Keterampilan Mengolah Data Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa

ini merupakan salah satu bagian penting dari proses pembelajaran PBL yang belum tentu bisa diperoleh dalam model pembelajaran lainnya. Keterampilan hipotesis siswa memang berkembang tidak terlalu signifikan karena kurangnya pengetahuan awal siswa mengenai materi pelajaran sehingga hipotesis yang disusun kurang terarah. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan awal merupakan suatu hal yang fundamental yang harus dimiliki oleh seseorang dalam menyusun hipotesis. Selain itu kurangnya pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menggiring siswa juga dapat mengakibatkan kurang baiknya peningkatan keterampilan hipotesis. Menurut Martland pertanyaan-pertanyaan yang digunakan merupakan nilai penting untuk mengantarkan jalan pemikiran siswa Ango, 2002.

4.2.2.4 Keterampilan Mengolah Data

Keterampilan Mengolah Data diamati pada saat siswa menganalisis data dan menafsirkan data-data tersebut kedalam grafik. Analisis hasil observasi selama dua kali eksperimen nampak bahwa terdapat peningkatan pada aspek mengolah data di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai faktor gain aspek mengolah data kelas kontrol sebesar 0,24 termasuk dalam kategori rendah dan pada kelas eksperimen 0,49 termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL Berbasis Inkuiri di kelas eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan mengolah data daripada model DI. Hasil ini sesuai dengan penelitian Rusnayati Prima 2011 yang menyatakan bahwa peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran metode inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran metode eksperimen dimana salah satu aspek keterampilan proses sainsnya yaitu menafsirkan data. Berdasarkan perbedaan kategori tersebut, keterampilan mengolah data di kelas eksperimen meningkat lebih baik daripada di kelas kontrol. Kelas eksperimen menganalisis data mengacu pada rumusan masalah yang diberikan dan berdasar pada pengetahuan yang dimiliki sehingga interpretasi yang dihasilkanpun menjadi terarah, sedangkan kelas kontrol menganalisis data hanya berdasarkan pada pengetahuan yang dimiliki sehingga kadang tidak sesuai dengan tujuan dan rumusan masalahnya. Dibuktikan dengan nilai rata-rata akhir keterampilan mengolah data kelas eksperimen lebih besar dari nilai kelas kontrol, yaitu nilai kelas eksperimen 82,03 termasuk kategori sangat baik dan nilai kelas kontrol 63,28 yang masuk dalam kategori baik. Kesulitan yang dialami siswa dalam mengolah data yaitu saat siswa membuat grafik dan menentukan variabel bebas untuk dijadikan sumbu x dan variabel terikat sebagai sumbu y. Siswa belum terbiasa untuk mengubah data dari tabel menjadi grafik, tetapi dengan berbekal pengetahuan dasar yang baik pada kelas eksperimen maka akan menghasilkan keterampilan mengolah data yang lebih maksimal dibandingkan dengan kelas kontrol.

4.2.2.5 Keterampilan Inferensi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN.

0 2 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN VERIFIKASI PADA KONSEP FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 4 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA SUBKONSEP DIFUSI OSMOSIS.

3 13 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 0 50

PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI CAHAYA SISWA SMP.

5 9 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 6 266

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11