Identifikasi Para Pihak Implementasi Kebijakan Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pertambangan Perspektif Hubungan Principal Agent

107

1. Identifikasi Para Pihak

Identifikasi pelaku kebijakan yang terkait dengan PKH akan dilakukan dengan analisis para pihak. Tujuan analisis para pihak adalah untuk mengidentifikasi institusi yang terkait dengan penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan. para pihak adalah orang, kelompok, atau lembaga yang mungkin mempengaruhi atau terkena dampak intervensi proyek atau kebijakan yang diusulkan, baik negatif atau positif McCracken dan Narayan 1998. Verhagen 2006 mendefinisikan para pihak sebagai orang-orang yang memiliki kepentingan atau saham dalam suatu isu tertentu. para pihak bisa merupakan orang, organisasi, institusi atau individu. Berdasarkan Crosby 1991 karakteristik para pihak dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : 1. Para Pihak utama primer, yaitu para pihak yang terkena dampak langsung, baik positif maupun negatif oleh suatu program atau proyek serta mempunyai kepentingan langsung dengan kegiatan tersebut. Pihak-pihak ini seharusnya ditempatkan sebagai penentu utama dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan. Para pihak primer dalam kajian ini adalah perusahaan pertambangan yang telah memiliki IPPKH. 2. Para pihak pendukung sekunder, yaitu para pihak yang tidak memiliki kepentingan langsung terhadap kegiatan tersebut, tetapi memiliki kepedulian. Mereka dapat menjadi intermediaries atau fasilitator dalam proses dan cukup berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, contoh: Kementerian Energi Sumberdaya Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup, perusahaan kehutanan dan masyarakat lokal di sekitar lokasi IPPKH untuk operasional pertambangan, LSM, perguruan tinggi. 3. Para pihak kunci, yaitu para pihak yang memiliki kewenangan legal dalam hal pengambilan keputusan, contoh : pemerintah pusat Kementerian Kehutanan dan Unit Pelaksana TeknisUPT di daerah, pemerintah daerah provinsi Gubernur, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi, pemerintah daerah kabupaten Bupati, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Lingkungan Hidup Daerah. Setelah para pihak terindetifikasi, maka langkah selanjutnya yaitu mengelompokkan dan membedakan para pihak. Menurut Eden dan Ackermann 1998 yang dikutip oleh Bryson 2004 dan Reed et al. 2009 metode analisis yang digunakan yaitu menggunakan matriks pengaruh dan kepentingan dengan mengklasifikasikan para pihak ke dalam key players, context setters, subjects, dan crowd. Pengaruh influence merujuk pada kekuatan power yang dimiliki para pihak untuk mengontrol proses dan hasil dari suatu keputusan. Kepentingan importance merujuk pada kebutuhan para pihak di dalam pencapaian output dan tujuan Reed et al. 2009. Analisis para pihak diterapkan untuk mengungkapkan kepentingan dan pengaruh para pihak, untuk memahami sinergi dan konflik antara para pihak dalam implementasi kebijakan PKH. Reed et al. 2009 menyatakan analisis pemangku kepentingan dilakukan dengan cara: 1 melakukan identifikasi para pihak dan kepentingannya; 2 mengelompokkan dan mengkategorikan para pihak; dan 3 menyelidiki hubungan antara para pihak. 108 Data dan informasi dikumpulkan dengan metode wawancara semi terstruktur dengan berpedoman kepada daftar topik yang telah disusun sebelumnya. Data dan informasi tersebut kemudian dianalisis. Analisis para pihak dilakukan dengan penafsiran matriks kepentingan dan pengaruh para pihak dalam implementasi kebijakan PKH Penyusunan matriks pengaruh dan kepentingan dilakukan atas dasar pada deskripsi pertanyaan responden yang dinyatakan dalam ukuran kuantitatif skor dan selanjutnya dikelompokkan menurut krieteria. Analisis para pihak dilakukan dengan penafsiran matriks kepentingan dan pengaruh para pihak terhadap kebijakan PKH. Penetapan skoring menggunakan pertanyaan untuk mengukur tingkat kepentingan dan pengaruh para pihak adalah modifikasi model yang dikembangkan oleh Abbas 2005 yaitu pengukuran data berjenjang lima yang disajikan pada Tabel 20. Nilai skor dari lima pertanyaan dijumlahkan dan nilainya dipetakan ke dalam bentuk matriks kepentingan dan pengaruh Gambar 7. Para pihak yang terindetifikasi ditulis dalam baris dan kolom tabel yang menggambarkan hubungan antar pihak. Kata kunci yang digunakan untuk menggambarkan hubungan ini yaitu berkonflik, saling mengisi atau bekerjasama Reed et al. 2009. Tabel 20 Ukuran kuantitatif terhadap kepentingan dan pengaruh pemangku kepentingan Skor Nilai Kriteria Keterangan Kepentingan para pihak 5 21-25 Sangat tinggi Sangat mendukung kebijakan PKH 4 16-20 Tinggi Mendukung kebijakan PKH 3 11-15 Cukup tinggi Cukup mendukung kebijakan PKH 2 6-10 Rendah Kurang mendukung kebijakan PKH 1 0-5 Sangat rendah Tidak mendukung kebijakan PKH Pengaruh para pihak 5 21-25 Sangat tinggi Sangat mempengaruhi implementasi kebijakan PKH 4 16-20 Tinggi Mempengaruhi implementasi kebijakan PKH 3 11-15 Cukup tinggi Cukup mempengaruhi implementasi kebijakan PKH 2 6-10 Rendah Kurang mempengaruhi implementasi kebijakan PKH 1 0-5 Sangat rendah Tidak mempengaruhi implementasi kebijakan PKH Gambar 7 Matriks pengaruh dan kepentingan hasil analisis para pihak Reed et al. 2009 Pengaruh Key Players Kuadran II Context Setter Kuadran III Subjects Kuadran I Crowd Kuadran IV K epen ti n gan T in g g i R en d ah Tinggi Rendah 109

2. Peranan Para Pihak