Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Analisis Glass
40
untama bagi seseorang untuk dapat berbicara dan berkomunikasi. Bagi siswa
tunarungu yang mengalami gangguan pendengaran, untuk mendapatkan pengajaran dengan mendengarkan bunyi dari pengucapan huruf, huruf konsonan,
huruf vokal, suku kata, kata hingga kalimat merupakan hal yang sangat sulit dilakukan.
Seperti halnya di SLB Marsudi Putra I Bantul pada jenjang kelas dasar 4 yang seharusnya pada umumnya telah mendapatkan pembelajaran mengenai
membaca pemahan, namun pada kenyataannya di kelas 4 ini siswa belum dapat menguasai tahap keterampilan membaca permulaan dengan baik. Siswa belum
dapat membaca 2 suku kata yang telah digabung menjadi satu kata. Siswa juga belum dapat membaca kata yang didalamnya terdapat huruf mati.
Menanggapi hal atau permasalahan yang dihadapi murid di SLB Marsudi Putra I Bantul dapat diberikan penanganan kepada siswa dan dapat diberikan
latihan kepada siswa agar siswa dapat menguasai keterampilan membaca permulaan dengan baik. Salah satu cara yang dapat digunakan seperti
menggunakan metode analisis Glass untuk mengajarkan atau menekankan dalam hal menguasai keterampilan membaca permulaan. Dengan diberikan latihan
secara berulang-ulang akan dapat dilihat peningkatan atau perkembangan kemampuan membaca siswa. Tidak hanya sekedar mengucap atau membaca
tulisan saja, namun siswa juga harus mengerti mengenai makna yang terkandung dalam kata atau kalimat yang dibacanya. Pengajaran kata dimulai kata dimulai
dengan mengidentifikasi keseluruhan kata seperti halnya huruf dan bunyi kelompok huruf. Setelah siswa dibimbing untuk mengidentifikasi bunyi huruf
41
dan kelompok huruf, peneliti mulai menghilangkan beberapa huruf dari kata dan siswa diminta untuk membaca huruf yang tersisa. Peneliti hanya berfokus pada
pengajaran kata yang terdiri dari dua suku kata dengan pola susunan kata KVKV konsonan-vokal- konsonan-vokal dan KVK konsonan-vokal-konsonan.
Pembelajaran yang diberikan dapat dilakukan dengan memulai melakukan tanya jawab. Siswa dapat diminta menyebutkan, menulis, membaca dan menunjukkan
menurut kata yang siswa ucapkan. Apabila masih terdapat kesalahan dalam hal membaca, menulis, dan menunjuk dapat segera membimbing siswa ke
pengucapan, penulisan dan penunjukkan yang benar, hal tersebut dapat dilakukan secara berulang-ulang agar siswa dapat lebih menunjukkan perkembangan dan
memahami yang diajarkan.