Penambahan Berat Badan Ibu Hamil

besar bila dibandingkan dengan ibu hamil yang berat badannya 47 kg Bobak, 2004. Menurut penelitian Dewi 2006, menjelaskan bahwa berat badan ibu hamil ada hubungannya dengan kejadian BBLR pada bayi. Penambahan berat badan BB selama hamil idealnya berbeda-beda setiap orangnya, tergantung berapa berat badan sebelum hamil. Walaupun ada yang berpendapat bahwa kenaikan BB ibu hamil sebaiknya sekitar 10-16 kg selama hamil. Untuk menghitung seberapa BB ideal Anda bertambah selama hamil, kita bisa menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh IMT. Rumus IMT adalah: Nilai IMT = Berat Badan Sebelum Hamil Tinggi badan m2 Tabel 2.1. Rekomendasi Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan IMT Sebelum Kehamilan Keadaan gizi berdasarkan IMT Kenaikan BB Kg Gizi kurangunderweight 19,8 Normal 19,8-26 Gizi lebih over weight 26 – 29 Obesitas 29 12,5 – 18.00 11,5 – 16,00 7,0 – 11,5 6,0 Sumber : Arisman, 2003 Tabel 2.2. Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Kategori IMT Penambahan Berat Badan Kg Trimester I Trimester IIIII Per Minggu Kurus Normal Lebih Obesitas IMT 19.8 IMT 19.8 - 25 IMT 26 - 29 IMT 29 2,3 1,6 0,9 0,49 0,44 0,3 Sumber : Arisman, 2003

c. Lingkar Lengan Atas LILA

LILA dapat digunakan untuk skrining pada ibu hamil, bila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil ini menderita kekurangan energi kronis Supariasa, 2002. Ada hubungan antara LILA dengan berat bayi lahir. Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko kekurangan energi protein pada wanita usia subur WUS. Pengukuran LILA untuk memantau status gizi dalam jangka panjang. Tujuan pengukuran LILA adalah untuk mengetahui risiko KEK Kekurangan Energi Kronis pada WUS, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penanggulangan KEK dan mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK Leni, 2011.

2.8 Pengaruh Status Gizi pada Kehamilan

Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada trimester I kenaikan berat badan seorang ibu tidak mencapai I kg, namun setelah mencapai trimester ke II pertambahan berat badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada trimester 3 sebanyak 6 kg. Kenaikan tersebut disebabkan karena ada pertumbuhan janin, plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan memungkinkan terjadinya keguguran, lahir premature, gangguan kekuatan rahim saat kelahiran kontraksi dan pendarahan setelah persalinan Sukarni, 2013.

2.10 Masalah yang Ditimbulkan Akibat Gizi Kurang Pada Ibu Hamil

2.9.1 Resiko BBLR pada Ibu Hamil

Di Indonesia batas ambang LILA sengan resiko KEK adalah 23,5 cm hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya hamil kurang dari 23,5 cm. apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR Sukarni, 2013 Hasil penelitian Edwi Saraswati,dkk 1998 menunjukkan bahwa KEK pada batas 23,5 cm belum merupakan resiko untuk melahirkan BBLR walaupun resikonya relative cukup tinggi. Sedangkan ibu hamil dengan KEK pada batas 23,5 cm mempunyai resiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai LILA lebih dari 23 cm. Pendapatan yang rendah dan pola makan yang tidak baik yaitu jenis makanan yang tidak mengandung zat gizi seimbang sesuai kebutuhan selama hamil dan frekuensi makan yang kurang, kunjungan pemeriksaan kehamilan mempengaruhi ibu melahirkan BBLR Surya, 2013.

2.9.2 Anemia pada Ibu Hamil

Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada dibawah normal. Untuk memenuhi kebutuhan janin, volume darah ibu meningkat hingga kurang lebih 150 dari normal namun sel darah merah hanya meningkat sebesar 20-