22
C. Model Pembelajaran Aktif
1. Pengertian Model Pembelajaran
Suprijono 2014: 45 berpendapat bahwa “model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan
teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulu
m dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas”. Model
pembelajaran dirancang untuk menampung aktivitas belajar yang dapat dicanangkan oleh guru dan diterapkan pada siswa, sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan kebutuhan belajar siswa. Soekamto 1997 : 78 menerangkan bahwa model pembelajaran merupakan
kerangka yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pemandu bagi para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Prosedur untuk mengorganisasikan pembelajaran tersebut dirancang secara sistematis agar
dapat berjalan secara efektif. Model pembelajaran merupakan suatu desain atau rancangan yang
menggambarkan proses dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak agar dapat berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga terjadi
perubahan perilaku dalam pembelajaran Mutiah, 2010: 120. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran
merupakan sebuah desain yang terbentuk dalam kerangka konseptual mengenai langkah-langkah dalam pembelajaran yang dapat dilakukan. Langkah-langkah
tersebut termasuk penglibatan lingkungan dalam belajar untuk mencapai tujuan
23
belajar yang telah diterapkan. Model pembelajaran menjadi salah satu hal penting untuk terlaksana dengan baiknya sebuah pembelajaran.
2. Pengertian Model Pembelajaran Aktif Active Learning
Rusman 2014: 324 mengemukakan bahwa model pembelajaran aktif merupakan model yang menekankan pada aktivitas peserta didik dalam mencari
berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dipelajari dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman yang dapat
meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan
melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Mulyasa 2006: 191 menjelaskan bahwa “Pembelajaran aktif memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, misalnya menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-
hari”. Dalam model pembelajaran aktif guru lebih memposisikan dirinya sebagai fasilitator, yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada siswa. Siswa
terlibat aktif dan banyak berperan dalam proses pembelajaran, sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan, dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan
jalannya proses pembelajaran. Siswa belajar secara aktif ketika mereka terlibat secara terus menerus, baik
mental maupun fisik. Pembelajaran aktif itu penuh semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat, dan efektif. Pembelajaran aktif melibatkan pembelajaran
24
yang terjadi ketika siswa bersemangat, siap secara mental, dan bisa memahami pengalaman yang dialami Hollingsworth, 2008 : v
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Uno 2015 : 76 bahwa untuk menciptakan pembelajaran aktif, salah satu caranya adalah dengan anak belajar
dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh. Anak-anak dapat belajar dengan baik dengan melakukan, menggunakan
indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik lingkungan berupa benda, tempat, serta peristiwa di sekitar mereka. Belajar dari pengalaman langsung dan
pengalaman nyata, maupun dengan pengalaman yang menyentuh perasaan seperti membaca buku, melihat lukisan, menonton televisi atau mendengarkan radio.
Keterlibatan yang aktif dengan objek –objek atau gagasan-gagasan tersebut dapat
mendorong aktivitas siswa untuk berpikir, menganalisa, menyimpulkan, dan menemukan pemahaman konsep baru dan mengintegrasikannya dengan konsep
yang sudah mereka ketahui sebelumnya. Pembelajaran aktif menekankan pada dominasi peran siswa dalam
pembelajaran. Keaktifan siswa dapat ditinjau dalam interaksi dengan sesama siswa maupun interaksi dengan guru. Keterlibatan langsung siswa dalam
pembelajaran akan membawa siswa untuk menemui pengalaman langsung dalam pembelajaran yang berlangsung. Hakikat dari pembelajaran aktif adalah untuk
menarik atensi siswa terhadap materi yang akan dipelajari sehingga akan menjadi aktif selama pembelajaran berlangsung.
3. Ciri Pembelajaran Aktif