45 kejadian sekarang. Penelitian ini melaporkan keadaan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta. Sekolah tersebut sudah berupaya menanamkan nilai-nilai pendidikan
karakter di sekolah. Sekola h tersebut memiliki visi “Terwujudnya siswa
yang takwa, cerdas, kreatif, berprestasi, peduli, dan berbudaya.” Sesuai dengan visi tersebut, sekolah sudah mencoba menerapkan kebiasaan baik
bagi siswa-siswanya salah satunya kepedulian sosial. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei tahun 2016.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan seseorang atau sesuatu yang darinya diperoleh keterangan. Pemilihan subjek dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik purposive untuk memperoleh data yang lebih fokus dan terarah dari setiap subjek yang relevan. Sebagaimana dikemukakan
Sugiyono 2011: 301, purposive merupakan teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, subjek penelitian
adalah kepala sekolah, guru, dan siswa yang berada di SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta. Penentuan subjek dalam penelitian ini
berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: 1 kepala sekolah dianggap sebagai pihak yang paling mengetahui situasi dan kondisi terkait apa yang
46 ada di sekolah, 2 lima guru kelas karena guru tersebut paling sering
terlibat langsung dengan pendidikan anak di kelas, dan 3 lima siswa dari kelas I-V yang dianggap mewakili tiap jenjang yang ada di SD N
Kotagede 5 Yogyakarta. Pihak-pihak tersebut dianggap terlibat secara langsung dalam pendidikan karakter peduli sosial di SD Negeri Kotagede
5 Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat dilakukan dan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Menurut Sugiyono 2012: 308, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah natural setting,
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini diperoleh menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap suatu objek.
Menurut Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 105 observasi adalah pengamatan terhadap suatu
objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
47 memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian.
Pengamatan dan pencatatan terhadap objek dapat dilakukan di tempat berlangsungnya kejadian atau peristiwa sehingga observasi berada
bersama objek yang diamati disebut observasi langsung, sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak
pada saat berlangsungnya peristiwa atau suatu kejadian, misalnya melalui film, rangkaian foto ataupun slide.
Sugiyono 2010: 204 menyatakan bahwa dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi
participant observation observasi berperanserta dan nonparticipant observation observasi non partisipan. Selanjutnya dari segi
instrumen yang digunakan, observasi dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi nonpartisipan karena peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Instrumen penelitian ini menggunakan observasi terstruktur yaitu observasi yang dirancang secara sistematis
tentang apa yang akan diamati, kapan, dan tempatnya. Dalam peneltian ini menggunakan pedoman observasi sebagai acuan agar
proses observasi tetap fokus dan tidak keluar dari konteks penelitian. 2.
Wawancara Wawancara merupakan percakapan dua orang untuk berbagi
informasi melalui tanya jawab. Menurut Lexy J. Moleong 2012:186
48 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Esterberg
Sugiyono, 2012: 317 menambahkan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Senada dengan pendapat tersebu
t, Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 130 mengungkapkan, “wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab.”
Esterberg Sugiyono, 2012: 319 menyatakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur,
dan wawancara tidak terstruktur. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara semi terstruktur, yaitu
dilaksanakan menggunakan petunjuk umum wawancara pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Jenis wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka sehingga peneliti dapat menambah pertanyaan di luar
pedoman wawancara untuk mengungkap ide dan pendapat dari responden.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono 2012: 329, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi
49 dan wawancara. Djam’an Satori dan Aan Komariah 2011: 149
menyatakan bahwa studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu
ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Penelitian ini
menggunakan dokumen berupa foto atau video yang diambil secara langsung oleh peneliti dan arsip atau kumpulan foto-foto yang dimiliki
pihak sekolah.
F. Instrumen Penelitian