Struktur Organisasi IFK Pengelolaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan

P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 21 Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes Gambar 4. Struktur Organisasi IF KabKota 2011 Kedudukan organisasi teknis pengelolaan barang farmasi yang akan dibentuk mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Namun pada implementasinya, masih banyak ProvKabupatenkota yang belum membentuk struktur organisasi tersebut. Pada tahun 2011 secara nasional sebanyak 46 Instalasi Farmasi KabupatenKota sudah berstatus Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD, sedangkan sebanyak 47 Instalasi Farmasi masih dikelola oleh Seksi farmasi di Dinas Kesehatan Kabupatenkota. Berdasarkan La pira …. diketahui bahwa Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2011 adalah Provinsi yang semua Kabupatenkota di wilayahnya sudah membentuk organisasi Instalasi Farmasi menjadi UPTD. Sedangkan untuk pengelolaan obat UPTD 46 Sie Farmasi 47 Lain 7 Perbandingan Struktur Organisasi Instalasi Farmasi KabKota se-Indonesia UPTD Sie Farmasi Lain P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 22 yang masih dikelola unit kerja selain seksi farmasi atau UPTD sebanyak 7.

2. Sumber Daya Manusia Pengelola Obat Publik dan Perbekalan

Kesehatan Gambaran mengenai situasi sumber daya manusia sebagai pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di Instalasi Farmasi dikelompokkan menjadi Apoteker sebagai penanggung jawab IF dan Non Apoteker sebagai penanggung jawab IF serta keberadaan sdm dengan latar belakang pendidikan. Berdasarkan PP 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, menjelaskan bahwa pekerjaan kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan. Pada tahun 2011, jumlah kabkota yang sudah mempunyai Apoteker sebagai penanggung jawab instalasi farmasi adalah 336 KabKota atau 68. Capaian itu sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010 dengan jumlah Apoteker sebagai penanggung jawab di Instalasi Farmasi sebanyak 313 KabKota. Dengan demikian ada peningkatan sebanyak 23 KabKota. Rata-rata jumlah tenaga di instalasi farmasi secara nasional adalah 6 orang. P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 23 Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes Gambar 5. Penanggung Jawab IF KabKota 2011

3. Peningkatan SDM di Puskesmas

Puskesmas merupakan unit teknis bidang pelayanan kesehatan yang terdapat di kecamatan maupun kelurahan dan dibawah Dinas KesehatanSuku Dinas Kesehatan KabupatenKota. Kelancaran dan keberhasilan tugas pelayanan di Puskesmas sangat didukung kualitas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan. Kualitas pengelolaan obat perlu ditingkatkan melalui kegiatan pertemuan tenaga farmasi pengelola obat di Puskesmas dan supervisi dan evaluasi dilaksanakan secara berkelanjutan dilakukan unit kerja kefarmasian di Dinkes KabKota ataupun Provinsi. Apoteker; 336; 68 Non Apoteker; 159; 32 Penanggung Jawab IF KabKota se-Indonesia Apoteker Non Apoteker