54
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran terpadu dapat diartikan sebagai
pembelajaran yang memadukan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema untuk memberikan pengalaman bermakna kepada
anak didik. Arti bermakna disini dikarenakan dalam pembelajaran terpadu diharapkan anak akan memperoleh pemahaman terhadap
konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung, dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka
pahami. Menurut Prabowo dalam Trianto, 2010: 39, ada tiga model
yang dipandang layak untuk dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal pendidikan dasar. Ketiga model ini adalah
model keterhubungan connected, model jaring laba-laba webbed, dan model keterpaduan integrated. Dalam penelitian ini
menggunakan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba webbed.
c. Pembelajaran Terpadu Model Webbed
Pembelajaran terpadu model webbed adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tersebut. Tema bisa ditetapkan dengan negosiasi antara guru dan siswa, tetapi dapat
pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memperhatikan
55
kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa.
Kelebihan dari model jaring laba-laba webbed, meliputi: 1 penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk
belajar; 2 lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman; 3 memudahkan perencanaan; 4 pendekatan
tematik dapat memotivasi siswa; 5 memberikan kemudahan bagi anak didik dalam melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda
yang terkait. Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki
beberapa kekurangan antara lain: 1 sulit dalam menyeleksi tema; 2 cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal; 3 dalam
pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep Trianto, 2010: 41.
d. Prinsip Dasar Pembelajaran Terpadu
Secara umum, prinsip-prinsip pembelajaran terpadu dapat diklasifikasikan menjadi: 1 prinsip penggalian tema; 2 prinsip
pengelolaan pembelajaran; 3 prinsip evaluasi; dan 4 prinsip reaksi Fikri, 2009.
1 Prinsip Penggalian Tema
Prinsip pengalian tema merupakan prinsip utama fokus dalam pembelajaran terpadu. Artinya, tema-tema yang saling
tumpang tindih dan ada keterkaitan menjadi target utama dalam
56
pembelajaran. Dengan demikian, dalam penggalian tema tersebut hendaknya memperhatikan beberapa persyaratan
berikut ini: a
Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran.
b Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih
untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
c Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan
psikologis anak. d
Tema dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
e Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan
peristiwa-peristiwa autentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar.
f Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan
kurikulum yang berlaku serta harapan masyarakat. g
Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2 Prinsip Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran dapat optimal apabila guru mampu menempatkan dirinya dalam keseluruhan proses.
Artinya, guru harus mampu menempatkan diri sebagai fasilitator
57
dan mediator dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran, hendaknya guru dapat berlaku sebagai berikut:
a Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang
mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar. b
Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama
kelompok. c
Guru perlu mengakomodasi terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam perencanaan.
3 Prinsip Evaluasi
Evaluasi pada dasarnya menjadi fokus dalam setiap kegiatan. Dalam hal ini untuk melakukan evaluasi dalam
pembelajaran terpadu, maka diperlukan beberapa langkah- langkah antara lain:
a Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan
evaluasi diri self evaluationself assessment di samping bentuk evaluasi lainnya.
b Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi
perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
4 Prinsip Reaksi
Dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh guru dalam KBM. Karena itu, guru
58
dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan
pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan aspek yang sempit
melainkan ke suatu kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajaran terpadu memungkinkan hal ini dan guru
hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan kepermukaan hal-hal yang dicapai melalui dampak pengiring.
e. Pentingnya Pembelajaran Terpadu