68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di SLB Marsudi Putra I Bantul, yang beralamat di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Manding, Trirenggo,
Bantul.dengan luas lahan 2.500 m2. SLB Marsudi Putra I Bantul dalam kegiatan belajar mengajar mengacu pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan .Kurikulum tingkat satuan pendidikan SLB Marsudi Putra I Bantul disusun dan dikembangkan sesuai dengan kondisi peserta didik yang
ada.Hal ini dimaksudkan agar kemampuan peserta didik dapat berkembang optimal.Untuk itu kurikulum yang dikembangkan memiliki sifat spesifik,
sederhana dan tematik yang mendorong kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
Di samping itu penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan di SLB Marsudi Putra I Bantul juga mempertimbangkan pada visi dan misi
sekolah.pertimbangan tersebut merupakan upaya agar kurikulum yang disusun tidak terlepas dari arah kebijakan pemerintah, sehingga antara
keduanya dapat berjalan sempurna. Untuk itu kurikulum yang disusun dan dikembangkan memiliki harapan keunggulan dalam prestasi akademik,
keterampilan yang berbasis kecakapan hidup, budaya belajar dan budaya
69
kerja, olah raga dan seni yang dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pada tahun pelajaran 20142015 SLB Marsudi Putra I Bantul menggunakan Kurikulum 2013 yang disingkat K13. Dimana Kurikulum ini
bercirikan adanya perubahan dalam pola pikir yaitu : a.
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan b.
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran
c. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan, d.
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai e.
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti tiap kelasmenggunakan pendekatan saintifik
Di SLB Marsudi Putra ini juga terdapat fasilitas yang mendukung berjalannya pembelajaran, fasilitas tersebut antara lain: halaman bermain, alat
mainan, bina diri, BPBI, salon, kesenian, keterampilan menjahit, kerajinan kulit, pertukangan, batik, boga. Selain fasilitas, terdapat juga sarana
prasarana di SLB ini, yaitu: gedung impress yang terdiri dari 1 ruang kepala sekolah dan 3 ruang kelas, gedung panti asuhan yang terdiri dari panti asuhan
putra dan putri, gedung SMPLB yang terdiri dari Dua Ruang Kelas, gedung perpustakaan dan lab komputer lantai 1, gedung Kesenian Lantai 2, gedung
Ibadah satu ruang, tower air dan 9 MCK bantuan jepang, gedung keterampilan
70
menjahit, pagar bumi sekolah , gudang sekolah, gedung aula, gedung SMALB lantai dua 1 ruang, pintu gerbang sekolah, gedung RKB SMALB lantai dua 2
ruang Tahun 2014, gedung RPL TU tahun 2014, gedung keterampilan menjahit, gedung parkir dalam.
Namun pada saat ini dilakukan observasi, hasil yang di dapat adalah ruang kelas yang digunakan untuk proses pembelajaran dapat dikatakan
kurang kondusif, dikarenakan dalam 1 petak ruangan digunakan untuk 2 ruang pembelajaran dan hanya di beri pembatas almari 2 buah. Sebagai
contoh saja kelas 1 dan kelas 4 yang dijadikan dalam 1 ruangan, siswa kelas 1 yang tediri atas 4 siswa dan siswa kelas 4 yang terdiri dari 2 siswa. Saat
pembelajaran berlangsung 2 guru mengajar kelas mereka masing-masing dalam 1 ruangan tersebut.
Pada tahun pelajaran 20142015 peserta didik di SLB Marsudi Putra I berjumlah 103 siswa yang terdiri dari siswa-siswi jurusanTunarungu,
Tunagrahita, Tunadaksa, Autis, baikdari Tingkat Persiapan TKLB, Tingkat Dasar SDLB, Tingkat Lanjutan SLTPLB, maupun Tingkat Menengah
SMALB. Sedang keadaan Tenaga Pendidik yang berstatus PNS berjumlah 23 orang dan GTT 3 orang, GTY 4 orang dan Tenaga Kependidikan ada 1
orang yang berstatus PTT. Terdapat banyak siswa tunarungu di sekolah ini yang memiliki
kemampuan berbahasanya kurang sehingga menyulitkan untuk berkomunikasi dengan orang lain yang tidak menguasai bahasa isyarat maupun oral.
71
2. Deskripsi Subjek Penelitian
a. Subjek 1
1 Identitas subjek
Nama: DP Usia: 14
Jenis kelalamin: Laki-laki 2
Karakteristik Subjek DP adalah siswa tunarungu, berdasarkan keterangan guru
siswa mengalami gangguan pendengaran total, tidak memiliki sisa pendengaran. Siswa berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Subjek
memiliki intelejensi yang kurang, kemampuannya tidak selaras dengan umur siswa. Pemahaman terhadap materi kurang, siswa sulit
menerima materi, harus dilakukan pengulangan materi secara terus- menerus agar siswa bisa paham dengan materi yang disampaikan.
Siswa mampu untuk mengeluarkan suara dan berpotensi untuk dapat membaca. Siswa juga rajin untuk berangkat sekolah, meskipun
terkadang malas untuk mengikuti pembelajaran. b.
Subjek 2 1
Identitas subjek Nama: AP
Usia: 17 Jenis kelalamin: Laki-laki