127 Lampiran 5. Pedoman wawancara untuk masyarakat dusun Krebet
PEDOMAN WAWANCARA Key Informan
: Masyarakat dusun Krebet Hari, Tanggal
: 1.
Identitas Responden
a. Nama
: b.
Usia : c.
Alamat :
d. Pekerjaan
:
2. Pertanyaan Penelitian
a. Sudah berapa lama saudara tinggal di dusun Krebet?
b. Bagaimana kegiatan yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata Krebet
Binangun dalam mengembangkan obyek wisata? c.
Kegiatan apa saja yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun?
d. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap program yang ada?
e. Bagaimana kerjasama yang dilakukan masyarakat dengan Kelompok
Sadar Wisata terkait dengan program-program yang dilakukan? f.
Apakah Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun selama ini bekerjasama dengan pihak-pihak lain, seperti pemerintah desa
setempat dan melibatkan mereka dalam rapat? g.
Bagaimana tanggapan saudara dengan adanya Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun, cukup bermanfaat atau justru mengganggu?
128 h.
Bagamana kemajuan yang ada di masyarakat dengan adanya Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun?
i. Apa kontribusi yang diberikan Kelompok Sadar Wisata Krebet
Binangun dalam memberdayakan masyarakat setempat? j.
Apa harapan Anda dengan adanya Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun?
k. Apakah hasil yang telah dicapai sesuai dengan program yang telah
direncanakan sebelumnya ? l.
Apakah bisa menujnukkan hasil-hasil yang telah dicapai ? m.
Apakah ada hasil yang belum sesuai dengan rencana, mengapa ?
129 Lampiran 6. Pedoman wawancara untuk pengunjung desa wisata Krebet
PEDOMAN WAWANCARA Key Informan
: Pengunjung desa wisata Krebet Hari, Tanggal
: 1.
Identitas Responden
a. Nama
: b.
Usia : c.
Alamat :
d. Pekerjaan
:
2. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana tanggapan saudara dengan adanya Kelompok Sadar
Wisata Krebet Binangun? b.
Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun?
c. Bagaimana tanggapan saudara tentang sarana dan prasarana yang ada
di Desa Wisata Krebet?
130 Lampiran 7. Analisis Data
ANALISIS DATA Display, Reduksi dan Kesimpulan Hasil Wawancara
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Program Desa Wisata Berbasis Sentra Oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun Di Desa
Wisata Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta
Bagaimana sejarah berdirinya Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun? Bapak YL : Asal mulanya itu mulai tahun 1990 Bapak Sugiyanto PH.BA selaku
camat Pajangan melihat potensi yang ada di Dusun Krebet. Lalu pada tahun 1999 menjadi rintisan desa wisata. Setelah itu pada bulan Januari
tahun 2009 mulai membentuk kelompok sadar wisata krebet untuk membantu mengembangkan desa wisata.
Mas JB : Latar belakang berdirinya kelompok sadar wisata ini karena banyaknya potensi yang ada di dusun Krebet yang belum sepenuhnya dikembangkan.
Harapannya apabila mendirikan kelompok sadar wisata ini supaya potensi yang ada di dusun Krebat ini dapat berkembang mbak, dan dikenal oleh
masyarakat luas.
Kesimpulan : Banyaknya potensi yang dimiliki oleh dusun Krebet dan belum sepenuhnya dikembangkan menjadi latar belakang berdirinya kelompok
sadar wisata Krebet Binangun. Kelompok sadar wisata Krebet binangun bekerjasama dengan masyarakat untuk bersama – sama membangun desa
wisata krebet.
Alasan apa yang membuat saudara bergabung dengan Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun?
Bapak RY : Alasan saya bergabung menjadi pengurus yaitu saya ingin ikut serta
memajukan desa wisata Krebet ini mbak, soalnya saya melihat banyak potensi yang ada namun belum dikembangkan secara maksimal.
Bapak MJ : Begini mbak, potensi yang ada di desa wisata Krebet ini kan banyak lha saya dan warga setempat ingin berkomitmen untuk dapat membangun
desa wisata ini menjadi lebih baik. Bapak PW : Supaya kampung Krebet ini bisa jadi desa wisata yang terkenal
mbak, sampai mancanegara. Kan kalau terkenal bisa memajukan perekonomian warga setempat dan dapat memajukan usahanya.
131 Kesimpulan : Faktor utama yang menjadi alasan mereka ikut bergabung di
Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun yaitu keinginan untuk ikut serta membangun dan memajukan desa wisata.
Program – program apa saja yang dilaksanakan oleh Kelompok Sadar
Wisata Krebet Binangun?
Bapak YL : Program – program yang dilaksanakan oleh Pokdarwis banyak mbak, seperti pembinaan dan pendampingan dalam pengelolaan homestay,
Pembinaan kelompok kesenian, kerajinan, kuliner, sosialisasi kepada pelaku wisata dan masyarakat untuk menerapkan sapta pesona pariwisata,
membuat paket wisata maupun promosi melalui website dan leaflet, penyusunan kalender event tahunan, menjalin kerjasama dengan desa
wisata lain, instansi pemerintah dan lembaga swasta yang terkait. Selain itu juga ada rapat rutin mbak setiap bulannya, tapi kadang tidak berjalan
setiap bulan. Kadang 2 bulan sekali, soalnya banyak yang sibuk.
Bapak PW : Banyak mbak, seperti pelatihan bahasa inggris khususnya untuk calon guide dan pemilik sanggar. Pembinaan kelompok kesenian,
kerajinan, dan kuliner. Rapat rutin juga dilaksanakan mbak, biasanya membahas event tahunan seperti bersih dusun, lomba voli, pagelaran
wayang kulit, dan acara lainnya.
Bapak RY : Saya itu jarang mengikuti rapat mbak, jadi tidak tahu semua kegiatan yang dilaksanakan. Tapi waktu itu saya ikut pembinaan kelompok
kesenian, kerajinan, kuliner. Saya juga ikut pelatihan bahasa Inggris yang diadakan oleh desa wisata krebet yang bekerjasama dengan D3 UGM
jurusan bahasa Inggris. Selain itu juga even tahunan yang selalu dilaksanakan mbak kayak bersih dusun dan pagelaran wayang kulit.
Kesimpulan : Sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok sadar wisata Krebet Binangun yaitu pembinaan dan pendampingan dalam
pengelolaan homestay, Pembinaan kelompok kesenian, kerajinan, kuliner, pelatihan bahasa inggris, mengadakan even tahunan seperti bersih dusun,
serta pertemuan rutin setiap bulannya.
Bagaimana cara menentukan program – program yang dilaksanakan oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun dalam upaya pemberdayaan
masyarakat? Bapak KD : Program – program yang kami laksanakan diantaranya bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat tentang edukasi atau pembelajaran dalam pengembangan desa wisata. Sehingga masyarakat
tahu dan semakin paham dalam mengelola desa wisata mbak, diharapkan dengan adanya program ini masyarakat dapat mengembangkan potensinya
dan bisa mandiri.