Definisi Pemberdayaan Masyarakat Kajian tentang Pemberdayaan Masyarakat

20 Kecenderungan kedua merupakan makna sekunder, yaitu menekankan pada proses menstimulasi, mendorong, atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog Samiaji, 2011: 147. Proses pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan bagaimana upaya menimbulkan perubahan tata cara kehidupan anggota masyarakat kearah tujuan yang akan dicapai serta bagaimana agar tujuan tersebuut dapat diterima oleh individu. Dalam kata lain, anggota masyarakat harus mampu menanamkan partisipasi dalam upaya pemberdayaan masyarakat tersebut. Menurut Hutomo 2000: 7-10 secara umum kegiatan pemberdayaan masyarakat terdiri dari empat bentuk yaitu : 1 Bantuan modal 2 Bantuan pembangunan prasarana. 3 Bantuan pendampingan, yaitu memfasilitasi proses belajar atau refleksi menjadi mediator untuk masyarakat 4 Bantuan kelembagaan. Kelembagaan sangat penting untuk menciptakan keberdayaan. Adanya lembaga di tengah – tengah masyarakat akan mempermudah untuk berkoordinasi sehingga akan memberikan kemudahan dalam melakukan akses – akses yang diinginkan oleh masyarakat. Pemberdayaan menjadi acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat yang mumpuni. Dengan demikian masyarakat tidak diposisikan sebagai obyek sasaran layanan pendidikan, tetapi diposisikan sebagai subyek yang aktif. Masyarakat dilibatkan dalam merancang, melaksanakan, mengembangkan, melembagakan, membiayai kebutuhan pendidikan 21 yang diperlukan, sebagai wujud dari upaya mengaktualisasikan pemberdayaan masyarakat guna menghasilkan masyarakat yang cerdas, terampil dan mandiri sebagai prasyarat masyarakat yang mampu menghadapi masa depan Umberto, 2000: 14. Menurut beberapa pengertian di atas, pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan kekuatan kepada masyarakat dalam mengembangkan potensinya sehingga masyarakat tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan dapat mengaktualisasikan dirinya melalui berbagai kegiatan.

b. Pemberdayaan Masyarakat sebagai Bentuk Pendidikan Luar

Sekolah Pendidikan luar sekolah sebagai bagian dari pendidikan nasional mempunyai peranan penting dalam proses pemberdayaan masyarakat. Proses pemberdayaan tersebut menekankan pada pada peningkatan kemampuan individu maupun kelompok dalam mencapai kedudukan yang diharapkan dalam masyarakat. Menurut Sudjana 2004: 19 proses pemberdayaan apabila dilakukan dalam wahana pendidikan memiliki delapan unsur pokok yaitu : 1 Belajar dilakukan dalam kelompok – kelompok kecil, 2 Pemberian tanggung jawab yang besar kepada warga belajar selama kegiatan pembelajaran berlangsung, 3 Kepemimpinan kelompok diperankan oleh warga belajar, 4 Sumber belajar bertindak sebagai fasilitator, 5 Proses belajar berlangsung secara demokratis, 6 Adanya kesatuan pandangan dan langkah dalam menciptakan tujuan, 22 7 Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang dapat menimbulkan rasa percaya diri pada warga belajar, 8 Bertujuan akhir untuk meningkatkan status sosial, ekonomi, dan atau politik warga belajar dalam masyarakat. Menurut Chambers Dalam Ginandjar, 1997: 8 “pemberdayaan masyarakat merupakan suatu konsep pembangunan ekonomi yang merangkum nilai – nilai sosial, yaitu bersifat people centered berpusat pada masyarakat, participatory partisipasi, empowering pemberdayaan dan sustainable berkelanjutan.” Upaya pemberdayaan tersebut harus dimulai dengan menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. Konsep pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan PLS, menempatkan masyarakat sebagai subjek. Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki kemampuan untuk mengendalikan program- program yang berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf kehidupanya. Dengan demikian program pemberdayaan masyarakat diarahkan agar masyarakat tumbuh dan berkembang menjadi masyarakat yang berdaya, dimana masyarakat tersebut memiliki kemampuan dalam mengatasi kebutuhan dan masalah yang dihadapi berdasarkan sumber daya yang dimiliki. Pendidikan luar sekolah sebagai proses pemberdayaan merupakan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk meningkatkan pemahaman dan pengendalian terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan politik sehingga warga belajar mampu meningkatkan taraf hidupnya. 23

3. Kajian tentang Pengelolaan Program Pendidikan Luar Sekolah

a. Pengertian Pengelolaan Program

Manajemen atau yang sering dikenal dengan nama pengelolaan program berasal dari Bahasa Inggris Management yang secara umum berarti mengurusi atau mengelola. “Pengelolaan program adalah cara kerja yang sistemik dan sistematis pada suatu lembaga dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu yang harus dikerjakan” Umberto, 2000: 51. Sedangkan menurut Hersey dan Blanchard dalam Sudjana, 2004: 17 yang memberi arti sebagai berikut : “Management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals” yang artinya “pengelolaan merupakan kegiatan yang dilakukan bersama dan melalui seseorang serta kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.” Menurut Stoner dalam Sudjana, 1992: 12 mengemukakan bahwa “Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organizing members and of using all other organizational to achieve stated organizational goals”. Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah “Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, secara efektif dan efisien. Dalam kegiatan mengembangkan sebagaimana dikemukakan di atas terdapat upaya pembaharuan atau perubahan secara inovatif.” 24 Dari para pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan program adalah suatu proses kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi melalui kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaanpenggerakan, dan pengawasan dengan memanfaatkan sumber daya manusia.

b. Pengelolaan Program Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah dirancang untuk membelajarkan masyarakat agar memiliki kecerdasan, ketrampilan dan kemandirian dalam bersikap sehingga mereka mampu menghadapi dan menyongsong perubahan yang datang dengan cepat yang mungkin tidak dapat diperhitungkan sebelumnya. Masyarakat dengan demikian mampu memecahkan persoalan yang dihadapi sebagai akibat dari perubahan dan memanfaatkannya untuk memperbaiki taraf dan mutu hidup dan kehidupannya. Memberdayakan masyarakat merupakan bagian dari upaya untuk melepaskan masyarakat dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat adalah meningkatnya kemampuan dan kemandirian masyarakat. Pemberdayaan bukan meliputi penguatan individu dan anggota masyarakat, tetapi juga pranata – pranata yang ada di masyarakat. Menanamkan nilai – nilai modern seperti kerja keras, hemat, terbuka dan bertanggungjawab adalah bagian pokok dari pemberdayaan ini menurut Djuju Sudjana Engking, 2012: 6.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Partisipatif Kelompok Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

1 12 69

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PARIWISATA PEDESAAN ( Desa Wisata Brayut dan Desa Wisata Pajangan Kabupaten Sleman)

0 3 122

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013).

0 4 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013).

0 3 13

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WISATA CIBURIAL KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG.

0 1 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA DEWABEJO DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 190

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN DESA WISATA SAMBI DI DUSUN SAMBI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 196

KARAKTERISTIK TOPENG KAYU SANGGAR WIDORO KANDANG DESA KREBET BANTUL YOGYAKARTA.

1 21 117

Analisis pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Batik Kayu Ragil Handicraft 212, Krebet Sendangsari Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 112

Efektivitas pendampingan penataan administrasi keuangan mahasiswa KKP FE USD pada usaha kecil : studi kasus pengrajin batik kayu Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul Yogyakarta - USD Repository

0 1 85