P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
91
4. Distribusi Pegawai berdasarkan Jenjang dan Jenis Pendidikan
Jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh oleh seorang pegawai sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya dapat
membantu meningkatkan kinerja suatu organisasi. Upaya pegawai dalam meningkatkan kapasitas ilmu di bidangnya juga difasilitasi
oleh Ditjen Binfar dan Alkes dengan memberikan dukungan moril dan materiil seperti beasiswa dan tugas belajar terutama ke jenjang
MagisterStrata 2. Hal ini dapat dilihat dari Gambar ... yang menunjukkan bahwa 17,35 dari jumlah pegawai di lingkungan
Ditjen Binfar dan Alkes telah menempuh pendidikan di tingkat Strata 2S2 dan masih ada yang belum melanjutkan pendidikannya
dan tetap di tingkat Sekolah Menengah PertamaSekolah Lanjutan Tingkat Pertama SMPSLTP sebanyak 2 dua orang. Sementara
jumlah pegawai dengan jenjang pendidikan Strata 1 satu yang menempuh program profesi adalah jumlah terbanyak yakni sebesar
36,07 atau setara dengan 79 orang yang terbagi sesuai tabel distribusi dibawah ini. Selain itu terdapat pengurangan jumlah
pegawai sebanyak 4 empat orang pegawai pensiun, 1 satu orang meninggal dan 1satu orang pindah unit kerja.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
92 No
Jenis Pendidikan Tahun 2010
Tahun 2011 1
S2 41
39 2
Apoteker 78
77 3
Dokter 1
1 4
Dokter Gigi 1
1 5
Sarjana Farmasi 6
6 6
Sarjana Ekonomi 9
9 7
Sarjana Sosial 9
9 8
Sarjana Komputer 2
2 9
Sarjana Teknik 2
2 10
Sarjana Hukum 5
5 11
S1 lain 8
8 12
D3 farmasi 22
22 13
D3 lain 5
5 14
Asisten Apoteker 1
1 15
Analis Kesehatan 1
1 16
SMA 32
30 17
SMP 2
2 Total Pegawai
225 219
Gambar 49. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang dan Jenis
Pendidikan di Lingkungan Ditje Binfar dan Alkes Tahun 2010- 2011 20
40 60
80 S2
S1 - Profesi S1
D3 SMA
SMP
41 80
41 29
32 2
38 79
41 29
30 2
2011 2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
93
5. Distribusi Pegawai berdasarkan Kategori Usia
Perbandingan distribusi jumlah pegawai berdasarkan kategori usia di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes antara tahun 2010 dengan
2011 digambarkan oleh grafik batang dibawah ini, dimana terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antar populasi kategori
usia kecuali pada kelompok usia lebih dari 55 Tahun dan diketahui bahwa pegawai paling muda berusia 21 Tahun.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yang
dimaksud dengan batas usia pensiun adalah batas usia Pegawai Negeri Sipil harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun 56 lima puluh enam tahun diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian menurut Pasal 4 empat ayat 1 satu disebutkan bahwa Batas Usia Pensiun tersebut dapat
diperpanjang sampai dengan usia 65 enam puluh lima tahun bagi Pegawai Negeri yang memangku Jabatan tertentu. Data yang
digunakan diperoleh dari Subbagian Kepegawaian, Bagian Kepegawaian dan Umum sebagaimana gambar berikut:
Gambar 50. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai berdasarkan Kategori Usia
di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2010 - 2011
60 53
59 44
3
51 60
51 49
8
10 20
30 40
50 60
70
21-30 Tahun 31-40 Tahun
41-50 Tahun 51-55 Tahun
55 Tahun
Tahun 2011 Tahun 2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
94
D. Inventaris
Berdasarkan laporan neraca SIMAK-BMN, pada Tahun 2011 aset terbesar yang dimiliki Unit Eselon I Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah yakni sebesar 45,56 dari
keseluruhan total aset. Kemudian Aset persediaan sebesar 31,49, aset peralatan dan mesin sebesar 20,81, Aset Software sebesar
2,09, Aset tak berwujud lainnya sebesar 0.05.
Gambar 50. Grafik Aset BMN di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011
Data Aset Barang Milik Negara BMN
Jika dilihat dari tabel dibawah ini yang menggambarkan perbandingan kekayaan aset BMN di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan antara tahun 2009 dan 2010 terlihat dimana jumlah kekayaan aset tersebut mengalami
peningkatan, yakni sebesar 41,57 namun mengalami penurunan
Persediaan 31,49
Peralatan dan Mesin 20,81
Software 2,09
Aset tak Berwujud Lainnya
0,05 Aset tetap yg tdk
digunakan dlm op.pemerintah
45,56