Uji Statistik dan Signifikansi

yang sangat baik. Atas kelima kemungkinan respon itu, penilaian subjek itu kemudian dikuantifikasi ke dalam angka 1 sampai 5. Tabel 4.2: Patokan Kuantifikasi Hasil Uji Persepsi Stimulus Intonasi Arti 1 Sangat Tidak Baik Intonasi modus sangat tidak baik 2 Tidak Baik Intonasi modus tidak baik 3 Cukup Baik Intonasi modus cukup baik 4 Baik Intonasi modus baik 5 Sangat Baik Intonasi modus sangat baik Seluruh subjek dapat membedakan stimulus asli dengan stimulus yang di modifikasi, karena sempurna atau tidak sebuah modus ditentukan oleh intonasinya. Tuturan tersebut sempurna apabila intonasi turun dan naik. Dengan demikian, semakin besar selisih angka, maka semakin tinggi derajat kesempurnaan intonasinya.

4.3.5 Uji Statistik dan Signifikansi

Dalam menentukan signifikansi perbedaan digunakan dua macam analisis statistik, yaitu T-Test dan Anova kemudian Bonferroni dan Turkey HSD. Hasil uji statistik dianggap bermakna apabila angka signifikansi uji statistik itu lebih kecil atau sama dengan 0,05. Uji statistik yang mencapai taraf signifikansi 0,05 mengindikasikan perbedaan yang signifikan, sedangkan taraf signifikansi 0,01 biasanya disebut sangat signifikan, sangat nyata, atau sangat berarti Sudjana, dalam Sugiyono:2003. T-Test dan Anova digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan durasi, baik secara sintagmatik dalam sebuah kontur maupun secara paradigmatik antara Universitas Sumatera Utara kontur dmodus satu dengan modus yang lain. Sebelum T-Test dilakukan, data diuji homogenitasnya. Uji Bonferroni dan Turkey HSD digunakan untuk melakukan pembandingan satu lawan satu setiap rerata kelompok yang dibandingkan dengan Anova. Jadi, setelah anova menentukan signifikansi perbedaan antara rerata kelompok yang satu dengan yang lain, kedua uji statistik ini akan menetapkan poka perbedaannya. Bonferroni digunakan jika variasi distribusi data yang dibandingkan sama, sedangkan Turkey HSD digunakan apabila variasinya berbeda. Hasil kedua uji statistik akan sangat bermanfaat untuk merumuskan pola perbedaan. Universitas Sumatera Utara

BAB V PROSODI TUTURAN PEMBELAJAR BAHASA PRANCIS

5.1 Pengantar

Pada saat menguraikan prosodi pembelajar bahasa Prancis di Medan, maka disebutkan komponen prosodik seperti nada awal, nada final, nada tertinggi, julat nada, inklinasi dan deklinasi menunjukkan bahwa komponen itu selalu dideskripsikan dalam kaitannya dengan komponen lain. Nada awal selalu menjadi pembanding nada-nada lainnya, dengan begitu, akan disebut dengan kombinasi alir nada, intonasi atau struktur melodik. Nada tertinggi adalah nada yang paling menonjol diantara serangkaian nada lain, baik yang ada di awal maupun di akhir nada tersebut. Nada final menjadi komponen terakhir dalam intonasi dan berfungsi sebagai pewatas final dalam struktur melodik itu. Julat nada adalah rentangan antara nada tertinggi dan nada terendah. Inklinasi dan deklinasi adalah penanda apakah nada tersebut naik atau turun yang merupkan rentang waktu yang diperlukan untuk realisasi sebuah segmen yang dikukur dalam satuan milidetik. Jika segmen itu berupa modus, maka rentangan waktu itu biasanya disebut tempo. Sedangkan durasi merupakan penentuan waktu rangakaian artikulatori dan dimensi waktu terhadap sinyal akustik. Durasi juga bisa diasosiasikan dengan istilah kuantitas jika berfungsi sebagai suatu variabel bebas di dalam sistem fonologi bahasa. Oleh sebab itu, istilah durasi intriksi bila digunkan terkait dengan durasi suatu segmen yang ditentukan oleh kualitas fonetiknya. 110 Universitas Sumatera Utara