e. Memilki komitmen dan keberpihakan yang tinggi terhadap masyarakat miskin.
f. Memiliki wawasan dan pengalaman pendampingan yang memadai tentang
Community Based Development. g.
Memiliki kemampuan teknis dalam metoda pemetaan swadaya, misalnya Partisipatory Rural Appriasal dan Partisipatoy Planning.
h. Syarat pendidikan minimal untuk fasilitator kelurahan adalah sarjana atau sarjana
muda, dengan pengalaman bekerja minimal 3 tahun, dan lebih diutamakan yang telah memiliki pengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat dan dapat
mengoperasikan komputer spreadsheet dan word processor. Khusus fasilitator senior, maka tambahan persyaratan adalah sebagai berikut:
www.pnpm-perkotaan.com a.
Harus pernah menjadi Fasilitator Kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan yang kinerjanya dinilai berprestasi atau memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun
dalam kegiatan pengembangan masyarakat. b.
Syarat pendidikan minimal adalah sarjana atau sarjana muda.
2. Kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat BKM Dalam Pelaksanaan PNPM
Mandiri Perkotaan 2.1. Kinerja
2.1.1. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi
yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu.
Universitas Sumatera Utara
Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan atau
target tertentu yang hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya Mahsun, 2006:
25. Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara 2000 : 67, dalam situs wikipedia
“Kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya”. Kemudian menurut Malayu S.P. Hasibuan 2001:34 mengemukakan “kinerja
prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu”. Menurut John Whitmore 1997 : 104, dalam situs wikipedia “Kinerja adalah
pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang, kinerja adalah suatu perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran umum keterampilan”.
Dari berbagai penjelasan di atas dapat didefenisikan bahwa pada hakikatnya kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya atau
pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan itu. Dengan demikian, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Jika dikaitkan dengan performance sebagai kata
benda dimana salah satu entry-nya adalah hasil dari sesuatu pekerjaan, pengertian
Universitas Sumatera Utara
performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum, dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.
Oleh karena itu, kinerja organisasi paling tidak mengandung 3 aspek penting yaitu pemenuhan fungsi, kesesuaian dengan peraturan, dan pencapaian tujuan.
Menurut Dwiyanto 2006: 50, ada beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik, yaitu sebagai berikut.
1. Produktivitas
Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan
output. Menurut Hasibuan 1994: 41 produktivitas adalah perbandingan antara output hasil dengan input masukan. Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh
adanya peningkatan efisiensi waktu, bahan, tenaga dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerja.
2. Kualitas layanan
Banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpastian masyarakat terhadap kualitas layanan yang diterima dari organisasi
publik. Dengan demikian, kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja organisasi publik. Secara umum pelayanan yang berkualitas dapat
diartikan sebagai pelayanan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan, sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas di sini menunjuk pada keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan
dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung menggambarkan
kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
4. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai kebijakan
organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit Lenvine, 1990. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas.
Responsibilitas dapat dinilai dari analisis terhadap dokumen dan laporan kegiatan organisasi. Penilaian dilakukan dengan mengecek apakah pelaksanaan kegiatan dan
program organisasi cocok atau sesuai dengan prosedur administrasi dan ketentuan- ketentuan yang ada dalam organisasi.
5. Akuntabilitas
Konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak.
Suatu kegiatan publik memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Selain
Universitas Sumatera Utara
itu, akuntabilitas juga dapat dilihat dari seberapa jauh kepentingan pengguna jasa memperoleh prioritas dan orientasi pelayanan dari aparat birokrasi.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja