61
model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pada penelitian tindakan kelas ini, aktivitas yang diamati mulai dari guru membuka pembelajaran hingga kegiatan
menutup pelajaran. Dari hasil pengamatan yang dilakukan secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan pembelajaran PKn menggunakan model active learning tipe
keep on learning sudah terlaksana dengan baik. Guru sudah mengajar sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP menggunakan model active learning tipe
keep on learning. 3
Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan untuk mendukung serta melengkapi data-data
penelitian berupa lembar keterlaksanaan pembelajaran, daftar nilai, serta RPP yang digunakan dalam penerapan model active learning tipe keep on learning.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil belajar PKn dengan menggunakan model active learning tipe keep on learning pada siswa kelas V SDN Kraton
Yogyakarta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa menggunakan model active learning tipe keep on learning. Pelaksanaan
refleksi dilakukan melalui diskusi antara peneliti dengan guru kelas yang bersangkutan.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, nilai rata-rata yang diperoleh dalam hasil evaluasi pada siklus I yaitu 79,38.
Siswa yang memperoleh nilai ≥75 sebanyak 15 siswa atau 62,5 dari jumlah siswa, sedangkan 9 siswa atau 37,5
dari jumlah siswa memperoleh nilai 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang
62
ditentukan, karena ≥75 dari jumlah siswa belum memperoleh nilai ≥75. Untuk itu penelitian dilanjutkan ke siklus II untuk melihat peningkatan hasil belajar
siswa. Selain dari data nilai yang diperoleh melalui soal evaluasi, ada beberapa hal
yang menjadi catatan, dilihat dari lembar keterlaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, secara keseluruhan pelaksanaan
pembelajaran PKn menggunakan model active learning tipe keep on learning sudah berjalan dengan baik. Namun dalam pertemuan pertama pada siklus I guru
menjelaskan kegiatan pembelajaran saat siswa sedang melakukan diskusi secara berkelompok. Hal tersebut yang menjadikan kendala, karena guru seharusnya
menjelaskan kegiatan pembelajaran sebelum melakukan diskusi. Siswa menjadi kurang fokus dengan materi yang sedang didiskusikan. Kendala lain adalah
beberapa siswa yang masih kurang terlibat dalam diskusi kelompok di dalam kelas. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang dapat berdiskusi dengan
kelompoknya mengenai sumber-sumber yang akan digunakan dalam mengerjakan tugas kelompok dan membuat rangkuman. Kendala terakhir dalam penelitian
siklus I adalah beberapa siswa yang masih belum sepenuhnya terlibat dalam dalam pengerjaan tugas kelompok maupun pembuatan rangkuman di luar jam
pelajaran. Upaya yang perlu dilakukan sebagai perbaikan tindakan adalah agar guru
tidak memberikan penjelasan kegiatan pembelajaran selama kegiatan diskusi berlangsung pada siklus II yaitu dengan menjelaskan kegiatan pembelajaran
sebelum kegiatan diskusi dimulai. Siswa diberikan pemahaman terlebih dahulu
63
mengenai kegiatan pembelajaran. Setelah siswa paham, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang dibuat. Guru diharapkan untuk
membimbing dan mengarahkan siswa agar lebih fokus dan dapat terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan juga dapat lebih memotivasi siswa
agar setiap siswa dapat terlibat dalam pengerjaan tugas kelompok maupun pembuatan rangkuman.
Hasil refleksi dan upaya perbaikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Hasil Refleksi dan Upaya Perbaikan Tindakan pada Siklus I
Hasil Refleksi Upaya Perbaikan Tindakan
Penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan diberikan
saat siswa sedang melakukan diskusi secara berkelompok.
Menjelaskan kegiatan pembelajaran sebelum kegiatan diskusi dimulai.
Beberapa siswa terlihat masih kurang terlibat dalam diskusi
kelompok. Membimbing dan mengarahkan
siswa agar lebih fokus dan dapat terlibat penuh dalam kegiatan
pembelajaran.
Beberapa siswa yang
masih belum sepenuhnya terlibat dalam
pengerjaan tugas
kelompok maupun pembuatan rangkuman di
luar jam pelajaran. Lebih memotivasi siswa agar dapat
terlibat dalam dalam pengerjaan tugas kelompok maupun pembuatan
rangkuman di luar jam pelajaran.
5. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Siklus II