Definisi Operasional Aspek Pengukuran Status Gizi

1. KEK LILA 23,5 cm 2. Tidak KEK LILA 23,5 cm 2. Jenis makanan diperoleh dari formulir food recall 24 jam. Jenis makanan dikategorikan menjadi: 1. Makanan Pokok 2. Lauk Hewani 3. Lauk Nabati 4. Sayur-Sayuran 5. Buah-Buahan 6. Minuman 7. Lain-lain 3. Frekuensi makan diperoleh dari formulir food frequency yang dikategorikan menjadi: 1. 1-3x per hari 2. 1-3x per minggu 3. 1-3x per bulan 4. Tidak pernah 4. Tingkat kecukupan gizi diukur dengan melihat tingkat energi dan protein dengan rumus : TK = x100 Keterangan : TK : Tingkat Kecukupan K : Konsumsi KC : Kecukupan yang dianjurkan Hasil analisa bahan makanan selama 1x24 jam akan dihitung rata-rata konsumsi energi dan protein, kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein. Tingkat kecukupan energi dan protein dapat digolongkan atas Supariasa, 2001 : - ≥ 100 AKG : baik - 80-90 AKG : sedang - 70-80 AKG : kurang - 70 AKG : defisit 3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan : 1. Editing adalah memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan. 2. Coding adalah pemberian kode data yang telah dikumpulkan. 3. Tabulating adalah menghitung atau menjumlahkan data yang telah dikumpulkan. 4. Pengolahan data status gizi ibu hamil atau LILA.

3.8.2. Analisa Data

Data analisa secara deskriptif untuk memperoleh gambaran pola makan dan status gizi ibu hamil diwilayah kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir dan dianalisa dengan menyajikan pada tabel distribusi. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Buhit merupakan puskesmas yang telah berdiri sejak tahun 1984 yang berada di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Puskesmas ini mempunyai 42 tenaga kesehatan. Selain tersedia puskesmas, tersedia juga 4 unit puskesmas pembantu, 5 unit puskesdes, 27 unit polindes dan 42 unit posyandu 16 posyandu madya dan 26 posyandu purnama.

4.1.1. Keadaan Geografis

Luas wilayah kerja Puskesmas Buhit adalah 121,43 km 2 serta terletak diketinggian antara 904-2.157 meter di atas permukaan laut. Secara geografis berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Kecamatan Simanindo - Sebelah Timur : Kecamatan Onan Runggu - Sebelah Selatan : Danau Toba - Sebelah Barat : Kecamatan Palipi

