79 Hasil wawancara kepala sekolah, guru dan siswa didukung
dengan studi dokumentasi berupa gambar kegiatan bakti sosial di panti yatim. Data studi dokumentasi menunjukkan bahwa siswa
melakukan kunjungan ke panti yatim, siswa juga melakukan kegiatan bakti sosial di panti tersebut. Salah seorang guru terlihat
memberikan sumbangan pada panti yatim. Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi, peneliti menyimpulkan bahwa
sekolah melaksanakan pendidikan karakter peduli sosial dengan melakukan kunjungan ke panti yatim.
j. Menghormati petugas-petugas sekolah.
Pelaksanaan pendidikan karakter peduli sosial dapat dilihat dari sikap siswa yang menghormati petugas sekolah. Peneliti
melakukan wawancara dengan beberapa siswa, peneliti
menanyakan bagaimana siswa menghormati petugas sekolah. An :
”Mengucap salam, kalau bicara itu ya sopan.” Senin, 9 Mei 2016
Zv : ”Ucap salam, berkata yang sopan.” Rabu, 11 Mei
2016 Dk :
”Ucap salam kalau bertemu terus sopan santunnya dijaga.
” Rabu, 11 Mei 2016. Hasil wawancara dengan siswa didukung dengan hasil
observasi yang memperoleh data bahwa siswa menyapa dan menghormati guru ketika bertemu. Siswa bertutur kata yang
sopan ketika berbicara dengan guru dan petugas sekolah. Hasil wawancara dengan siswa dan observasi dikuatkan dengan studi
dokumentasi berupa gambar sikap siswa menghormati petugas
80 sekolah. Data studi dokumentasi menunjukkan bahwa siswa
terlihat memberi salam pada guru ketika bertemu, siswa menyapa dan menghormati guru dan petugas sekolah. Berdasarkan hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa kepedulian siswa terlihat dengan sikap siswa yang
menghormati petugas-petugas sekolah.
k. Membantu teman yang sedang memerlukan bantuan.
Pelaksanaan pendidikan karakter peduli sosial dapat dilihat dari sikap siswa yang membantu teman yang sedang memerlukan
bantuan. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa berkaitan dengan hal tersebut. Peneliti menanyakan bagaimana
sikap siswa terhadap teman yang memerlukan bantuan. Fr :
”Dibantu, kalau ada yang sakit dibawa ke UKS, kalau ada yang tidak paham
pas pelajaran itu ya dibantu.” Sabtu, 7 Mei 2016
An : ”Ditolong lah. Piket itu dibantu menaikkan kursi,
membersihkan papan tulis dan merapikan meja terus membersi
hkan halaman dan tempat sampah.” Senin, 9 Mei 2016
Dk : ”Dibantu. Kalau ada yang sakit diajak ke UKS, kalau ada
yang belum paham yang diberitahu. Terus pas piket juga ka
n banyak pekerjaan itu dibantu.” Rabu, 11 Mei 2016 Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa diperoleh data
bahwa siswa membantu siswa yang memerlukan bantuan misalnya membantu teman yang sakit ke UKS, membantu teman
yang tidak paham materi pelajaran, siswa menolong teman ketika piket, membantu menaikkan kursi, membersihkan papan tulis dan
merapikan meja serta membersihkan halaman dan tempat sampah.
81 Hasil wawancara dengan siswa dikuatkan dengan hasil
observasi yang memperoleh data bahwa siswa membantu siswa lain yang belum memahami tugas yang diberikan guru. Siswa
meminjamkan alat tulis pada teman yang lupa membawa alat tulis. Siswa membantu teman yang sakit pergi ke UKS. Siswa ikut
melerai teman yang terlibat perkelahian. Siswa membantu mencari buku tugas teman yang hilang.
Hasil wawancara dan observasi didukung dengan hasil dokumentasi berupa gambar sikap siswa terhadap teman yang
memerlukan bantuan. Studi dokumentasi memperoleh data bahwa siswa terlihat membantu teman yang menglami kesusahan dalam
memahami materi yang dijelaskan guru. Teman sebangku terlihat berusaha menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
teman. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi peneliti menyimpulkan bahwa kepedulian siswa terlihat dengan
membantu teman yang memerlukan bantuan seperti membantu teman yang belum memahami tugas guru, membantu teman yang
lupa membawa uang saku dan alat tulis, menolong teman yang sakit pergi ke UKS, dan lain-lain.
82
C. Pembahasan
Implementasi pendidikan karakter dapat dilaksanakan menjadi tiga bentuk. Menurut Agus Wibowo 2012: 84 bentuk implementasi dapat
dilihat dari pengintegrasian nilai karakter peduli sosial dalam program pengembangan diri yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengkondisian, dalam mata pelajaran, dan dalam budaya sekolah.
1. Program Pengembangan Diri
a. Kegiatan Rutin
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta telah melaksanakan kegiatan rutin dalam
melaksanakan pendidikan karakter peduli sosial. Kegiatan rutin yang dilakukan sekolah adalah kegiatan rutin harian, kegiatan
rutin mingguan dan kegiatan rutin tahunan. Kegiatan rutin harian yang dilakukan sekolah adalah membiasakan siswa untuk saling
menyapa dan memberi salam ketika bertemu teman atau guru. Guru juga selalu memberi perhatian kepada siswa ketika
mengawali pelajaran. Kegiatan rutin mingguan yang dilakuakn sekolah yaitu infaq dilakukan dua kali dalam satu minggu yaitu
pada hari Senin dan Kamis. Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai salah satu siswa berkeliling kelas dengan membawa kotak infaq
dan bendahara kelas mencatat siswa yang infaq. Kegiatan rutin tahunan yang dilakukan sekolah yaitu mengunjungi rumah yatim