4 Berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam
mengerjakan sesuatu. Terlampir
5 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah
tempat tinggal, sekolah dan masyarakat Terlampir
2. penilaian pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi :
No. Indikator
Instrumen 1.
Menjelaskan makna beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Terlampir
2. Menyebutkan kitab-kitab dan Rasul penerimanya.
Terlampir 3.
Menyebutkan nabi dan RAsul yang menerima kitab- kitab Allah SWT.
Terlampir
4. Menjelaskan perbedaan kitab dengan suhuf.
Terlampir 5.
Menjelaskan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Terlampir
3. penilaian keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Uji Praktik Kinerja
c. Kisi-kisi :
No. Indikator
Instrumen 1.
Mengidentifikasi dalil naqli tentang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Terlampir
2. Menjelaskan dalil naqli tentang beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT. Terlampir
3. Menunjukkan dalil naqli tentang nama-nama kitab
Allah SWT. Terlampir
4. Menunjukkan dalil naqli bukti kemurnian al-Qur’an.
Terlampir 5.
Menunjukkan dalil naqli tentang kitab dan suhuf. Terlampir
6. Menghafal dalil naqli tentang beriman kepada kitab-
kitab Allah SWT. Terlampir
Malang, 4 Agustus 2014 Guru Pendidikan Agama Islam
Dedi Noviyanto, S.Pd.I, M.Pd.I Penata
NIP: 19771124 200501 1 005 Mengetahui
Pengawas PAI SMPSMA Kepala Sekolah
Dra. Hj. Khoriyah, MS, M.Ag Pembina
NIP: 19570930 198303 2 002 Drs. H. Burhanuddin, M.Pd
Pembina Tk. I NIP: 19621203 198403 1 007
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian aspek Sikap Spiritual Format Penilaian Diri Peserta Didik
Petunjuk: Berilah tanda cek √ pada kolom Ya atau Tidak sesuai sikap spiritual yang ada pada dirimu.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti :
Nama : ……………..
Kelas : ……………
Sikap yang dinilai : Spiritual
No. Aspek Pengamatan
Alternatif Jawaban
Ya Tidak
1. Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2. Saya mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3. Saya memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapatpresentasi 4.
Saya berserah diri kepada Tuhan apabila gagal dalam mengerjakan sesuatu.
5. Saya menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat
Jumlah Skor perolehan
Pedoman penskoran: Jika jawaban Ya diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK diberi skor 1.
Skor Tertinggi adalah 2 ya x 5 aspek pengamatan = 10 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Lampiran 2 : Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis:
b. Bentuk Instrumen : uraian
c.
Instrumen:
No. Indikator
Instrumen 1.
Menjelaskan makna beriman kepada kitab-kitab Allah.
Jelaskan pengertian iman pada kitab- kitab Allah dengan benar
2. Menyebutkan kitab-kitab dan Rasul
penerimanya. Sebutkan kitab-kitab dan Rasul
penerimanya.
3. Menyebutkan Nabi dan Rasul yang
menerima kitab_kitab Allah SWT. Sebutkan Nabi dan Rasul yang
menerima kitab_kitab Allah SWT.
4. Menjelaskan perbedaan kitab
dengan suhuf. Jelaskan perbedaan kitab dengan suhuf.
5. Menjelaskan hikmah beriman
kepada kitab-kitab Allah. Jelaskan hikmah beriman pada kitab-
kitab Allah dengan tepat No.
Jawaban
1. Iman kepada kitab Allah berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para Rasul-Nya. Ajaran yang terdapat
di dalam kitab tersebut disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup
agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat
2. Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as.
Kitab Zabur diwahyukan kepada Nabi Daud as. Kitab Injil diwahyukan kepada Nabi Isa as.
Kitab Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Nabi Musa as.
Nabi Daud as. Nabi Isa as.
Nabi Muhammad SWA.
4. a. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf.
b. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah.
c. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf. 5.
a. Memberikan petunjuk kepada manusia mana yang benar dan mana yang salah.
b. Pedoman agar manusia tidak berselisih dalam menentukan kebenaran. c. Memberikan informasi sejarah kehidupan orang-orang terdahulu. Hal ini bisa
menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi umat manusia saat ini. d. Manusia menjadi tahu betapa besarnya perhatian dan kasih sayang Allah
kepada
para hamba dan makhluk-Nya. e. Manusia yang beriman akan dapat mengetahui dan membedakan mana yang
baik
dan mana yang buruk, karena di dalam kitab dijelaskan tentang perilaku yang baik
dan buruk. f. Mensyukuri segala anugerah dan nikmat Allah, termasuk pemberian petunjuk
yang
benar melalui kitab-kitab-Nya. g. Hati manusia menjadi lebih tenteram dan menambah ilmu pengetahuan.