4.1.2. Sosial Demografi

Jumlah penduduk Kecamatan Pangururan pada tahun 2013 Samosir Dalam Angka, 2014 mencapai 30.291 jiwa yang terdiri dari 15.618 jiwa penduduk laki-laki dan 14.473 jiwa penduduk perempuan dengan kepadatan penduduk 246,14 jiwakm 2 . Untuk lebih jelas mengenai jumlah penduduk menurut desa dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Desa dan Jenis Kelamin di Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Desa Laki-Laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah Penduduk jiwa 1 Sialanguan 175 144 319 1,05 2 Situngkir 213 196 409 1,35 3 Siopat Sosor 295 381 676 2,23 4 Hutabolon 235 235 470 1,55 5 Lbn. Suhi Toru 875 742 1.617 5,34 6 Lbn. Suhi Dolok 451 478 929 3,07 7 Parbada Dolok 502 313 815 2,69 8 Pardomuan Nauli 215 260 475 1,57 9 Sinabulan 165 220 385 1,27 10 Aek Nauli 182 203 385 1,27 11 Parhurosan 387 213 600 1,98 12 Sitolu Huta 305 305 610 2,01 13 Panampangan 274 252 526 1,74 14 Pardugul 267 309 576 1,90 15 Parlandut 330 325 655 2,16 16 Sianting-Sianting 287 315 602 1,99 17 Sait Ni Huta 403 414 817 2,70 18 Parsaoran I 580 552 1.132 3,74 19 Lbn. Pinggol 235 285 520 1,72 20 Siogung-Ogung 652 694 1.346 4,44 21 Tanjung Bunga 862 866 1.728 5,70 22 Pasar Pangururan 1.100 1.100 2.200 7,26 23 Pardomuan I 2.415 1.670 4.085 13,49 24 Huta Tinggi 413 394 807 2,66 25 Pintu Sona 930 921 1.851 6,11 26 Hutanamora 1.208 1.192 2.400 7,92 27 Rianiate 1.231 1.264 2.495 8,24 28 Parmonangan 431 430 861 2,84 Total 15.618 14.673 30.291 100,0 Jumlah penduduk di Kecamatan Pangururan juga dibedakan menurut kelompok umur dan jenis kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Kelompok Umur tahun Laki-Laki jiwa Perempuan jiwa Jumlah Penduduk jiwa 1 0-4 1.797 1.860 3.657 12,07 2 5-9 1.990 1.890 3.880 12,81 3 10-14 1.880 1.754 3.634 12,00 4 15-19 1.220 1.080 2.300 7,59 5 20-24 950 985 1.935 6,39 6 25-29 1.080 957 2.037 6,72 7 30-34 1.312 1.252 2.564 8,46 8 35-39 1.162 978 2.140 7,06 9 40-44 986 930 1.926 6,36 10 45-49 832 770 1.602 5,29 11 50-54 752 842 1.594 5,26 12 55-59 536 326 862 2,85 13 60-64 382 334 716 2,36 14 65-69 455 350 805 2,66 15 70 284 365 649 2,14 Total 15.618 14.673 30.291 100,0 4.1.3 Ibu Hamil Tabel 4.3 Jumlah Ibu Hamil Tahun 2011, 2012 dan 2013 di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan No Tahun Jumlah Ibu Hamil 1 2011 223 2 2012 217 3 2013 202 4 2014 323 Sumber: Profil Puskesmas Buhit Tahun 2011, 2012 dan 2013 Ket: per Agustus 2014 Pola makan ibu hamil di Kecamatan Pangururan cenderung tetap seperti saat mereka tidak hamil, tidak ada kebiasaan makan tertentu bagi ibu hamil. Mereka mengonsumsi nasi sebagai bahan makanan pokok dengan frekuensi lebih dari 1 kali dalam sehari. Mereka juga mengonsumsi sayur-sayuran, namun tidak rutin pengkonsumsiannya dalam sehari. Sebagian besar ibu hamil tidak sering mengonsumsi buah-buahan, seperti halnya konsumsi susu ibu hamil. Mereka mengonsumsinya apabila memiliki uang lebih yang dapat digunakan untuk membeli susu ataupun buah. Susu yang dikonsumsi juga tidak seluruhnya susu khusus untuk ibu hamil, ada yang hanya mengonsumsi susu kental manis. Beberapa ibu hamil mengonsumsi bubur kacang hijau sebagai makanan selingan. Namun masih ditemukan ibu hamil yang mengonsumsi teh maupun kopi, dimana konsumsi kafein berlebihan dapat menyebabkan bayi lahir mati dan keguguran. 4.2 Karakteristik 4.2.1 Umur Ibu Hamil Pengelompokan umur berdasarkan pengelompokkan yang digunakan di profil puskesmas dan BPS Samosir. Pada penelitian ini sebagian besar ibu hamil berumur 30-34 tahun yaitu sebesar 33,8. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Distribusi Ibu Hamil Menurut Kelompok Umur di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Kelompok Umur f 1 15-19 tahun 1 1,4 2 20-24 tahun 7 9,5 3 25-29 tahun 18 24,3 4 30-34 tahun 25 33,8 5 35-39 tahun 21 28,4 6 40-44 tahun 2 2,7 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa kategori umur ibu hamil terbanyak adalah 30-34 tahun yaitu sebanyak 25 orang 33,8 dan paling sedikit berada pada kategori 15-19 tahun yaitu sebanyak 1 orang 1,4. Umur 20 – 35 tahun merupakan masa yang ideal untuk hamil dan melahirkan, lebih atau kurang dari umur tersebut adalah berisiko. Kehamilan usia di bawah 20 tahun berpengaruh pada kematangan fisik dan mental dalam menghadapi persalinan. Sedangkan kehamilan di atas 35 tahun meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi. Selain itu, risiko terhadap keguguran dan kelainan kromosom janin juga meningkat.

4.2.2 Pendidikan Ibu Hamil

Pada penelitian ini sebagian besar pendidikan ibu hamil adalah SMA yaitu sebesar 60,8. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Ibu Hamil Menurut Pendidikan di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Pendidikan f 1 SD 2 2,7 2 SMP 7 9,5 3 SMA 45 60,8 4 Perguruan Tinggi 20 27,0 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa masih ditemukan ibu hamil yang hanya memiliki pendidikan SD yaitu 2 orang 2,7. Kategori pendidikan terbanyak adalah SMA yaitu sebanyak 45 orang 60,8.

