ARIAS berbantuan media video pada siswa kelas IVA SDN 01 Wates Semarang, yaitu: 1 Keterampilan Guru; 2 Keterampilan membuka pelajaran; 3
Keterampilan menjelaskan; 3 Keterampilan bertanya; 4 Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil; 5 Keterampilan mengadakan variasi; 6
Keterampilan mengelola kelas; 7 Keterampilan memberi penguatan; 8 Keterampilan menutup pembelajaran.
2.1.20 Sistem Pendukung
Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang menekankan pada penjagaan motivasi belajar dalam aktivitas siswa melalui
kegiatan yang menarik minat siswa untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Masalah yang dihadapi bisa didapatkan dari sumber belajar, misalnya
pengalaman nyata, buku pendamping siswa dalam belajar, koran, lingkungan masyarakat dan internet. Masalah dapat juga diberikan melalui media video atau
audio visual gerak. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator dalam pembelajaran. Sistem pendukung dalam penelitian ini berupa media video, lembar
kerja siswa dan soal evaluasi.
2.1.21 Dampak Intruksional dan Dampak Pengiring
Dampak instruksional berupa hasil belajar yang dicapai dengan kesepakatan dan standar yang telah disepakati sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dampak instruksional yang dicapai dengan model ARIAS berbantuan media video adalah keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar menggunakan model
ARIAS berbantuan media video dapat meningkat.
Sedangkan dampak pengiring merupakan hasil belajar yang mengiringi hasil pembelajaran yang dilaksanakan. Dampak pengiring yang timbul dalam
pembelajaran dengan model ARIAS berbantuan media video adalah terbentuknya kemampuan untuk bersikap positif meliputi jujur, kreatif, bertanggungjawab,
percaya diri, rasa ingin tahu, dan tidak kehilangan motivasi belajar.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan model pembelajaran ARIAS antara lain sebagai berikut:
a. Sopah, Djamaah. Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS Terhadap Motivasi
Berprestasi Siswa dalam jurnal pendidikan dan kebudayaan. Palembang: Universitas Sriwijaya 1999. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran ARIAS lebih tinggi daripada mereka yang mengikuti model
pembelajaran non-ARIAS. Dari dua kali percobaan menggunakan analisis data hasil ANAVA menunjukkan bahwa pada percobaan pertama Fo=10,74 jauh
lebih besar dari Ft=4,02 pada taraf signifikansi a = 0,05, dan perbedaan rerata skor antara kedua kelompok XA=78,80 Xn-A=75,93 Sopah, 1999: 120
– 121. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti model
pembelajaran ARIAS lebih tinggi daripada mereka yang mengikuti model pembelajaran non-ARIAS. Pada percobaan kedua Fo=8,44 lebih besar dari
Ft=3,96 pada taraf signifikansi a = 0,05, dan perbedaan rerata skor antara kedua kelompok adalah XA=18,55 Xn-A=15,98 Sopah,1998: 99-100.
Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi siswa yang mengikuti