menunjukan bahwa tes tersebut memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,96 sehingga butir-butir soal tersebut dapat menghasilkan data relatif sama
walaupun digunakan pada waktu yang berbeda, dengan demikian tes tersebut memiliki kriteria tes yang layak digunakan untuk mengambil data.
c. Uji Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut
indeks kesukaran difficulty indeks. Untuk menguji taraf kesukaran digunakan rumus berikut:
P
=
� �
Keterangan : P
: Indeks kesukaran B
: Jumlah peserta didik yang menjawab soal tes dengan benar JS
: Jumlah seluruh peserta didik peserta tes.
80
Menurut ketentuan yang sering diikuti, interprestasi tingkat kesukaran butir tes seperti tabel berikut:
Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
Besar P Interprestasi
80
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi aksara, 2012, h. 223
Kurang dari 0,30 0,30 - 0,70
Lebih dari 0,70 Sukar
Sedang Mudah
Sumber:
Anas sudijono, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h.372
Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat kesukaran butir cukup sedang. Maka dari itu, untuk keperluan pengambilan
data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal dengan kriteria cukup sedang, yaitu dengan membuang butir-butir soal dengan kategori terlalu
mudah dan terlalu sukar.
81
Hasil analisis dengan menggunakan program ANATES memiliki tingkat kesukaran yang diinterprestasikan pada Tabel 3.7 sesuai criteria Tabel
3.6, yaitu:
Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal
No. Butir Soal Tingkat Kesukaran
Keterangan 1
55,56 Sedang
2 53,70
Sedang 3
50,00 Sedang
4 51,85
Sedang 5
53,70 Sedang
6 55,56
Sedang 7
24,07 Sukar
8 81,48
Mudah 9
66,67 Sedang
10 75,93
Mudah 11
70,37 Sangat mudah
12 57,41
Sedang 13
57,41 Sedang
14 59,26
Sedang 15
55,56 Sedang
16 53,70
Sedang 17
42,59 Sedang
18 55,56
Sedang 19
57,41 Sedang
20 53,70
Sedang
81
Anas Sudijono, Op. Cit, h.372
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal, di peroleh 1 soal dengan kriteria sukar, 16 soal dengan kriteria sedang, 2 soal dengan
kriteria mudah dan 1 soal sangat mudah.
d. Uji Daya Beda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan
testee yang berkemampuan rendah.
82
Daya pembeda instrumen adalah tingkat kemampuan instrumen untuk membedakan antara peserta didik yakni peserta
didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Uji daya pembeda tes dapat diukur dengan menggunakan rumus
seperti dibawah ini:
B A
P P
D
Keterangan: D
: Indeks daya pembeda BA
: Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas BB
: Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah JA
: Jumlah peserta tes kelompok atas JB
: Jumlah peserta tes kelompok bawah JA
BA p
A
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar B
J BB
p
B
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
83
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
82
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta cet.6, 2010, h.183
83
Ibid, h.186