4.2.3 Pekerjaan Ibu Hamil

Pada penelitian ini sebagian besar pekerjaan ibu hamil adalah petani yaitu sebesar 43,2 yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 yaitu: Tabel 4.6 Distribusi Ibu Hamil Menurut Pekerjaan di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Pekerjaan f 1 Ibu Rumah Tangga 9 12,2 2 Petani 32 43,2 3 Pedagang 1 1,4 4 Wiraswasta 17 23,0 5 PNS 15 20,3 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pekerjaan terbanyak adalah sebagai petani yaitu sebanyak 32 orang 43,2 dan hanya 1 orang 1,4 yang bekerja sebagai pedagang. 4.2.4 Pendapatan Rumah Tangga Pada penelitian ini sebagian besar pendapatan rumah tangga ibu hamil adalah 1.000.000-2.000.000 yaitu sebesar 55,4. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Ibu Hamil Menurut Pendapatan Rumah Tangga di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Pendapatan f 1 1.000.000 5 6,8 2 1.000.000 – 2.000.000 41 55,4 3 2.000.000 28 37,8 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa pendapatan terbanyak berada pada rentang 1.000.000-2.000.000 yaitu sebesar 55,4. Hal ini dapat dilihat dari jenis pekerjaan terbesar adalah sebagai petani. Penghasilan petani diperoleh per hari. Dalam satu hari, seorang petani dapat memperoleh penghasilan sebesar Rp 50.000,- per karung hasil tani yang ia kerjakan.

4.2.5 Usia Kehamilan Ibu Hamil

Pada penelitian ini sebagian besar usia kehamilan ibu hamil adalah pada trimester II yaitu sebesar 47,3. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Distribusi Ibu Hamil Menurut Usia Kehamilan di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Usia Kehamilan f 1 Trimester I 12 16,2 2 Trimester II 35 47,3 3 Trimester III 27 36,5 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa usia kehamilan terbanyak berada pada usia trimester II yaitu sebanyak 35 orang 47,3 dan paling sedikit pada trimester I yaitu sebanyak 12 orang 16,2. 4.3 Pola Makan

4.3.1 Jenis Makanan

Jenis makanan ibu hamil diperoleh dari formulir food recall 24 jam. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Ibu Hamil Menurut Jenis Makanan yang Dikonsumsi di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Jenis Makanan Konsumsi f Ya Tidak f f 1 Makanan Pokok a. Nasi b. Mie c. Roti 74 32 26 100,0 43,2 35,1 42 48 0,0 56,8 64,9 74 74 74 100,0 100,0 100,0 d. Umbi-umbian 14 18,9 60 81,1 74 100,0 2 Lauk Hewani a. Ayam b. Telur c. Ikan Mas d. Ikan Mujair e. Ikan Dencis f. Ikan Gembung g. Ikan Asin h. Ikan Teri i. Daging j. Udang 19 26 5 6 10 22 8 18 6 1 25,7 35,1 6,8 8,1 13,5 29,7 10,8 24,3 8,1 1,4 55 48 69 68 64 52 66 56 68 73 74,3 64,9 93,2 91,9 86,5 70,3 89,2 75,7 91,9 98,6 74 74 74 74 74 74 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 3 Lauk Nabati a. Tahu b. Tempe 7 12 9,5 16,2 67 62 90,5 83,8 74 74 100,0 100,0 4 Sayur-sayuran a. Daun ubi b. Bayam c. Sawi d. Kool e. Kangkung f. Kacang panjang 9 19 29 4 6 2 12,2 25,7 39,2 5,4 8,2 2,7 65 55 45 70 68 72 87,8 74,3 60,8 94,6 91,9 97,3 74 74 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 5 Buah-buahan a. Jeruk 14 18,9 60 81,1 74 100,0 b. Pisang c. Semangka d. Mangga e. Pepaya 12 3 1 1 16,2 4,2 1,4 1,4 62 71 73 73 83,8 95,9 98,6 98,6 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 6 Minuman a. Susu b. Kopi c. Teh manis 33 3 5 44,6 4,1 6,8 41 71 69 55,4 95,9 93,2 74 74 74 100,0 100,0 100,0 7 Lain-lain a. Kerupuk b. Bubur 10 12 13,5 16,2 64 62 86,5 83,8 74 74 100,0 100,0 Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari formulir food recall 24 jam, dapat dilihat bahwa jenis makanan pokok yang paling banyak dikonsumsi adalah nasi sebesar 100,0. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan makan masyarakat yang menjadikan nasi sebagai makanan wajib. Mie, roti dan umbi-umbian sebagai makanan selingan ataupun sebagai lauk saat makan nasi seperti mie. Jenis makanan lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan basah yang didominasi oleh ikan gembung yaitu sebesar 29,7. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Samosir bahwa rumah tangga budi daya perikanan dan penangkapan ikan sudah mencapai 4.464 rumah tangga, sementara produksi ikan mencapai 38.162,04 ton. Jenis lauk nabati yang paling banyak dikonsumsi adalah tempe yaitu sebesar 16,2. Jenis sayuran yang paling banyak dikonsumsi adalah sawi yaitu sebesar 39,2. Jenis buah yang paling banyak dikonsumsi adalah jeruk yaitu sebesar 18,9. Masih ditemukan ibu hamil yang mengonsumsi kopi dan teh dengan alasan untuk mengurangi rasa dingin di malam hari. Padahal beberapa teori menyatakan konsumsi kafein yang berlebih akan berisiko pada bayi lahir mati dan keguguran. Dan sebesar 16,2 ibu hamil mengkonsumsi bubur yaitu bubur kacang hijau untuk melengkapi kebutuhan protein mereka.

