Pengertian Belajar Ciri – ciri Belajar

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Hakikat Belajar

a. Pengertian Belajar

Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar. Pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi termasuk ahli psikologi pendidikan. Menurut Slameto 2010: 2, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu, Gagne juga mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku tidak berasal dari pertumbuhan Anni, 2006: 2. Dari kedua definisi tersebut di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman dan latihan dalam berinteraksi dengan lingkungannya dalam kurun waktu tertentu. Oleh sebab itu, 13 keadaan suatu lingkungan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi pada individu baik itu positif maupun negatif.

b. Ciri – ciri Belajar

Beberapa ciri belajar Baharuddin Wahyuni, 2008: 15, yaitu: 1 Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku change behavior . 2 Perubahan perilaku relative permanent. 3 Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial. 4 Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. 5 Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Perubahan tingkah laku bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik atau buruk. Perubahan tingkah laku bisa dilihat atau diamati dari aktivitas siswa. Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Natawijaya 2010, belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna 14 memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor”. Karena aktivitas belajar itu banyak sekali macamnya, maka para ahli mengadakan klasifikasi atas macam-macam aktivitas tersebut. Dierich mengemukakan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Hamalik, 2004: 172 meliputi: 1 Aktivitas visual, seperti membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, atau mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2 Aktivitas lisan oral, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio. 4 Aktivitas menulis, seperti menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Aktivitas menggambar, seperti menggambar, membuat grafik, chart , diagram peta, dan pola. 15 6 Aktivitas metrik, seperti melakukan percobaan, memilih alat- alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun. 7 Aktivitas mental, seperti merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor-faktor, melihat, menghubung-hubungkan, dan membuat keputusan. 8 Aktivitas emosional, seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Aktivitas belajar siswa yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan-kegiatan belajar tersebut dapat terlaksana secara optimal apabila ditunjang dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan situasi kelas serta materi yang diajarkan. Adapun dalam penelitian ini aktivitas siswa pada pembelajaran terpadu dengan media Picture Hanger meliputi indikator: 1 mempersiapkan diri dalam menerima pelajaran; 2 bertanya dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran terpadu; 3 memperhatikan penjelasan guru tentang materi menulis deskripsi; 4 membaca dan merangkum teks bacaan; 5 mendengarkan kaset rekaman tentang deskripsi suatu benda dalam kelompok; 6 menulis deskripsi dengan media Picture Hanger ; 7 memberi masukan atas hasil karangan deskripsi teman. 16

c. Prinsip – prinsip Belajar