66,5, pada siklus I memperoleh rata-rata 66,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu rata-rata 80,09.
Adapun penelitian yang dilaksanakan, berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penerapan model ARIAS ini terletak pada penggunaan
media video pembelajaran oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berupa keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar kognitif, afektif, dan
psikomotorik mata pelajaran IPA khususnya di kelas IVA SDN 01 Wates Semarang pada KD 9.2, 10.1, dan 11.1.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan sebelumnya, dapat memberikan asumsi bahwa pembelajaran IPA tentang bumi dan alam semesta
pada KD 9.2 mendiskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari, KD 10.1 mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik
angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut, dan KD 11.1 Menjelaskan hubungan Sumber Daya Alam dengan lingkungan.di kelas IVA SDN Wates 01,
Semarang belum mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal
tersebut. Faktor pertama dari guru yaitu disebabkan karena guru belum mengembangkan inovasi penyampaian pembelajaran yang optimal dengan
menggunakan media. Faktor kedua yaitu muncul dari siswa yang cenderung gaduh dan kurang fokus pada pembelajaran. Siswa kurang memiliki rasa percaya
diri untuk menjawab pertanyaan karena kesulitan dalam menemukan inti substansi materi yang dipelajari. Faktor ketiga yaitu belum adanya stimulus yang
mengembangan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa kurang memiliki motivasi belajar. Ketiga faktor tersebut menyebabkan hasil belajar siswa menjadi kurang
maksimal yang ditunjukkan oleh hasil analisis data yaitu hanya 10 siswa 27,78 yang dapat mencapai KKM dari total 36 siswa. Melihat kondisi tersebut, peneliti
bersama tim kolaborasi merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan kualitas pembelajaran dengan menerapkan model ARIAS berbantuan media video
akan menciptakan pembelajaran yang membuat siswa menjadi termotivasi untuk aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya melalui pembangunan motivasi dan
minat belajar sehingga pemahaman siswa akan pembelajaran yang sedang berlangsung menjadi lebih baik sehingga berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa. Selain itu siswa tertarik dan terfokus mengikuti pembelajaran dengan adanya media video yang dapat menggambarkan peristiwa nyata. Media
pembelajaran yang menarik digunakan supaya siswa tertarik dan tidak mudah bosan. Pemberian penghargaan verbal atau non verbal dapat menumbuhkan rasa
bangga dalam pencapaian tujuan pembelajaran, maka diperoleh alur berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka berpikir
Kondisi Awal :
Kualitas pembelajaran rendah disebabkan : 1.
Pada guru : a. belum mengembangkan inovasi penyampaian pembelajaran yang optimal dengan
menggunakan media. b. Guru belum memberikan stimulus untuk membangun motivasi belajar
2. Pada siswa :
a. Siswa cenderung gaduh dan kurang fokus
b. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri untuk menjawab pertanyaan
c. kesulitan dalam memahami materi yang dipelajari.
3. Hasil belajar masih rendah dibuktikan dengan 10 siswa 27,78 yang dapat
mencapai KKM, yaitu 632,66 atau di atas KKM, sedangkan sisanya 26 siswa 72,22 belum mencapai KKM atau di bawah 63 2,66 dari total 36 siswa.
Pelaksanaan Tindakan:
Penggunaan model ARIAS berbantuan media video
Kondisi Akhir:
1. Keterampilan guru bertambah
2. Aktivitas belajar siswa meningkat dengan beberapa spesifikasi sebagai berikut :
a. Kegaduhan siswa dapat diminimalisir b. Menumbuhkan rasa percaya diri
c. Memberikan kepahaman sesuai dengan yang diharapkan guru 3.
Hasil belajar siswa mencapai ketuntasan klasikal yaitu di atas KKM 622,66 atau mencapai KKM 63 dengan presentase ketuntasan kelas mencapai minimal 80
dari 36 siswa sedangkan untuk afektif dan psikomotorik minimal berkategori baik
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN