2. Untuk mengetahui kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Syahmad, Kecamatan Lubuk Pakam.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara gaya kepemimpinan Fasilitator Kelurahan terhadap Kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat BKM dalam pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan di Kelurahan Syahmad, Kecamatan Lubuk Pakam.
D. Manfaat Penelitian
Dari kegiatan penelitian tentunya akan diperoleh hasil yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti maupun pihak lain yang memerlukannya. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan Ilmu
Administrasi Negara pada khususnya. 2.
Sebagai kontribusi bagi Kelurahan Syahmad dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan PNPM Mandiri.
3. Untuk memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang membutuhkannya.
4. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Departemen Ilmu Administrasi Negara Universitas Sumatera Utara.
E. Kerangka Teori 1. GAYA KEPEMIMPINAN FASILITATOR KELURAHAN
1.1. Defenisi Kepemimpinan
Kepemimpinan dan manajemen seringkali disamakan pengertiannya oleh banyak orang. Walaupun demikian antara keduanya terdapat perbedaan yang penting untuk
diketahui. Pada hakikatnya kepemimpinan mempunyai pengertian agak luas dibandingkan
Universitas Sumatera Utara
dengan manajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiran yang khusus dari kepemimpinan di dalam usahanya mencapai tujuan organisasi.
Menurut Miftah Thoha 1995: 9, dalam arti yang luas kepemimpinan dapat dipergunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau
kantor tertentu. Masih menurut dia, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun
kelompok. Selanjutnya, Dubrin 2005: 4 memberikan beberapa defenisi mengenai
kepemimpinan, diantaranya: 1 Kepemimpinan adalah upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan; 2 Kepemimpinan adalah cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah; 3 Kepemimpinan adalah tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan
positif; 4 Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan; 5 Kepemimpinan adalah
kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa aspek-aspek penting dari defenisi-defenisi kepemimpinan di atas, adalah:
1. Adanya seni, cara, kegiatan, upaya, kekuatan, dan kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain baik individu maupun kelompok. 2.
Upaya mempengaruhi orang lain tersebut tidak hanya terbatas pada suatu organisasi atau kantor tertentu, akan tetapi dapat dipergunakan setiap orang.
Universitas Sumatera Utara
3. Adanya tujuan tertentu yang hendak dicapai melalui upaya mempengaruhi orang
lain tersebut.
1.2. Defenisi Gaya Kepemimpinan
Secara etimologi gaya kepemimpinan terdiri dari suku kata ”Gaya” dan ”Kepemimpinan”. Gaya merupakan cara atau tingkah laku, sedangkan kepemimpinan
adalah perihal memimpin. Jadi, secara etimologi gaya kepemimpinan itu sesungguhnya merupakan cara atau tingkah laku dalam memimpin.
Thoha 1995: 122, mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain.
Selanjutnya, menurut Rivai 2007: 64 gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai
atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Gaya kepemimpinan
menggambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang.
Menurut Kartono 2005:34, gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian yang membedakan dari seorang pemimpin dalam
interaksi dengan orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan dasar dalam mengklasifikasikan tipe
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien, gaya
kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan hubungan kerja sama, dan gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan hasil yang dapat dicapai Nawawi, 1995: 83.
Universitas Sumatera Utara
Gaya kepemimpinan yang menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung tentang keyakinan seorang pimpinan terhadap kemampuan bawahannya. Artinya, gaya
kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba
mempengaruhi kinerja bawahannya. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan
mudah menyesuaikan dengan segala situasi Rivai, 2007: 64.
1.3. Model Gaya Kepemimpinan