71
1 Media audio visual gerak, seperti film bersuara, pita video, film
pada televisi, televisi, dan animasi. 2
Media audio visual diam, seperti film rangkai suara, halaman suara, dan sound slide.
3 Audio semi gerak, seperti tulisan jauh bersuara.
4 Media visual bergerak, seperti film bisu.
5 Media visual diam, seperti halaman cetak, foto, microphone,
slide bisu. 6
Media audio, seperti radio, telepon, pita audio. 7
Media cetak, seperti buku, modul, bahan ajar mandiri. Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah media
grafis. Media grafis termasuk media visual diam.
g. Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan,
atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian
Daryanto, 2010: 19. Macam-macam media grafis dalah gambarfoto, diagram, bagan, grafik, poster, media cetak, buku
Darmawan, 2007: 5-20. Media yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah gambar gambar dan sebuah kata yang
menerangkan gambar tersebut.
72
Fungsi umum media grafis adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan fungsi khususnya adalah
untuk menarik perhatian, memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan
bila tidak digrafiskan. Kelebihan yang dimiliki media grafis adalah: 1 bentuknya
sederhana; 2 ekonomis; 3 bahan mudah diperoleh; 4 dapat menyampaikan rangkuman; 5 mampu mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu; 6 tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya; 7 sedikit memerlukan informasi tambahan; 8
dapat membandingkan suatu perubahan; 9 dapat divariasi antara media satu dengan media yang lain.
Kelemahan media grafis adalah: 1 tidak dapat menjangkau kelompok besar; 2 hanya menekankan persepsi indera penglihatan
saja; 3 tidak menampilkan unsur audio dan motion Daryanto, 2010: 19.
h. Media Picture Hanger
Media Picture Hanger ini merupakan modifikasi dari media Word
Hanger, yaitu salah satu APM Alat Peraga Murah hasil karya para guru di gugus Kecamatan Tangerang Resty, 2010. Media ini
diciptakan oleh seorang guru SDN Sukasari 4 sekaligus dosen FKIP- UNIS Tangerang. Anak didiknya di sekolah biasa memanggil Ms.
Resty, beliau mulai terjun ke dunia pendidikan sejak tahun 1998.
73
Peneliti ingin memodifikasi media gambar yang akan digunakan dengan media Picture Hanger ini. Jadi, dalam media Picture Hanger
ini berisi kata yang menerangkan sebuah gambar bagian depan berisi kata sedangkan bagian belakang berisi gambarnya.
Media ini pernah digunakan di kelas III semester 1 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu untuk permainan sinonim dan
antonim. Berikut ini gambar media tersebut:
Gambar 2.2 Media Word Hanger yang akan dimodifikasi menjadi media Picture Hanger
ALAT DAN BAHAN
1 Kayu
2 Bambu, paku, lem kayu untuk membuat tempat jemuran
3 Kertas kado berbagai corak seperti: batik, polkadot, garis-garis,
bunga-bunga, dan sebagainya 4
Kertas HVS
74
5 Lem kertas
6 Spidol permanen warna hitam
7 Gunting
CARA PEMBUATAN Jemuran
1 Potong bambu ukuran 35 cm untuk tiang jemuran sebanyak 2
buah. 2
Buatlah seperti tiang jemuran aslinya jemuran tradisional. 3
Agar lebih kuat pakailah stik bambu, dibuat sebanyak 2 atau tiga buah untuk menggantungkan baju-baju kata. Tambang dapat
pula digunakan tapi hasilnya kurang kuat.
Baju-baju
1 Gambarlah pola, seperti: rok, kemeja, blouse, celana, dan lain-
lain di atas kertas kado. 2
Guntinglah sesuai pola. 3
Buatlah 2 pola baju untuk tampak depan dan belakang. 4
Rekatkan keduanya dengan lem dan tempelkan juga gantungan baju dari kawat bunga sebagai hanger di atasnya.
5 Tempelkan kata-kata yang telah diketik di kertas HVS beserta
gambar kata tempel di bagian depan, gambar di bagian belakang.
75
6 Gantungkan media Picture Hanger tersebut di jemuran yang
telah dibuat.
Hanger
Bentuklah kawat bunga menyerupai hanger gantungan baju.
CARA PENGGUNAAN
1 Jemuran gambar Picture Hanger ini dapat digunakan sebagai
media untuk memudahkan siswa berimajinasi mendeskripsikan hewan dan tumbuhan yang ada pada gambar.
2 Guru menunjukkan kata yang ada pada Picture Hanger, siswa
mendeskripsikan kata tersebut pada media Picture Hanger ini dengan bantuan gambar yang ada pada bagian belakang baju
yang sudah mereka gambar dan warnai sebelumnya. i.
Penerapan Media Picture Hanger dalam Pembelajaran Terpadu
Media Picture Hanger dapat mendukung keberhasilan dalam pembelajaran terpadu. Pada siklus pertama, materi bahasa Indonesia
mendeskripsikan hewan dipadukan dengan materi Pendidikan Kewarganegaraan sikap mau menerima kekalahan dan SBK
menggambar hewan, dengan tema dongeng. Pada siklus kedua, materi bahasa Indonesia mendeskripsikan tumbuhan dipadukan
dengan materi IPA kegunaan panas dan cahaya matahari dan SBK menyanyikan lagu anak, dengan tema pengalamanku. Jadi, yang
membedakan pada kedua siklus tersebut adalah materi yang
76
dipadukan, tema yang diambil, dan kontras tidaknya warna pada media tersebut. Alur penerapan media Picture Hanger dalam
pembelajaran terpadu yaitu: 1
Membaca teks bacaan materi PKn atau IPA. 2
Merangkum teks bacaan yang sudah dibaca dengan kata-kata sendiri.
3 Mendengarkan rekaman suara tentang deskripsi suatu benda.
4 Menggambar dan mewarnai objek yang akan dideskripsikan.
5 Menulis deskripsi tentang objek tersebut pada media Picture
Hanger .
6 Memberi masukan atas hasil karya teman.
B. Kajian Empiris
Terdapat beberapa penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang telah dilaksanakan oleh Ambarwati pada
tahun 2009 dengan judul “
Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas II SD Ricci II Bintaro
”,
temuan penelitiannya adalah
media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penggunaan media gambar untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi adalah menggunakan lambang dari
hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang divisualisasikan ke dalam bentuk dua dimensi yaitu berupa gambar sebagai alat
peraga dalam proses pembelajaran menulis cerita deskripsi.