dapat mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi produk tersebut. Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa :
a. Informasi umum tentang kategori dan isi dari produk b. Informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat
dari produk. 3.
Menarik dan lucu, artinya pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang
kaya akan visualisasi dan imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
Sebuah brand merek membutuhkan image citra untuk dapat berkomunikasi kepada khalayak dalam hal ini pasar sasarannya tentang nilai-nilai
yang terkandung didalamnya. Bagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat
ketahui atau kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itulah perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama belum tentu memiliki citra
yang sama pula dihadapan orang atau konsumen. Citra merek menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.
2.1.2.3 Indikator Brand Image
Indikator citra merek atau brand image menurut Low and Lamb 2004 dalam Norfiyanti 2012 antara lain :
1. Friendly unfriendly: kemudahan dikenali konsumen 2. Modernoutdate
: memiliki model yg up to date tidak ketinggalan zaman 3. Usefulnot
: dapat digunakan dengan baik atau bermanfaat
Universitas Sumatera Utara
4. Popularunpopular : akrab dibenak konsumen 5. Gentle harsh
: mempunyai tekstur yang produk yang halus tidak kasar. 6. Artificialnatural
: keaslian komponen pendukung atau bentuk.
2.1.2.3 Membangun Brand Image yang Positif
Membangun Brand Image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebut, yang unik dan memiliki kelebihan
yang ditonjolkan, yang membedakannya dengan produk lain. Kombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya dapat menciptakan Brand Image yang kuat bagi konsumen.
2.1.3 Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam Hawkins, dkk 2007:6 dalam Suryani 2008:6 adalah “Costumer behavior is the study if individuals, groups or organizations,
and the processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services, experiences or ideas to satisfy needs and the impact that these processes
have on the consumer and society.”Pendapat ini berarti bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu kelompok dan organisasi dan proses
yang dilakukan untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhannya dan
dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat. Menurut Schiffman dan Kanuk 2007, perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu
membuat keputusan membelanjakan sumberdaya yang tersedia dan dimiliki waktu, uang, dan usaha untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan
dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.1 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Kebudayaan. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari
keinginan dan perilaku seseorang. Faktor Kebudayaan yang meliputi :
2. Sub-budaya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.
3. Kelas Sosial. Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang
serupa. Faktor Sosial yang meliputi :
1. Kelompok Referensi. Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
2. Keluarga. Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli.
Pertama, keluarga orientasi yaitu orangtua seseorang. Kedua, keluarga prokreasi yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga, merupakan
organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Peran dan Status. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya, seperti keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.
1. Umur dan Tahapan dalam Siklus Hidup
Faktor Pribadi yang meliputi :
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi
tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. 2.
Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang
memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. 3.
Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan,
tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap pengeluaran.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.
5. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
Universitas Sumatera Utara
1. Motivasi
Faktor Psikologi yang meliputi :
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat
psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu. 2.
Persepsi Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
3. Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
4. Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.
2.1.4 Keputusan Pembelian
Kotler dan Armstrong 2008:181 mengartikan keputusan pembelian sebagai keputusan pembeli untuk memilih dan memutuskan untuk membeli produk apa
yang disukainya. Proses konsumsi produk juga sama dengan konsumsi jasa dimana konsumsi jasa merupakan proses dimana pembeli memutuskan untuk
memilih dan mengonsumsi jasa yang disukainya yang memberikan manfaat lebih kepada konsumen tersebut. Ada dua faktor yang bisa berada di antara minat
pembelian dan keputusan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Faktor pertama adalah sikap orang lain. Yaitu, sejauh mana sikap orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin tinggi
intensitas sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan mengubah niat
pembeliannya. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Konsumen
mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat konsumen
ingin bertindak, terkadang situasi-situisi yang tidak terantisipasi dapat muncul dan merubah niat pembelian konsumen.
2.1.4.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses pembelian yang spesifik dari urutan kejadian berikut yaitu pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
dan perilaku pasca pembelian seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber
: Kotler dan keller 2008
Evaluasi alternatif
Perilaku Pasca
Pembelian Keputusan
Membeli Pencarian
informasi Pengenalan
masalah
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan dari lima tahap proses keputusan pembelian konsumen pada Gambar 2.1 adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan kebutuhan. Pada proses pembelian ini dimulai saat konsumen
mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal atau rangsangan eksternal. Pemasar
perlu mengidentifikasi berbagai macam keadaan yang memicu kebutuhan- kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi- informasi dan data
dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk.
2. Pencarian informasi. Setelah mengenali kebutuhannya, maka konsumen akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat
ini seseorang hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang produk. Pada tingkat selanjutnya, konsumen itu mungkin memasuki pencarian aktif
informasi yaitu mencari bahan bacaan, menelepon teman, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk. Pemasar perlu mengetahui sumber-sumber informasi
utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya. Sumber informasi konsumen
digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu: a
Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan b
Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko c
Sumber publik: media massa, organisasi penentu peringkat konsumen d
eksperimental: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi pembelian. Terdapat
beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model yang terbaru memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi
kognitif. Yaitu, pada model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional. Beberapa konsep
dasar untuk memahami proses evaluasi konsumen, yaitu: Pertama, konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kedua, konsumen mencari
manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing- masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang
berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan membeli. Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai.
5. Perilaku sesudah pembelian. Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang
dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau kepuasan. Konsumen tersebut juga akan erlibat dalam tindakan-tindakan
sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
Universitas Sumatera Utara
2.1.4.2 Pemeran dalam Pengambilan Keputusan Pembelian