5.
Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan
.
22
4. Indikatr Pemberdayaan Masyarakat
Indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat sebagai sebuah proses sering  kali  diambil  dari  tujuan  sebuah  pemberdayaan  yang  menunjukan
kepada  keadaan  atau  hasil  yang  ingin  dicapai  oleh  sebuah  perubahan  sosial, yaitu:  masyarakat  miskin  yang  berdaya  memiliki  kekuasaan  atau  memiliki
pengetahuan  dan  kemampuan  memenuhi  kebutuhan  baik  yang  bersifat  fisik, ekonomi,  maupun  sosial  seperti  memiliki  kepercayaan  diri,  maupun
menyampaikan  aspirasi,  mempunyai  mata  pencarian,  berpartisipasi  dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan.
23
sedangkan  indikator  keberhasilan  program  yang  dipakai  untuk  mengukur pelaksanaan  program-program  dari  sebuah  pemberdayaan  masyarakat  adalah
sebagai berikut:
24
a. Berkurangya penduduk miskin
b. Berkembangnya  usaha  peningkatan  pendapatan  yang  dilakukan  oleh
penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. c.
Meningkatkan  kepedulian  masyarakat  terhadap  upaya  peningkatan kesejahteraan keluarga miskin dilingkunganya.
22
Nanich Machendra dan Agus Ahmad Syafe’I, pengembangan Masyarakat Islam Bandung: Rosdakarya, cet.pertama 2001, h.25
23
Achmad Subianto, Ringkasan dan Bagaimana Membayar Zakat, Yayasan Bermula Dari Kanan: Jakarta, 2004, h.40.
24
Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaringan Pengamat Sosial, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, 1999, h.29.
d. Meningkatkan  kemandirian  kelompok  yang  ditandai  dengan  semakin
berkembangnya  usaha  produktif  anggota  dan  kelompok,  semakin  kuatnya permodalan kelompok, semakin rapih  sistem administrasi  kelompok, serta
semakin  luasnya  interaksi  kelompok  dengan  kelompok  lain  didalam masyarakat.
e. Meningkatkan kepastian masyarakat dan pemerataan pendapatan yang oleh
peningkatan  pendapatan  keluarga  miskin  yang  mampu  memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.
5. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan  Pemberdayaan  adalah  memperkuat  kekuasaan  masyarakat, khususnya  kelompok  lemah  yang  memiliki  ketidakberdayaan,  baik  karena
kondisi  internal  misalnya  persepsi  mereka  sendiri,  maupun  karena  kondisi eksternal misalnya ditindas oleh struktur sosial yang tidak adil
.
25
Kemudian Tujuan pemberdayaan juga  adalah mendirikan manusia atau membangun kemampuan untuk memajukan diri ke arah yang lebih baik secara
berkesinambungan.Oleh  karenanya,  pemberdayaan  atau  pengembangan masyarakat  adalah  upaya  untuk  memperluas  pilihan  bagi  masyarakat.Ini
berarti  masyarakat  diberdayakan  untuk  melihat  dan  memilih  sesuatu  yang bermanfaat  bagi  dirinya.Untuk  itu  setiap  pemberdayaan  diarahkan  untuk
25
Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: PT. Refika Aditama, 2005, h.60
peningkatan  martabat  manusia  sehingga  menjadikan  masyarakat  maju  dalam berbagai aspek
.
26
Namun,  pemberdayaan  duafa  yang  berbasiskan  zakat  infaq  shadaqah memiliki tujuan lebih luas bukan sekedar  aspek  materi  melainkan  ada tujuan
lain, sebagai berikut: 1.
Memperteguh Keimanan Memperkuat  keimanan  merupakan  landasan  utama  dari  pendayagunaan
zakat  bukan  hanya  pembangunan  apek  ekonomi.Pembangunan  sumber daya  manusia  human  resource  memiliki  pengaruh  yang  sangat  penting
terhadap  pembangunan  berbagai  aspek.  Karena,  kekuatan  sumber  daya manusia  akan  memberikan  motivasi  kuat  bagi  seseorang  untuk  berusaha
atau  meningkatkan kehidapan dalam segala aspek. Nilai keimanan berupa sifat  sabar, tawakal  dan keinginan kuat  untuk  berusaha merupakan energy
yang mampu membangkitkan semangat kaum dhuafa. 2.
Meningkatkan  Kualitas  Hidup  yang  terdiri  dari  aspek  ekonomi  sehingga keluar  dari  perangkap  kemiskinan  pover  trap.  Begitu  pula  aspek
kesehatan  agar  menjadi  manusia  yang  sehat  dan  kuat  terhindar  dari berbagai  penyakit.  Tak  kalah  penting  dari  aspek  ekonomi  dan  kesehatan
yaitu  bidang  pendidikan.  Dengan  keunggulan  dalam  pendidikan  dapat
26
Deden Fajar Badruzzaman, Pemberdayaan Kewirausahaan Terhadap Santri Di Pondok Pesantren Studi Kasus Pondok Pesantren Al-
Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor,”Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009