h. Memiliki sikap toleransi yang tinggi karena kitab-kitab Allah memberikan penjelasan
tentang penanaman sikap toleransi, selalu menghormati, dan menghargai orang lain bahkan pemeluk agama lain.
i. Meningkatkan kesabaran dalam menerima cobaan, ujian, dan musibah, serta selalu
bersyukur atas nikmat dan anugerah yang diberikan oleh Allah Swt. Rubrik Penilaian
Nilai Akhir Jika peserta didik dapat
menjawab dengan benar dan sempurna, skor 20
Jika peserta didik dapat menjawabtapi kurang
sempurna, skor 15 Jika peserta didik dapat
menjawab tidak benar, skor 5
Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Uji Petik Kinerja
c.
Instrumen : Terlampir
No. Indikator
Instrumen 1.
Menjelaskan dalil naqli tentang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT.
Sebutkan dan jelaskan dalil naqli tentang beriman pada kitab-kitab
Allah Swt.
2. Menunjukkan dalil naqli tentang nama-
nama kitab-kitab Allah SWT. Sebutkan dalil naqli tentang nama-
nama kitab-kitab Allah SWT. 3.
Menunjukkan dalil naqli bukti kemurnian al-Qur’an.
Sebutkan dalil naqli bukti kemurnian al-Qur’an.
4. Menunjukkan dalil naqli tentang kitab
dan suhuf Menunjukkan dalil naqli tentang
kitab dan suhuf
5. Menghafal dalil naqli tentang beriman
kepada kitab-kitab Allah Swt. Menyajikan hafalan dalil naqli
tentang beriman pada kitab-kitab Allah Swt.
Rubrik Penilaian Aspek Penilaian
Kriteria
No .
Sangat Baik
Baik Kurang
Baik Tidak
Baik 1.
Menyebutkan dan menjelaskan dalil naqli tentang beriman pada kitab-kitab Allah
Swt.
2. Menunjukkan dalil naqli tentang nama-
nama kitab-kitab Allah SWT. 3.
Menunjukkan dalil naqli bukti kemurnian al-Qur’an.
4. Menunjukkan dalil naqli tentang kitab dan
suhuf. 5.
Menyajikan Hafalan dalil naqli tentang beriman pada kitab-kitab Allah Swt.
Jumlah Skor Pedoman Penskoran
Nilai Akhir
Sangat Baik= 4 Baik = 3
Kurang Baik =2 Tidak Baik =1
Skor yang diperoleh --------------- X 100 = ---
Skor maksimal
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 3 MALANG
Mata Pelajaran :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas Semester :
VIII Delapan Gasal Materi Pokok
: Shalat Sunnah berjemaah dan munfarid
Alokasi Waktu :
3 pertemuan 9 x 40 menit
KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. KI.2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleransi,
gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI-3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. KI-4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandangteori.
1. Kompetensi dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.4 Menunaikan śalat sunnah.
3.6 Memahami hikmah śalat sunnah berjamaah dan
munfarid.
4.6.2 Mempraktikkan shalat sunnah berjamaah dan
munfarid 3.6.1 Menjelaskan pengertian sholat sunnah
3.6.2 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjama’ah 3.6.3 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah munfrid
3.6.4 Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjm’h atau munfarid
3.6.5 Menyebutkan hikmah sholat sunnah
4.6.1 tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah 4.6.2 tata cara dan prakteknya sholat sunnah munfarid
4.6.3 tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah dan munfarid.
4.6.4 menghafalkan niat sholat sunnah
8. Tujuan pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific metode Project Based Learning teknik jigsaw , peserta didik dapat :
Menjelaskan pengertian sholat sunnah Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjama’ah
Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah munfrid Menjelaskan Macam macam dan ketentuan sholat sunnah berjama’ah atau munfarid
Menyebutkan hikmah dari sholat sunnah
Pertemuan 2
Setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific metode Project Based Learning teknik jigsaw, peserta didik dapat :
Mempraktekan sholat sunnah berjama’ah Mempraktekan cara sholat sunnah munfarid
Tata cara dan prakteknya sholat sunnah berjama’ah dan munfarid. Menghafal niat sholat sunnah Adhuha, tahajud, sholat id.
9. Materi Pembelajaran Tuliskan Fakta, DalilPrinsip, Konsep, Proses
Pertemuan pertama
Śalat sunnah adalah śalat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan śalat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika
seseorang tidak melaksanakan śalat sunnah, dia tidak berdosa. Dalam hal melaksanakan śalat Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya,
seperti śalat-śalat rawatib, śalat dhuha, witir, dan sebagainya. Di antara sekian banyak śalat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan
berjamaah, ada yang dikerjakan secara munfarīd sendirian, dan ada yang bias dikerjakan secara berjamaah atau munfarīd. Pernahkah kalian melaksanakan śalat sunnah secara berjama’ah?
