11 Dari beberapa pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa karakter merupakan ciri khas dari setiap individu yang secara alamiah diwujudkan melalui sikap dan perilaku dalam kehidupan
sehari-hari yang terbentuk karena pengaruh lingkungan maupun pendidikan. Apabila sifat yang bermakna baik dari dalam diri maupun
lingkungan terus dikembangkan dan diperkuat maka akan terbentuk karakter baik. Sebaliknya, apabila sifat yang bermakna buruk dari
dalam diri maupun lingkungan terus dikembangkan dan diperkuat maka akan terbentuk karakter buruk.
2. Konsep Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan proses pengajaran dan penanaman nilai-nilai pada peserta didik. Winton Muchlas Samani
dan Hariyanto, 2012: 43 menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk
mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya. Dalam pendidikan karakter terdapat upaya dan kesadaran yang sungguh-sungguh dari
pendidik untuk menanamkan nilai dan karakter yang baik pada anak didiknya.
Pendidikan karakter diharapkan mampu membentu pribadi dan warga Indonesia yang bermartabat dan berdaulat, sehingga menjadi
manusia Indonesia yang seutuhnya. Muchlas Samani dan Hariyanto 2012: 45 mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah proses
pemberian tuntutan kepada peserta didik untuk menjadi manusia
12 Indonesia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga,
serta rasa dan karsa. Pendapat senada disampaikan oleh Zamroni Darmiyati Zuchdi, 2011: 159 bahwa pendidikan karakter merupakan
proses untuk mengembangkan pada diri setiap peserta didik kesadaran sebagai warga bangsa yang bermartabat, merdeka, berdaulat dan
berkemauan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan tersebut.
Menurut Zubaedi 2011:17 pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan
dalam bentuk sikap, dan pengalaman dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi jati dirinya, diwujudkan
dengan interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan lingkungannya. Pendidikan karakter mencakup penanaman kecerdasan
berpikir sehingga anak mampu menghayati karakter tersebut dalam bentuk sikap sampai nantinya anak dapat berperilaku sesuai kakarter
yang dihayati tersebut. Selaras dengan pendapat tersebut, Sri Narwati 2011:14 mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga
menjadi manusia yang kamil.
13 Selanjutnya Agus Wibowo 2012:36 mengungkapakan bahwa
pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik, sehingga
mereka memiliki karakter luhur itu, menerapkan dan mempraktikkan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota
masyarakat, dan warga negara. Karakter yang sudah tertanam dalam diri anak diharapkan dapat diterapkan di kehidupan anak, baik dalam
kehidupan keluarga maupun di kehidupan bermasyarakat.
3. Pentingnya Pendidikan Karakter