Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Posttest Penguasaan Konsep Uji Peningkatan Penguasaan Konsep

Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dan menggunakan rumus dk = n 1 – 1 karena varians tidak homogen maka didapatkan harga t tabel = 2,04, sedangkan harga t hitung = 4,20. Nampak bahwa t hitung t tabel dan berdasarkan kriteria penerimaan Ho maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini juga berarti bahwa setelah diberikan perlakukan yang berbeda menghasilkan tingkat penguasaan konsep yang berbeda juga. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34.

4.1.3.6 Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Posttest Penguasaan Konsep

antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Pengujian ini menggunakan uji-t satu pihak, pihak kanan one sample t- test. Uji hipotesis ini digunakan untuk menguji hipotesis nol yang menyatakan bahwa rata-rata nilai posttest penguasaan konsep kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai posttest penguasaan konsep kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah: Ho : µ 1 ≤ µ 2 Ha : µ 1 µ 2 Hasil uji signifikansi perbedaan rata-rata nilai posttest penguasaan konsep antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Perbedaan Rata-Rata Nilai Posttest Penguasaan Konsep antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Nilai Posttest t hitung t tabel Kontrol Eksperimen Rata-rata 58,98 71,46 4,20 2,04 Simpangan baku 13,53 9,94 Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 dan menggunakan dk = n - 1 maka didapatkan harga t tabel = 2,04, sedangkan harga t hitung = 4,20. Berdasarkan perhitungan, ternyata t hitung t tabel dan berdasarkan kriteria penerimaan Ho maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest penguasaan konsep kelas eksperimen lebih besar dari rata-rata nilai posttest penguasaan konsep kelas kontrol. Hal ini juga menunjukkan bahwa pembelajaran di kelas eksperimen dengan model pembelajaran PBL Berbasis Inkuiri lebih efektif untuk meningkatkan penguasaan konsep dibandingkan pembelajaran di kelas kontrol dengan model pembelajaran DI. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 35.

4.1.3.7 Uji Peningkatan Penguasaan Konsep

Berdasarkan hasil analisis nilai pretest dan nilai posttest kelas kontrol diperoleh faktor gain g sebesar 0,41 yang tergolong peningkatan sedang sementara faktor gain g pada kelas eksperimen sebesar 0,58 yang tergolong peningkatan sedang. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan konsep siswa kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Uji gain penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Peningkatan Penguasaan Konsep Kategori Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest Nilai terendah 20,00 31,88 17,5 50,63 Nilai tertinggi 43,75 82,50 58,75 91,25 Rata-rata 29,92 58,98 32,42 71,46 Gain 0,41 0,58 Kriteria Sedang Sedang Perhitungan peningkatan penguasaaan konsep selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36 dan peningkatan penguasaan konsep berdasarkan nilai rata-rata pretest dan posttest disajikan pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep

4.1.3.8 Uji Peningkatan Keterampilan Proses Sains

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN.

0 2 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA.

0 5 48

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM MELALUI INKUIRI TERBIMBING DAN VERIFIKASI PADA KONSEP FOTOSINTESIS TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 4 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA SUBKONSEP DIFUSI OSMOSIS.

3 13 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 0 50

PENERAPAN ASESMEN KINERJA PADA PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI CAHAYA SISWA SMP.

5 9 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

1 6 266

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Pratikum Pada Topik Pengukuran Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMP

0 0 11