  Tobasa,
Langkat  dan  Asahan  memiliki  kontur  nada  yang  sama  pada  modus  deklaratif, interogatif absolut, interogatif parsial dan imperatif.
Persepsi  mahasiswa  terhadap  suara  produksi  dapat  disimpulkan  bahwa, mahasiswa  dapat  mempersepsikan  seluruh  modus.  Modus  dengan  nada  asli  dan
nada  yang  sudah  dimodifikasi  secara  keseluruhan  dapat  dipersepsikan  oleh mahasiswa. Baik pada modus deklaratif, interogatif absolut, interogatif parsial dan
impratif.  Kemampuan  mahasiswa  mempersepsikan  jauh  lebih  baik  dari  pada kemampuan produksi mereka.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KENDALA PROSODI PEMBELAJAR BAHASA PRANCIS DI
MEDAN
7.1 Pengantar
Dalam  bab  V  dan  VI  telah  dijelaskan  tentang  hasil  pengukuran  terhadap prosodi  tuturan  bahasa  Prancis  modus  deklaratif,  modus  interogatif  absolut,
modus  interogatif  parsial  dan  modus  imperatif.  Temuan-temuan  yang  dibahas dalam bab itu telah memberi karakteristik umum tuturan dari perspektif produksi,
yaitu  bagaimana  seorang  penutur  memberi  ciri  prosodik  terhadap  tuturan  yang diucapkannya.  Efektifitas  tuturan  mereka  tak  lain  adalah  serangkaian  lambang,
baik  berupa  lambang  leksikal,  morfologis,  sintaksis,  maupun  lambang  prosodik, belum  dapat  diuji  sebelum  tuturan  itu  juga  dikaji  dari  perspektif  persepsi,  yaitu
bagaimana  pembelajar  bahasa  Prancis  memahami  rangkaian  lambang  dalam tuturan itu.
Pada bab sebelumnya sudah dipaparkan prosodi pembelajar bahasa Prancis di  Medan  dalam  aspek  produksi  dan  persepsi  pada  modus  deklaratif,  modus
interogatif absolut, modus interogatif parsial dan modus imperatif yang dituturkan oleh pembelajar bahasa Prancis.
Bab ini membahas kendala prosodi yang dihadapi oleh pembelajar bahasa Prancis di Medan dengan variabel jenis kelamin, lama belajar tiga tahun dan lebih
dari tiga tahun, serta asal daerah pembelajar dari segi produksi.
197
Universitas Sumatera Utara