optimalisasi 5 pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, 6 mengelola proses belajar sesuai dengan perbedaan individual siswa.
Maka dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses membentuk pengetahuan dan pengalaman sesuai dengan kemampuan
memahami masing-masing individu yang unik dan khas melalui interaksi dengan lingkungannya yang dalam penelitian ini dilakukan pada pembelajaran IPA KD
9.2, 10.1, dan 11,1 menggunakan model ARIAS berbantuan video di kelas IVA SDN 01 Wates Semarang.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto 2010: 54 faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
2.1.3.1 Faktor Intern
Slameto 2010: 54 membagi faktor intern menjadi tiga faktor, yaitu: a. Faktor jasmaniah, terdiri atas: 1 faktor kesehatan, proses belajar seseorang
akan terganggu jika kesehatannya terganggu; 2 cacat tubuh, cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna
mengenai tubuhbadan. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu, b. Faktor psikologis, terdiri atas: 1 inteligensi, inteligensi besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat ineligensi yang
rendah; 2 perhatian, untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya; 3
minat, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan; 4 bakat, bakat adalah kemampuan untuk
belajar; 5 motif, dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai
motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian; 6 kematangan, kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat
tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru; 7 kesiapan, kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi,
c. Faktor kelelahan, kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2.1.3.2 Faktor Ekstern
Slameto 2010: 58 juga menggolongkan faktor ekstern menjadi tiga faktor, yaitu:
a. Faktor keluarga, meliputi: 1 cara orang tua mendidik, keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan belajar; 2 relasi antar
anggota keluarga, hubungan antar anggota keluarga yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila
perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri; 3 suasana rumah, agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah
yang tenang dan tenteram; 4 keadaan ekonomi keluarga, keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan terpenuhinya kebutuhan belajar anak; 5
pengertian orang tua, anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua; 6 latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam
keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar, b. Faktor sekolah, meliputi: 1 metode mengajar, guru perlu mempersiapkan
metode mengajar yang baik agar siswa antusias dalam proses pembelajaran; 2 kurikulum, kurikulum dapat dimaknai sebagai sejumlah kegiatan menyajikan
bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan megembangkan bahan pelajaran itu; 3 relasi guru dengan siswa, di dalam relasi yang baik, siswa
akan menyukai gurunya, juga akan menyukai pelajaran yang diberikan kepadanya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya; 4 relasi
siswa dengan siswa, menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa; 5
disiplin sekolah, kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawaikaryawan dalam
pekerjaan administrasi dan keberisihanketeraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain; 6 alat pelajaran, alat pelajaran yang lengkap dan tepat
akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa; 7 waktu sekolah, waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa; 8
standar pelajaran di atas ukuran, standar pelajaran di atas standar yang diberikan oleh guru dapat membuat siswa menjadi takut terhadap guru; 9
keadaan gedung, keadaan gedung harus memadai di dalam setiap kelas; 10
metode belajar, belajar yang baik dilakukan secara teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, 11 tugas rumah, waktu belajar yang utama
adalah di sekolah, sehingga diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan di rumah,
c. Faktor masyarakat, meliputi: 1 kegiatan siswa dalam masyarakat, jika siswa terlalu banyak mengambil bagian dalam kegiatan masyarakat, belajarnya akan
terganggu; 2 mass media, siswa perlu mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di keluarga,
sekolah, dan masyarakat mengenai isi mass media; 3 teman bergaul, agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa
memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana, 4
bentuk kehidupan masyarakat, kehidupan lingkungan yang baik akan dapat memberi pengaruh yang positif terhadap anaksiswa sehingga siswa dapat
belajar dengan sebaik-baiknya. Faktor-faktor tersebutlah yang akan menjadi dasar pertimbangan dalam
menerapkan pembelajaran IPA KD 9.2, 10.1, dan 11,1 dengan model ARIAS berbantuan media video di kelas IVA SDN 01 Wates, Semarang.
2.1.4 Kualitas Pembelajaran