Pola makan dan Status Gizi Ibu Hamil
1. Pada Trimester I : Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan.
Hal ini disebabkan adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah.Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil tetapi sering. Bentuk makanan keringtidak berkuah.
2. Pada Trimester II : Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3x sehari
ditambah 1x makanan selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, daging, teri, hati sangat baik dan bermanfaat untuk menghindari kurang darah .
5. Pada Trimester III : Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil
mempunyai berat kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari
sembelit. 4. Bila terjadi keracunan kehamilanoedem bengkak-bengkak pada kaki, maka
janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari. Untuk kesehatan ibu selama kehamilan maupun pertumbuhan dan aktivitas
diferensiasi janin, maka ibu dalam keadaan hamil cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Makanan yang biasa dikonsumsi baik
kualitasnya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Makanan yang dikonsumsi ibu hamil berguna juga dalam rangka
memudahkan kelahirannya dan untuk produksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkan. Ambarwati,2012.
WHO menganjurkan intake protein untuk ibu hamil sekitar 1.01 gkg BBhari dan kalori sebesar 46 kkalkg.BBhari untuk rata-rata wanita dengan berat badan 55
kg. oleh karena itu tiap-tiap negara dapat membuat rekomendasi yang khusus yang sesuai dengan pola makanan di negara tersebut dengan keadaan masyarakatnya
Suryani, 2002. Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk mencapai status
gizi yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan optensi fisik dan mental yang baik. Bayi yang akan dilahirkan dan perjalanan
suatu penyakit pada ibu hamil perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Sehingga mengantipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan maka perlu adanya status diit dan
nutrisi pada ibu hamil. Apabila didalam masa awal kehamilan terjadi malnutrisi maka akan sangat memperngaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk
mempertahankan hidupnya, dan nutrisi yang buruk pada masa kehamilan lanjutan akan mempengaruhi janin. Sedang pertumbuhan seorang anak sangat dipengaruhi
oleh banyak hal yaitu makanan, lingkungan dan juga keturunan. Usia kehamilan sangat menentukan kebutuhan gizi yang akan diperlukan. Apabila sedikit saja dari
kebutuhan gizi tersebut tidak tercukupi dengan baik, maka anak akan menyebabkan Menurut penelitian Simarmata 2008 menjelaskan bahwa makanan yang
dikonsumsi ibu hamil kurang bervariasi dan rata-rata kecukupan gizi energi dan protein yang masih di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan merupakan
salah satu penyebab kejadian KEK di Kabupaten Simalungun. Adapun hubungan antara pola konsumsi makan yakni jumlah energi dan protein dengan kejadian KEK.
Asupan gizi yang tidak cukup dan seimbang serta gizi kurang
selama kehamilan dapat mempengaruhi berat badan dan Hb ibu hamil yang dapat menyebabkan
kejadian BBLR di RSU.Dr. Pringadi Medan Dewi, 2006. Mengatur pola makan khususnya dalam hal mengkomsumsi makanan yang
mengandung lemak, protein, energi, natrium penambahan berat badan berdasarkan IMT lebih dan ukuran LILA berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil
Chairiah, 2012.