4.3.2 Frekuensi Makan

Frekuensi makan ibu hamil diperoleh dari formulir food frequency. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut: Tabel 4.10 Distribusi Ibu Hamil Menurut Frekuensi Makan dan Jenis Makanan yang Dikonsumsi di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 Jenis Makanan Frekuensi Makan f 1-3xhari 1-3xminggu 1-3xbulan Tidak Pernah f f f f Makanan Pokok a. Nasi 71 95,9 3 4,1 0,0 0,0 74 100,0 b. Jagung c. Sagu d. Mie e. Roti f. Umbi- umbian 1 1 4 0,0 0,0 1,4 1,4 5,4 3 2 23 20 1 4,1 2,7 31,1 27,0 1,4 8 3 14 30 17 10,8 4,1 18,9 40,5 23,0 63 69 36 23 52 85,1 93,2 48,6 31,1 70,3 74 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Lauk-Pauk a. Ikan Teri b. Ikan Asin c. Ikan Mas d. Ikan Mujair e. Ikan Dencis f. Ikan Gembung g. Telur h. Ayam i. Daging j. Tahu k. Tempe 1 1 2 3 0,0 0,0 1,4 0,0 1,4 2,7 4,1 0,0 0,0 0,0 0,0 7 3 4 1 6 15 24 3 1 11 11 9,5 4,1 5,4 1,4 8,1 20,3 32,4 4,1 1,4 14,9 14,9 33 16 3 12 3 28 25 24 22 43 44,6 21,6 4,1 16,2 4,1 0,0 37,8 33,8 32,4 29,7 58,1 34 55 66 61 64 57 19 46 49 41 20 45,9 74,3 89,2 82,4 86,5 77,0 25,7 62,2 66,2 55,4 27,0 74 74 74 74 74 74 74 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Sayur- sayuran a. Sawi b. Bayam c. Kangkung d. Kacang panjang e. Daun Ubi 4 5,4 0,0 0,0 0,0 0,0 14 21 7 1 24 18,9 28,4 9,5 1,4 32,4 8 16 8 9 33 10,8 21,6 10,8 12,2 44,6 48 37 59 64 17 64,9 50,0 79,7 86,5 23,0 74 74 74 74 74 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Buah-buahan a. Jeruk b. Pisang c. Pepaya 11 14,9 0,0 0,0 32 15 3 43,2 20,3 4,1 14 20 16 18,9 27,0 21,6 17 39 55 23,0 52,7 74,3 74 74 74 100,0 100,0 100,0 Dari Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa jenis makanan pokok yang paling sering dikonsumsi adalah nasi yaitu sebesar 95,9. Jenis lauk pauk yang paling sering dikonsumsi adalah ikan basah yang didominasi dengan konsumsi ikan gembung yaitu 2,7. Jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi adalah sawi yaitu sebesar 5,4 dan jenis buah-buahan yang paling sering dikonsumsi adalah jeruk yaitu sebesar 14,9. 4.4 Tingkat Kecupukan Gizi 4.4.1 Energi Tingkat kecukupan energi diperoleh dari formulir food recall 24 jam. Tingkat kecukupan energi ibu hamil sebagian besar adalah sedang yaitu sebesar 47,3. Tabel 4.11 Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Kecukupan Energi di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Tingkat Kecukupan Energi f 1 Baik 25 33,8 2 Sedang 35 47,3 3 Kurang 14 18,9 4 Defisit 0,0 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian masih ditemukan ibu hamil yang asupan energinya dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan oleh porsi makan dan jenis makan ibu hamil yang cenderung tidak berubah seperti saat mereka tidak sedang hamil. Rata-rata asupan energi yang dikonsumsi ibu hamil adalah 1829,285 kal dengan asupan energi minimum yang dikonsumsi adalah 1408,5 kal dan maksimum 2487,0 kal.

