Kegiatan Rutin Kegiatan Spontan

82

C. Pembahasan

Implementasi pendidikan karakter dapat dilaksanakan menjadi tiga bentuk. Menurut Agus Wibowo 2012: 84 bentuk implementasi dapat dilihat dari pengintegrasian nilai karakter peduli sosial dalam program pengembangan diri yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian, dalam mata pelajaran, dan dalam budaya sekolah.

1. Program Pengembangan Diri

a. Kegiatan Rutin

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan rutin dalam melaksanakan pendidikan karakter peduli sosial. Kegiatan rutin yang dilakukan sekolah adalah kegiatan rutin harian, kegiatan rutin mingguan dan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan rutin harian yang dilakukan sekolah adalah membiasakan siswa untuk saling menyapa dan memberi salam ketika bertemu teman atau guru. Guru juga selalu memberi perhatian kepada siswa ketika mengawali pelajaran. Kegiatan rutin mingguan yang dilakuakn sekolah yaitu infaq dilakukan dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan Kamis. Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai salah satu siswa berkeliling kelas dengan membawa kotak infaq dan bendahara kelas mencatat siswa yang infaq. Kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sekolah yaitu mengunjungi rumah yatim 83 dan melakukan bakti sosial setiap bulan Ramadhan. Selain itu siswa Kegiatan-kegiatan tersebut tersebut rutin dilakukan sekolah dan konsisten secara terus menerus. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 87 bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan konsisten setiap saat. Salah satu cara menanamkan karakter adalah dengan membiasakan kegiatan yang baik dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, untuk dapat menginternalisasikan nilai karakter peduli sosial dalam diri siswa, siswa harus dibiasakan melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus sehingga siswa secara perlahan akan terbiasa dengan perilaku tersebut. Nilai karakter peduli sosial yang dipelajari melalui kegiatan rutin akan membentuk kebiasaan pada diri siswa dan pada akhirnya nilai peduli sosial akan tertanam dalam diri siswa.

b. Kegiatan Spontan

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan spontan yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan pendidikan karakter peduli sosial adalah dengan memberi teguran kepada siswa yang acuh tak acuh dan kurang peduli terhadap siswa lain. Guru memberikan teguran pada siswa yang ramai sendiri dan tidak menghargai teman yang menyatakan pendapat di depan kelas. Teguran langsung diberikan kepada siswa saat itu juga. Guru juga 84 menegur siswa yang berbicara kurang sopan dan tidak menghormati guru. Guru memberikan nasihat dan pengertian pada siswa agar siswa menghormati, menghargai orang lain, dan peduli terhadap teman maupun sesama. Guru juga memberikan tindak lanjut agar siswa tidak mengulangi perbuatan yang sama. Kegiatan yang dilakukan guru tersebut dilakukan secara spontan saat itu juga ketika ada siswa yang melakukan hal kurang baik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Agus Wibowo 2012: 87 bahwa kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Novan A Wiyani 2013: 104 menambahkan bahwa kegiatan spontan sebagai kegiatan yang dilakukan saat itu juga tanpa direncanakan sebelumnya. Kegiatan spontan juga dilakukan oleh petugas sekolah dan tenaga kependidikan yang lain ketika siswa melakukan perbuatan yang kurang baik. Sesuai dengan Kemendiknas 2010: 16 yang menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. 85 Guru memberikan teguran pada siswa yang tidak peduli dengan sesama, siswa yang tidak menghormati orang lain dan tidak menghargai orang lain ketika orang lain menyatakan pendapat merupakan kegiatan spontan yang dilakukan oleh guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan ini karena guru bertugas mengawasi siswa baik di dalam mupun di luar kelas sehingga guru dapat menegur dan menasihati secara langsung ketika ada siswa yang melakukan tindakan yang kurang baik. Berdasarkan uraian tersebut menunjukkan bahwa guru sudah melaksanakan kegiatan spontan dalam pelaksanaan pendidikan karakter peduli sosial di sekolah. Guru memberikan teguran dan nasihat kepada siswa bertujuan agar siswa dapat memperbaiki tindakan yang dilakukannya sehingga siswa diharapkan bersikap yang baik dengan teman maupun dengan warga sekolah yang lain dan siswa tidak mengulangi sikap yang kurang baik tersebut di kemudian hari.

c. Keteladanan