mengkonsumsi lebih banyak maknan berserat tinggi, seperti sayuran,buah, roti gandum, dan umbi-umbian.
2.4.4 Hipertensi, Preeklampsia dan Eklamsia
Hipertensi merupakan salah satu masalah medis yang sering muncul selama kehamilan dan dapat menimbulkan komplikasi pada 2-3 kehamilan. Hipertensi
pada kehamilan dapat menyebabkan morbiditaskesakitan pada ibu termasuk kejang,eklampsia,perdarahan otak, oedema paru, gagal ginjal akut, dan
pengumpalanpengentalan darah di dalam pembuluh darah serta mordibitas pada janin termasuk pertumbuhan janin terhambat di dalam rahim, kematian janin di
dalam, solusio plasentaplasenta terlepas dari tempat melekatnya di rahim, dan kelaparan premature. Selain itu, hipertensi pada kehamilan juga merupakan sumber
utama penyebab kematian pada ibu. Hipertensi pada kehamilan dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori yaitu : Hipertensi kronik, preeklampsia-eklamsia, preeklampsia
superimposed pada hipertensi kronik dan hipertensi gestasional Alam, 2012. Pola makan dan status gizi ibu hamil terhadap asupan energi energi,protein,
asupan lemak, asupan natrium, penambahan berat badan berdasarkan IMT lebih dan ukuran LILA berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil Chairiah,
2012
2.4.5 Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang terjadi selama kehamilan dan biasanya akan normal kembali setelah melahirkan. Seperti diabetes lainnya, diabetes
gestasional juga berpengaruh terhadap penggunaan gula darahglukosa. Diabetes gestasional dapat menyebabkan kadar glukosa menjadi tinggi sehingga bisa
menyebabkan masalah yang lebih serius. Kadar glukosa yang tidak terkendali dengan baik semasa kehamilan dapat meningkatkan kadar glukosa pada janin. Kondisi ini
akan mengaktifkan pankreas janin untuk memproduksi insulin yang bertindak sebagai hormon pertumbuhan. Akibatnya, janin lahir sebagai giant baby bayi besar
dengan berat lahir diatas 4.000 gram yang akan mempersulit persalinan Alam, 2012.
2.5 Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan AKG adalah banyaknya masing- masing zat gizi esensial yang harus dipenuhi dari makanan mencakup hampir semua
orang sehat untuk mencegah defesiensi zat gizi. Angka kecukupan gizi dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktifitas, berat badan, tinggi badan, genetika, dan keadaan
fisiologis seperti ibu hamil dan menyusui. Menurut Depkes RI 1995, rasio dari asupan zat gizi dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan, dapat dibedakan sebagai berikut : -
85 standar : sangat rendah
- 85-94 standar
: rendah -
95-105 standar : cukupsesuai standar
- 106-115 standar
: sangat tinggi. AKG 2004 menetapkan tambahan kebutuhan energi ibu hamil pada trimester I
sebanyak 180 Kkal diatas kebutuhan sebelum hamil dan sebanyak 300 Kkal pada trimester II dan III. Dengan demikian AKG energi ibu hamil berusia antara 19-49
tahun berkisar antara 2000-2200 kkal. Penambahan energi ini relativf tidak besar, yaitu 10-15 dari kecukupan energi tidak hamil 1800-1900kka. Penambahan