Tentunya kalian sering melaksanakannya. Misalnya pada saat melaksanakan śalat hari raya Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha śalat idain. Kalian tentu tidak pernah melaksanakan śalat Idul Fitri
atau Idul Adha secara munfarīd sendirian. Kedua śalat ini pasti dilaksanakan secara berjamaah. Secara lebih rinci śalat-śalat sunnah yang dilaksanakan secara berjama’ah sebagai berikut :
a. Śalat Idul Fitri b. Śalat Idul Adha
c. Śalat Kusūf gerhana matahari d. Śalat Khusūf gerhana bulan
e. Śalat Istisqā meminta hujan
a. Śalat Idul Fitri
Śalat Idul Fitri adalah śalat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal setelah melaksanakan puasa Ramadan satu bulan lamanya. Hukum
melaksanakan śalat sunnah ini adalah sunnah mu’akkad sangat dianjurkan.
b. Śalat Idul Adha
Śalat Idul Adha adalah śalat yang dilaksanakan pada hari raya Qurban atau hari raya Idul Adha. Śalat ini dilaksanakan pada pagi hari tanggal 10 Zulhijjah bertepatan dengan pelaksanaan
rangkaian ibadah haji di tanah suci. Dengan demikian orang yang sedang melaksanakan ibadah haji tidak disunnahkan melaksanakan śalat Idul Adha. Bagi orang yang tidak sedang melaksanakan
ibadah haji, hukum melaksanakan śalat Idul Adha adalah sunnah muakkad sangat dianjurkan. Hampir semua ketentuan dan tata cara śalat Idul Adha sama dengan śalat Idul Fitri. Baik
menyangkut waktu pelaksanaannya, hukumnya, dan tata caranya. Adapun perbedaannya hanya pada niatnya. Niat śalat harus dilakukan dengan ikhlas di dalam hati. Jika diucapkan maka bunyi niatnya
adalah : Artinya : “Saya berniat śalat sunnah idul adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
c. Śalat Kusūf Gerhana Matahari
Śalat Sunnah kusūf kusūfus syamsi adalah śalat sunnah yang dilaksanakan ketika terjadi gerhana matahari. Hukum melaksanakan śalat ini adalah sunnah muakkad. Waktu pelaksanaan śalat
kusūf adalah mulai terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh seperti semula. Ketika gerhana sudah mulai terjadi, jama’ah berkumpul di masjid. Salah satu dari jamaah
tersebut menjadi muazin untuk menyerukan panggilan śalat. Śalat gerhana ini dilaksanakan dengan berjamaah dan dipimpin oleh seorang imam.
Śalat sunnah munfarīd adalah Śalat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun śalat sunnah yang dilaksanakan secara munfarīd adalah sebagai berikut:
Śalat Rawātib
Śalat Tahiyyatul Masjid
Śalat Istikhārah
Śalat Rawātib
Rawātib berasal dari kata rat’bah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian śalat sunnah rawātib adalah śalat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi śalat
far«u, baik sebelum maupun sesudahnya. Ditinjau dari segi hukumnya, śalat rawatib ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Śalat rawātib mu`akkadah dan śalat rawātib gairu mu`akkad. 1 Śalat rawātib mu`akadah śalat rawātib yang sangat dianjurkan. Adapun yang
merupakan śalat rawātib mu`akkadah yaitu: Dua rakaat sebelum śalat Zuhur
Dua rakaat sesudah śalat Zuhur Dua rakaat sesudah śalat Magrib
Dua rakaat sesudah śalat Isya’ Dua rakaat sebelum śalat Subuh.
2 Śalat rawātib gairu mu`akkadah śalat rawātib yang cukup dianjurkan untuk dikerjakan. Adapun yang merupakan śalat sunnah rawātib gairu mu`akkadah yaitu:
Dua rakaat sebelum Zuhur selain dua rakaat yang mu`akkadah Dua rakaat sesudah Zuhur selain dua rakaat yang mu`akkadah
Empat rakaat sebelum Asar Dua rakaat sebelum Magrib.
Jika ditinjau dari segi pelaksanaannya, śalat rawātib ini terbagi menjadi dua yaitu :
qabliyyah dikerjakan sebelum śalat far«u, dan
ba’diyyah dikerjakan setelah śalat far«u. Adapun tata cara melaksanakan śalat sunnah rawātib sebagai berikut:
Niat menurut waktunya.
