Pengertian Hasil Belajar Hasil Belajar

11 belajar mempunyai perubahan arti tidak tahu menjadi tahu, tidak terampil menjadi terampil, sikap mental menjadi lebih baik dan mempunyai pemahman nilai. Pendapat ini sejalan dengan hal – hal pokok dalam belajar yang dikemukakan oleh Suryabrata 2008: 323 yaitu; a belajar itu membawa perubahan baik dalam perubahan tingkah laku, aktual maupun potensial; b perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru; dan c perubahan itu didapatkannya karena usaha secara disegaja. Usaha belajar adalah merubah kecakapan yang dimiliki menjadi lebih kaya, beragam dan meningkatkan kualitasnya. Perubahan ini dilakukan secara disengaja oleh individu yang bersangutan. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Belajar akan lebih optimal ketika didukung oleh beberapa faktor seperti lingkungan sekitar. Belajar akan memberikan pengalaman baru bagi seseorang yang akan menjadi bekal dalam kehidupan.

2. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang akan membuahkan hasil. Diperolehnya hasil belajar merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran. Hamalik 2006: 30 mengemukakan bahwa hasil belajar diperoleh jika terjadi perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan perkembangan lebih baik dari sebelumnya. 12 Hasil belajar menurut pemikiran Gagne Sudjana, 2009 : 22 berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap. Informasi verbal adalah informasi yang dapat berupa lisan maupun tulisan. Informasi verbal dapat diperoleh melalui tes lisan maupun tertulis. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan menggunakan apa yang didapatkan selama pembelajaran berlangsung, dalam analisis permasalahan, perbandingan, dan pengambilan keputusan. Hasil maksimal dari matangnya keterampilan intelektual dan strategi kognitif ini akan memudahkan seseorang menemukan solusi dari sebuah masalah. Hal tersebut akan berdampak baik pada terbentuknya keterampilan sikap dalam menghadapi persoalan. Dalam pendapatnya Bloom yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl 2001 : 66-68 mengatakan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan kognitif meliputi mengingat remember; memahami atau mengerti understand; menerapkan apply; menganalisis analyze; mengevaluasi evaluate; dan menciptakan create. Kemampuan afektif meliputi; menerima receiving; menjawab responding; menilai valuing; organisasi organize. Kemampuan psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannyamelalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. a. Ranah kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni: mengingat remember; memahami atau mengerti 13 understand; menerapkan apply; menganalisis analyze; mengevaluasi evaluate; dan menciptakan create. 1 Mengingat remember Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan atau yang sudah lama didapatkan. Mengingat meliputi mengenali recognition dan memanggil kembali recalling. Mengenali berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret misalnya tanggal lahir, alamat rumah, dan usia, sedangkan memanggil kembali adalah proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara tepat dan cepat. 2 Memahami atau mengerti understand Memahami atau mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan komunikasi.memahami berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan. Mengklasifikasikan akan muncul ketika seseorang berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua atau lebih objek, permasalahan, atau situasi. 3 Menerapkan apply Menerapkan merujuk pada proses kognitif memanfaatkan atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan 14 prosedur executing dan mengimplementasikan implementing. Menjalankan prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan di mana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti apa saja prosedur yang harus dilakukan. Mengimplementasikan muncul apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau asing. 4 Menganalisis analyze Menganalisis merupakan memecahkan suatu masalah dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif member atribut attributing dan mengorganisasikan organizing. Memberi atribut akan muncul apabila siswa menemukan suatu permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Mengorganisasikan menunjuk pada identifikasi unsur-unsur hasil komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur tersebut dapat menghasilkan hubungan yang baik. 5 Mengevaluasi evaluate Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Evaluasi meliputi mengecek checking dan mengkritisi critiquing. Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatuoperasi atau 15 produk, sedangkan mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan penilaian dengan melihat suatu hal, kemudian melakukan penilaian menggunakan standar ini. 6 Menciptakan create Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dengan sebelumnya. Menciptakan meliputi menggeneralisasikan generating dan memproduksi producing. Menggeneralisasikan merupakan kegiatan mempresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang diperlukan, sedangkan memproduksi mengarah pada perencanaan untuk memecahkan masalah yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi. b. Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis kategori ranah afektif 16 sebagai hasil belajar, yaitu : menerima receiving; menjawab responding; menilai valuing; organisasi organize. 1 Menerima receiving Dalam tingkatan menerima, diharapkan siswa peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu. Kepekaan ini diawali dengan penyadaran kemampuan untuk menerima dan memperhatikan. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain: menanyakan, memilih, mendeskripsikan, memberikan, mengikuti, menyebutkan. 2 Menjawab responding Dalam hal ini siswa tidak hanya peka pada satu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain : menjawab, membantu, melakukan, membaca, melaporkan, mendiskusikan, dan menceritakan. 3 Menilai valuing Dalam tingkatan menilai, diharapkan siswa dapat menilai suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu dengan cukup konsisten. Kata-kata operasional yang digunakan antara lain : melengkapi, menerangkan, membentuk, mengusulkan, mengambil bagian, memilih, dan mengikuti. 4 Organisasi organize Pada tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan atau memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai. Kata- kata operasional yang digunakan antara lain : mengubah, mengatur, 17 menggabungkan, membandingkan, mempertahankan, menggeneralisasikan, dan memodifikasikan. c. Ranah psikomotor Ranah psikomotor tercerminkan dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak seorang individu. Hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu : 1 Imitasi; Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. 2 Manipulasi; Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat, tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. 3 Presisi; Kemampuan tingkat presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. 4 Artikulasi; Kemampuan ini adalah kemampuan melakukan kegiatan yang kompleks dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan suatu yang utuh. 5 Naturalisasi; Kemampuan pada tingkat naturalisasi adalah kemampuan melakukan kegiatan secara refleks, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi. 18 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar terdiri dari tiga ranah yaitu hasil belajar afekif, kognitif dan psikomotor. Masing-masing memiliki kriteria, cara pencapaian, dan cara pengukuran yang berbeda. Hasil belajar tersebut dapat diukur dengan teknik tes maupun non tes, untuk mengetahui tingkat ketercapaian seseorang dalam belajar. Dalam penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa. Hasil belajar yang akan diukur adalah mulai dari tingkatan mengingat sampai dengan tingkatan menganalisis. Hal ini karena untuk usia sekolah dasar masih agak sulit apabila sampai pada tahap mengevaluasi dan menciptakan.

B. PKn

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 METRO BARAT

0 6 70

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V B SD NEGERI 10 METRO PUSAT

0 7 78

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VII MTS Negeri Surakarta I

0 2 12

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA (PTK Pada Siswa Kelas VII MTS Negeri Surakarta II

0 5 14

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LAMBANG BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IVA SDN TUKANGAN YOGYAKARTA.

1 14 187

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE ROLE REVERSAL QUESTION PADA SISWA KELAS V SD N MINOMARTANI 6 SLEMAN YOGYAKARTA.

9 81 234

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN KEDUNGMULYO KECAMATAN JAKENAN PATI

0 0 24

PENERAPAN PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MADRASAH

0 0 13

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarnogmail.com Abstract - PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAIN

0 0 11