166
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus pertama memperoleh skor rata-rata sebesar 2,9 dengan kategori B baik. Pada siklus
kedua terjadi peningkatan skor menjadi 3,4 dengan kategori A baik sekali. Peningkatan ini terjadi karena pada siklus pertama siswa
belum duduk ditempatnya masing-masing ketika pembelajaran akan dimulai. Siswa masih malas untuk bertanya ataupun menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Siswa kurang fokus dalam mendengarkan rekaman suara yang diputarkan oleh guru karena
suara yang dihasilkan dari speaker pengeras suara kurang maksimal. Siswa tidak memberikan masukan atas hasil karya
deskripsi teman. Pada siklus kedua, siswa sudah duduk tertib ditempatnya
masing-masing dan mengeluarkan alat tulis ketika pembelajaran akan dimulai. Siswa aktif bertanya ataupun menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru serta memberikan masukan atas hasil karya deskripsi teman karena reward penghargaan yang diberikan sangat
menarik. Siswa fokus dalam mendengarkan rekaman suara yang diputarkan oleh guru karena suara yang dihasilkan dari speaker
pengeras suara sudah maksimal. Hal itu juga ditunjukkan dalam diagram batang tentang
peningkatan ketercapaian aspek aktivitas siswa melalui model
167
pembelajaran terpadu dengan media Picture Hanger dari pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.11 Diagram Peningkatan Ketercapaian Aspek Aktivitas Siswa Siklus Pertama dan Siklus Kedua
Aspek-aspek tersebut mencakup: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran; 2 memperhatikan penjelasan guru tentang
materi menulis deskripsi; 3 membaca dan merangkum teks bacaan; 4 menulis deskripsi dengan media Picture Hanger; 5 bertanya
dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran terpadu; 6 mendengarkan rekaman suara tentang deskripsi suatu benda dalam
kelompok; 7 memberi masukan atas hasil karangan deskripsi teman. Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis
deskripsi melalui model pembelajaran terpadu dengan media Picture Hanger
ini didukung oleh pendapat Dierich dalam Hamalik, 2004: 172 yang mengemukakan bahwa aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran meliputi: 1 aktivitas visual; 2 aktivitas lisan oral;
168
3 aktivitas mendengar; 4 aktivitas menulis; 5 aktivitas menggambar; 6 aktivitas metrik; 7 aktivitas mental; dan 8
aktivitas emosional. Kegiatan-kegiatan belajar tersebut dapat terlaksana secara optimal apabila ditunjang dengan metode
pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan situasi kelas serta materi yang diajarkan. Temuan hasil penelitian ini juga
didukung oleh pendapat Joni dalam Trianto, 2010: 56 yang mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok, aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan autentik.
Selain itu, peningkatan aktivitas siswa pada penelitian ini juga didukung dengan hasil angket respons siswa yang menyebutkan
bahwa 100 siswa atau 40 dari 40 siswa menyatakan senang dengan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan dan media yang
digunakan menarik. 92,5 siswa atau 37 dari 40 siswa menyatakan paham dengan materi yang telah disampaikan. 97,5 siswa atau 39
dari 40 siswa menyatakan lebih mudah menceritakan gambar dengan melihat gambar yang ada pada media Picture Hanger. 95 siswa
atau 38 dari 40 siswa menyatakan bersedia belajar lagi dengan menggunakan media Picture Hanger dan model pembelajaran
terpadu.
169
c. Keterampilan Menulis Deskripsi