sumber protein seperti susu, daging dan ayam tidak berlemak, ikan, telur, kacang- kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
Tingkat kecukupan gizi baik energi maupun protein dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil tidak memenuhi tingkat kecukupan gizi yang dianjurkan
bagi ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan makan baik porsi maupun jenis makanan yang cenderung tidak berubah seperti saat mereka tidak hamil. Hal lain
yang mungkin berkontribusi menyebabkan rendahnya asupan gizi mereka adalah rendahnya pendapatan keluarga ibu hamil, rendahnya ketersediaan pangan dan
rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang bahan makanan yang mengandung energi dan protein yang berpengaruh pada kehamilannya.
5.3 Status Gizi
Berdasarkan pengukuran LILA yang telah dilakukan, pada Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa status gizi ibu hamil yang dilihat dari LILA paling banyak adalah tidak
KEK yaitu sebesar 94,6 dan sebesar 5,4 yang KEK. Ini berarti bahwa status gizi ibu hamil sebesar 94,6 adalah baik.
Penilaian status gizi salah satunya adalah dengan melihat LILA. Bila ukuran LILA 23,5 cm maka ibu hamil menderita kurang energi kronis KEK Supariasa,
2002. Hasil penelitian pada Tabel 4.14 dan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa dari
seluruh ibu hamil yang mengalami KEK yaitu sebanyak 4 orang, seluruhnya memiliki tingkat kecukupan energi dan protein dalam kategori kurang. Hal ini menunjukkan
keterkaitan antara pemenuhan kebutuhan energi dan protein yang kurang dengan ukuran LILA ibu hamil. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Yuliantini
2004 yang menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi energi dan protein dengan ukuran LLA ibu hamil.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Krisnawati 2010 yang menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dan tingkat
konsumsi energi dan protein terhadap KEK pada ibu hamil p 0,05. Sementara penelitian Andi, dkk 2013 menunjukkan nilai korelasi positif antara konsumsi
energi dan protein dengan BMI dan LLA ibu prakonsepsional, yaitu semakin besar konsumsi energi dan protein, maka akan meningkatkan BMI dan LLA Ibu. Hal ini
juga didukung oleh penelitian Simarmata 2008 yang menemukan adanya hubungan yang bermakana antara pola konsumsi energi dengan kejadian KEK p = 0,03.