Instalasi Farmasi Rumah sakit Pemerintah yang Melaksanakan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
35 Gambar 15. .Capaian Indikator Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah yang Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar.
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah melakukan berbagai upaya dalam rangka peningkatan mutu dan pelaksanaan
pelayanan kefarmasian sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1197MenkesSKX2004 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit antara lain pada tahun 2006 Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik telah membuat
pilot project Pelayanan Informasi Obat pada 3 tiga rumah sakit di Provinsi Bengkulu, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun
2008-2009 berkerjasama dengan Japan International Cooperation Agency JICA dan The Australian Agency for International
Development AUSAID Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik melanjutkan pilot project Pelayanan Informasi Obat pada 40
empat puluh Rumah Sakit di 33 tiga puluh tiga Provinsi yang kemudian dilanjutkan dengan Pilot Project Pelayanan Farmasi Klinik
pada tahun 2009. grafik intervensi sampai tahun 2009
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00 35,00
2010 2011
25,00 30,00
25,30 30,33
Target Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
36 Gambar 16. Data Intervensi Dit Binyanfar Dalam Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Dala ra gka e apaia MDG’s Sejak tahu 5 sa pai
2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan P2PL khususnya Subdit HIVAIDS telah melakukan pembekalan Tenaga Farmasi tentang Pelayanan Kefarmasian untuk
ODHA kepada 155 tenaga farmasi di Rumah Sakit di seluruh Indonesia.
No Nama Kegiatan
Jumlah Tenaga Farmasi
1 Pelatihan Tenaga Farmasi Tentang Pelayanan
Kefarmasian Untuk Odha Orang Dengan HIVAIDS 108
2 Care Support Treatment CST Terapi Untuk ODHA
Untuk Kelas Farmasi 25
3 Training Of Trainer TOT Care Support Treatment
CST Terapi Untuk ODHA 22
Tabel 3. Pembekalan Tenaga Farmasi tentang Pelayanan Kefarmasian untuk ODHA
4 3 12
6 8
5 54
5 63
8 20
3 4 10
1 1515
69
121113 7
11 8
17 9 8
50 17
22 14
21
10 20
30 40
50 60
70 80
N A
D S
U M
U T
S U
M B
A R
R I
A U
J A
M B
I S
U M
S E
L B
E N
G K
U LU
LA MP
U N
G B
A B
E L
K E
P R
I D
K I
JA B
A R
JA T
E N
G D
.I .Y
JA T
IM B
A N
T E
N B
A L
I N
T B
N T
T K
A LB
A R
K A
LT E
N G
K A
LS E
L K
A LT
IM S
U LU
T S
U LT
E N
G S
U LS
E L
S U
LT R
A G
O R
O N
T A
LO S
U LB
A R
MA LU
K U
MA LU
T P
. B A
R A
T P
A P
U A
Series1
DATA INTERVENSI DIT BINYANFAR DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT SAMPAI DENGAN TAHUN 2009
persentase intervensi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
37
Dalam rangka meningkatkan kompetensi Apoteker di Rumah Sakit dalam melaksanankan pelayanan farmasi klinik Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian pada tahun 2009 telah membentuk 20 dua puluh Rumah Sakit pusat pembelajaran pelayanan kefarmasian
untuk penyakit tertentu. Kriteria Rumah Sakit yang menjadi pusat pembelajaran pelayanan farmasi klinik untuk penyakit tertentu tsb
adalah : 1 rumah sakit pendidikannon pendidikan klas A atau B, 2 adanya surat kesediaan dari direktur Rumah Sakit untuk menjadi
rumah sakit
pusat pembelajaran
pelayanan kefarmasian.