4.4.2 Protein

Tingkat kecukupan protein diperoleh dari formulir food recall 24 jam. Tingkat kecukupan protein ibu hamil sebagian besar adalah kurang yaitu sebesar 45,9. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Distribusi Ibu Hamil Menurut Tingkat Kecukupan Protein di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Tingkat Kecukupan Protein f 1 Baik 7 9,5 2 Sedang 33 44,6 3 Kurang 34 45,9 4 Defisit 0,0 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa ibu hamil tingkat kecukupan protein dalam kategori kurang cukup tinggi. Padahal protein sangat penting dalam kehamilan. Sama halnya dengan asupan energi, asupan protein yang rendah juga disebabkan oleh porsi makan dan jenis makan ibu hamil yang cenderung tidak berubah seperti saat mereka tidak sedang hamil. Dan hanya beberapa ibu hamil yang mengonsumsi susu dan bubur selama kehamilan. Rata-rata asupan protein ibu hamil adalah 56,589 gram dengan asupan protein minimum yang dikonsumsi adalah 47,1 gram dan maksimum 103,2 gram.

4.5 Status Gizi

Status gizi ibu hamil dilihat dari pengukuran LILA. Adapun indikator yang dilihat adalah Kurang Energi Kronik KEK yang ditandai dengan LILA 23,5 cm. Pada penelitian ini sebagian besar ibu hamil tidak berisiko KEK yaitu sebesar 94,6. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Gizi di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 No Status Gizi f 1 KEK 4 5,4 2 Tidak KEK 70 94,6 Total 74 100,0 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa ibu hamil yang berisiko KEK hanya satu orang, ini berarti bahwa status gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA sebesar 94,6 adalah baik.

4.6 Status Gizi dan Tingkat Kecukupan Gizi Energi dan Protein

Dari Tabel 4.14 dan Tabel 4.15 dapat dilihat distribusi status gizi menurut tingkat kecukupan gizi energi dan protein yaitu sebagai berikut: Tabel 4.14 Tabulasi Silang antara Status Gizi dengan Tingkat Kecukupan Energi Ibu Hamil di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 Status Gizi Energi Total Baik Sedang Kurang f f f f KEK 0,0 0,0 4 100,0 4 100,0 Tidak KEK 25 35,7 35 50,0 10 14,3 70 100,0 Tabel 4.15 Tabulasi Silang antara Status Gizi dengan Tingkat Kecukupan Protein Ibu Hamil di Puskesmas Buhit Kecamatan Pangururan Tahun 2013 Status Gizi Protein Total Baik Sedang Kurang f f f f KEK 0,0 0,0 4 100,0 4 100,0 Tidak KEK 7 10,0 33 47,1 30 42,9 70 100,0 Dari Tabel 4.14 dan Tabel 4.15 di atas dapat dilihat bahwa empat ibu hamil yang mengalami KEK adalah yang memiliki tingkat kecukupan energi dan protein berada pada kategori kurang. 50 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pola Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa seluruh ibu hamil 100,0 mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan basah yaitu ikan gembung sebesar 29,7. Lauk nabati yang paling banyak dikonsumsi adalah tempe yaitu 16,2. Sayuran yang paling banyak dikonsumsi adalah sawi yaitu 39,2. Buah- buahan yang paling banyak dikonsumsi adalah jeruk yaitu 18,9. Jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi adalah susu yaitu 44,6 dan makanan tambahan lainnya yang banyak dikonsumsi adalah bubur yaitu 16,2. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa ditemukan ibu hamil yang mengkonsumsi kopi 4,1 dan teh manis 6,8. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh rendahnya ketersediaan pangan, rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang zat gizi, kehamilan dan pengaruh zat gizi terhadap kehamilan. Menurut penelitian Marice 2008 pola konsumsi ibu hamil berdasarkan frekuensi makan dan jenis makanan, yaitu mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok dengan frekuensi 1-3xhari, mie dikonsumsi dengan frekuensi 1-3xmingu, ubi dengan frekuensi 1-3xminggu, roti dan biskuit jarang dikonsumsi. Konsumsi daging dan telur dengar frekuensi 1-3xminggu sedangkan konsumsi sayur ikan sebagai lauk pauk 1-3xhari, konsumsi sayur-sayuran seperti bayam, daun ubi dan kangkung dengan frekuensi 1-3xminggu dan konsumsi buah-buahan seperti konsumsi buah