Dikerjakan tidak didahului dengan azan dan iqamah.
Śalat sunnah rawatib ini dilaksanakan secara munfarīd sendirian.
Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu salam setiap dua rakaat. Membaca dengan suara
yang tidak dinyaringkan seperti pada saat melaksanakan śalat Zuhur dan śalat Asar.
Śalat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tidak mampu boleh dengan duduk, atau jika masih tidak mampu boleh berbaring.
Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat śalat far«u tetapi tetap menghadap kiblat.
Hikmah melaksanakan śalat sunnah sebagai berikut: a. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantiasa
akan diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt. b. Menambah kesempurnaan śalat fardu. Melaksanakan śalat sunnah memberikan
manfaat untuk menyempurnakan śalat fardu baik dari segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan śalat fardu.
c. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridhoan Allah Swt. Serta menumbuhkan kecintaan kepada Allah Swt. Allah Swt. akan menaikkan derajat kita
di sisi-Nya, setahap demi setahap dan setiap satu kali melaksanakan śalat sunnah maka Allah Swt. akan menghapus satu dari dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini
merupakan bentuk rida dan cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat melaksanakan śalatśalat sunnah.
d. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar yang sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan mengaruniakan kebaikan dan
keberkahan dalam rumah kita. Setiap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih dapat merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang
kita harus syukuri dengan śalat sunnah. e. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk śalat sunnah.
śalat yang dianjukan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid sedangkan śalat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd sendiri sebaiknya
dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan. f. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh
perjalanan ke akhirat adalah dengan ketaqwaan. Sedangkan aspek terpenting dalam mewujudkan taqwa adalah dengan śalat, terutama śalat sunnah sebagai ibadah
tambahan.
Pertemuan kedua
Siswa dapat melaksanakan praktek sholat secara kelompok beserta niatnyya Siswa dapat melaksanakan praktek sholat secara individu untuk melaksanakan sholat
sunnah munfarid Siswa dapat menghafalkan niat sholat sunnah Adhuha, tahjud, idul fitri
10. Pendekatan metode pembelajaran
4. Pendekatan : saintifik
5. Metode : Project Based Learning
6. Teknik : jigsaw
11. Media, alat, sumber belajar
4. Media 5. Alat
6. Sumber belajar:
-
BukuTeks PAI kelas VIII
-
Buku-bukuPenunjang PAI kelas VIII
-
CDVideo Pembelajaran Interaktif
12. Langkah-langkah pembelajaran Pertemuan 1 pertama
D. Pendahuluan 12 menit
i. Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
j. Membaca al Qur’an surah pilihan secara bersama-sama. k. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa kehadiran, kerapihan
pakaian, tempat duduk dan melakukan game kecil atau mengajak bernyanyi.
l. Memberikan motivasi lebih dekat mengamalkan sholat sunnah. m. Memberikan apersepsi pembelajaran
n. Memberi informasi KI K.D., indikator, dan tujuan pembelajaran. o.
Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok beranggotakan 4 anak.
p. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran. E. Kegiatan inti 90 menit
6. Mengamati d. Guru meminta peserta didik untuk mengkaji ”Mari Renungkan”.
e. Peserta didik mengamati presentasi guru mengenai amalan sholat sunnah . f. Peserta didik membaca materi .
7. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal- hal yang belum jelas dari hasil penjelasan sholta sunnah
8. Eksplorasi mencobamencari informasi
5 Peserta didik mengelompok dengan anggota 4 orang 6 Masing-masing anggota kelompok menerima teks pembelajaran yaitu:
Menjelaskan pengertian sholat sunnah dan sebutkan sholat sunnah itu apa saja
Menjelaskan pengertian sholat sunnah berjama’ah beserta contohnya
Menjelaskan pengertian sholat sunnah munfarid beserta contohnya.
Menyebutkan apa saja hikmah dari sholat sunnah
7 Masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap teks pembelajaran yang diberikan
8 Masing-masing anggota kelompok yang menerima teks sama, berkumpul untuk dalam diskusi dalam kelompok pakarahli.
9 Masing-masing anggota kelompok yang telah memperdalam sub bab yang menjadi tanggung jawabnya kemudia kembali ke kelompok asal untuk mengajarkan kepada
teman-teman yang lain sehingga seluruh teman dalam kelompok dapat menguasai semua sub bab materi
9. Mengasosiasimenalar a. Peserta didik secara berkelompok merangkai berbagai informasi menjadi sebuah peta
konsep tentang sholat sunnah. b. Setiap kelompok membuat simpulan dengan dasar informasi dan peta konsep yang
telah dihasilkan.
10. Mengkomunikasi