Diharapkan dengan terbentuknya pusat pembelajaran pelayanan kefarmasian untuk penyakit tertentu ini Apoteker Rumah Sakit di
seluruh Indonesia mempunyai sarana pusat pembelajaran pelayanan farmasi klinik.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
38
Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Pembelajaran Pelayanan Kefarmasian
NO RUMAH SAKIT
PENYAKIT YANG DIPILIH 1
RSUD Dr. Sutomo Diare Gatroentritis, DBD, Demam
Paratifoid, DM, TB, Hipertensi, HIV, Kanker
2 RS Kanker Dharmais
Kanker dan Nyeri Kanker
3
RSUD Pirngadi Kanker
4 RS Jantung Harapan Kita
Jantung koroner
5 RS Stroke Nasional
Stroke
6 RSU Dr. Sardjito
Geriatri dan Kanker
7 RSUD Tangerang
Talasemia
8 RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Gastrohepatologi
9 RSU Dr. Moewardi
Hipertensi, TB, HIV
10 RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Geriatri dan Pediatri
11 RSUP Hasan Sadikin
Kanker
12 RSPI Sulianti Saroso
HIVAIDS
13 RSU Kariadi
Geriatri
14 RS Ketergantungan Obat
Ketergantungan Obat
15 RSUP Fatmawati
Diabetes Mellitus
16 RSUP Dr. M. Djamil
Hipertensi dengan kelainan ginjal, Pediatri khusus jantung
17 RSUP Persahabatan
TB Paru
18 RS PARU Dr. M. Gunawan P.
TB Paru
19 RSJ Marzuki Mahdi
Psikiatri
20 RSUP Sanglah
HIVAIDS Tabel 4. Rumah Sakit yang menjadi pusat pembelajaran pelayanan
kefarmasian
Pada tahun 2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah melakukan Pembekalan Pelayanan Farmasi Klinik Dasar pada 20
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
39
Rumah Sakit . Pembekalan ini di bagi dalam 3 tiga regional yaitu barat, tengah dan timur.
REGIONAL BARAT REGIONAL TENGAH
REGIONAL TIMUR Prov. Sumatera Selatan;
RSU Kayuagung, RSU Prabumulih, RSUD Muara
Enim, RSUD Lahat, RSU Lubuk Linggau
Prov. Jawa Timur;
RSU Sidoarjo, RSU Dr. S Djatikoesoemo, RSU Dr
Soegiri Lamongan, RSUD Kota Madiun, RSU HAJI SURABAYA
Prov. Jawa Tengah
RSU Purbalinnga, RSU Kebumen, RSU Wonosobo,
RSU Wonogiri, RSU Sukoharjo, RSUD
Banyudono
Prov. Lampung; RSU Pringsewu, RSUD
Kalianda, RSU May Jen HM Ryacudu, RSUD Menggala
Tulang Bawang Prov. Kalimantan Barat;
RSU Dr Abdul Aziz, RSU Sanggau, RSU Dr. Agusdjam
Ketapang, RSU Ade Moehamad Djoen Sintang,
RSU Dr Achmad Diponegoro Prov. Jawa Tengah
RSU Wates, RSUD Penembahan Senopati, RSU
Wonosari, RSU Sleman,
Prov. DKI Jakarta; RSUD Budhi Asih, RSU Pasar
Rebo, RSU Haji Jakarta, RSU Tarakan, RSUD Koja
Prov. Kalimantan Selatan;
RSU Kotabaru, RSU Dr.Ansari Saleh, RSU Banjarbaru, RSU
Abdul Aziz, RSU Datu Sanggul
Rantau Prov. Jawa Tengah
RSUD Wangaya, RSU Bangli, RSU Klungkung, RSU
Tabanan, RSUD Sanjiwani Gianyar
Prov. Jawa Barat; RSU Cibinong, RSU Ciawi,
RSUD Sekarwangi, RSUD Cianjur, RSUD Cimahi, RSUD
Dr. Slamet, RSUD Tasikmalaya, RSUD Banjar, RSU Cibinong,
RSU Ciawi, RSUD Bekasi, RSUD Kota Depok, RSUD R
Syamsudin SH Prov. Jawa Tengah
RSU Salewangeng Maros, RSU Syekh Yusup Gowa,
RSU Barru, RSU Prof.Dr.A Makkatutu Bantaeng, RSU
Andi Makkasau Pare2
Table 5. Pembekalan Pelayanan Farmasi Klinik Dasar pada 20 Rumah Sakit
Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring pelayanan kefarmasian di rumah sakit didapatkan data bahwa pelayanan farmasi di rumah
sakit belum berjalan optimal sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit . Hal ini disebabkan belum adanya
dukungan oleh stakeholder maupun tenaga kesehatan lain tentang pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Oleh karena itu pada tahun
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1
40
2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah membuat audio visual tentang pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit. Diharapkan
audio visual ini dapat menjadi bahan advokasi kepada stake holder dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan lain tentang implementasi
pelayanan kefarmasian sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit