71
2. Deskripsi Subjek Penelitian
a. Subjek 1
1 Identitas subjek
Nama: DP Usia: 14
Jenis kelalamin: Laki-laki 2
Karakteristik Subjek DP adalah siswa tunarungu, berdasarkan keterangan guru
siswa mengalami gangguan pendengaran total, tidak memiliki sisa pendengaran. Siswa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Subjek
memiliki intelejensi yang kurang, kemampuannya tidak selaras dengan umur siswa. Pemahaman terhadap materi kurang, siswa sulit
menerima materi, harus dilakukan pengulangan materi secara terus- menerus agar siswa bisa paham dengan materi yang disampaikan.
Siswa mampu untuk mengeluarkan suara dan berpotensi untuk dapat membaca. Siswa juga rajin untuk berangkat sekolah, meskipun
terkadang malas untuk mengikuti pembelajaran. b.
Subjek 2 1
Identitas subjek Nama: AP
Usia: 17 Jenis kelalamin: Laki-laki
72
2 Karakteristik
Subjek merupakan siswa tunarungu total juga, tidak memiliki sisa pendengaran. Subjek memiliki intelejensi yang kurang juga.
Berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Tingkat penguasaan materi kurang. Siswa merupakan anak yang pemalas, berangkat sekolah selalu
telat, dan terkadang tidak mau mengikuti proses pembelajaran. Siswa sebenarnya mampu mengeluarkan suara dan mempunyai potensi untuk
membaca, namun siswa tidak mau belajar dan akibatnya sampai sekarang siswa belum dapat membaca.
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Deskripsi Kemampuan Awal Keterampilan Membaca Permulaan
Sebelum meaksanakan tindakan siklus 1, peneliti perlu mengetahui kemampuan awal siswa mengenai keterampilan membaca permulaan. Untuk
mengetahui kemampuan awal siswa maka dilakukan tes pra tindakan. Pra tindakandilakukan pada hari Kamis, 30April 2015 dengan jumlah soal pra
tindakan sebanyak 20 butir soal membaca kata sederhana dan 20 butir soal menulis melengkapi kata. Soal pra tindakan berhubungan dengan tema yang
akan diberikan ketika tindakan yaitu mengenal lingkungan mengenal nama benda, anggota tubuh, buah-buahan, sayuran, dan transportasikendaraan
darat. Hasil pra tindakan kemampuan pemahaman siswa dapatdilihat pada tabel dibawah ini:
73
Tabel 7. Data Hasil Pra Tes Tindakan Keterampilan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas IV
No Subjek
Skor Hasil Tes Pra Tindakan
KKM Kriteria
1 DP
50 65
Kurang 2
AP 40
65 Kurang sekali
Tabel di atas menunjukkan kemampuan awal keterampilan membaca permulaan siswa kelas dasar IV. Terlihat bahwa nilai hasil tes pra tindakan
belum memenuhi standar yang telah ditetapkan, bahkan siswa AP hanya mendapatkan skor 40 dan masuk ke kriteria cenderung kurang sekali. Nilai
yang diperoleh kedua siswa termasuk kurang karena belum mendekati nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang ditetapkan, yaitu 65.
Data hasil tes pra tindakan keterampilan membaca permulaan siswa tunarungu kelas dasar IV di atas disajikan pada grafik di bawah ini:
Gambar 3. Grafik Histogram Hasil Nilai Tes Pra Tindakan Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Tunarungu Kelas Dasar IV
10 20
30 40
50 60
DP AP
Nilai Pre Test
74
Penjelasan yang lebih lengkap berkenaan dengan kemampuan awal dari setiap subjek adalah sebagai berikut:
a. Subjek DP
Subjek DP merupakan siswa yang lebih ungul dibanding siswa yang satunya. Subjek DP mampu membaca suku kata dengan baik dan cukup
lancar, meskipun pada saat siswa membaca satu kata sederhana yang terdiri dari dua kelompok suku kata KV konsonan-vokal siswa masih mengeja
dan waktu yang diperlukan untuk membaca cukup lama, siswa terlihat berfikir saat akan membaca. Hampir pada seluruh soal membaca yang
diberikan kepada siswa dibaca oleh siswa dengan waktu yang cukup lama. Pada kata yang menggunakan kelompok suku kata KVK konsonan-vokal-
konsonan siswa belum dapat membaca dengan baik, satu huruf yang merupakan huruf mati pada kata tersebut dibaca satu ketukan oleh siswa,
hal tersebut membuktikan bahwa siswa belum paham mengenai kata sederhana yang terdapat huruf mati di dalamnya. Pada saat siswa
mengerjakan soal mengenai melengkapi kata dengan huruf yang tepat juga siswa banyak melakukan kesalahan, soal yang diberikan untuk dilengkapi
oleh siswa adalah menghilangkan satu huruf vocal dalam setiap kata, namun siswa dalam mengerjakannya masih mengalami banyak kendala, hal
tersebut membuktikan bahwa siswa belum dapat memahami kata sederhana yang dikerjakan oleh siswa, karena siswa hanya asal menulis huruf yang