energi ini hendaknya dilakukan dengan penambahan makanan padat gizi, seperti susu, daging dan ayam tidak berlemak, ikan, telur, kacang-kacangan.
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral
seperti Zat Besi dan Kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang dari 280 hari. Hal ini berarti
perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil Sukarni, 2013.
2.6 Status Gizi Ibu Hamil
Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu yang sedang
hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada trimester pertama kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, trimester kedua kurang lebih 3 kg, sedangkan
trimester terakhir kira-kira 6 kg. Pada trimester kedua kira-kira 50, trimester ketiga kira-kira 90. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan kompnen janin : pertumbuhan
janin, plasenta, dan cairan amnion Ambarawati, 2012. Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambahnya sesuai umur kehamilan,
berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu yang gemuk dan 12,5 kg untuk ibu yang
tidak gemuk. Jika kurang dari normal berisiko keguguran, anak lahir premature, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim mengeluarkan anak dan pendarahan
setelah persalinan Muliarini, 2010.
Faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil adalah umur, pendidikan, psikologi, aktivitas, status kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status
sosial ekonomi, dan kebiasaanpandangan wanita terhadap makanan Berliana, 2013.
2.7 Penilaian Status Gizi
a. Haemoglobin Hb
Haemoglobin Hb adalah komponen darah yg bertugas mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Untuk level normalnya untuk wanita sekitar
12-16 g per 100 ml sedang untuk pria sekitar 14-18 g per 100 ml. Pengukuran Hb pada saat kehamilan biasanya menunjukkan penurunan jumlah Hb.
Haemoglobin merupakan parameter yang digunakan untuk menetapkan prevalensi anemia. Anemia merupakan masalah kesehatan yang paling banyak
ditemukan pada ibu hamil. Kurang lebih 50 ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Konsekuensi dari anemia pada ibu hamil adalah tingginya risiko melahirkan
bayi BBLR www. Tempo.co.id. Salah satu penyebab penurunan Hb pada ibu hamil disebabkan oleh
bertambahnya plasma
darah, yg
merupakan proses
pengenceran darah
haemodillution. Pengukuran kadar haemoglobin dilakukan sebelum usia kehamilan 20 minggu dan pada kehamilan 28 minggu Jabir, 2007.
b. Penambahan Berat Badan Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil merupakan parameter yang penting selama kunjungan antenatal. Bila berat badan ibu pada kunjungan antenatal pertama 47 kg
kemungkinan melahirkan bayi berat bayi lahir rendah BBLR adalah 1,73 kali lebih