Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

43 Melalui pendekatan ini peneliti berusaha menggali dan mengungkapkan data di lapangan tentang pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program desa wisata oleh kelompok sadar wisata Krebet Binangun, serta faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan program desa wisata oleh kelompok sadar wisata Krebet Binangun.

B. Penentuan Subyek dan Obyek Penelitian

1. Penentuan Subyek Penelitian

Subyek Penelitian adalah orang–orang yang bisa memberikan informasi–informasi utama yang dibutuhkan dalam penelitian. Sumber data informan bisa berupa orang, dokumentasi arsip, atau berupa kegiatan. Dalam menentukan subyek penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2011: 85 “teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Disini peneliti menentukan sendiri subjek penelitian yang diambil. Teknik ini digunakan karena peneliti menganggap bahwa unsur–unsur mengenai informasi penelitian sudah terpenuhi pada subjek penelitian yang diambil tidak secara acak tapi ditentukan sendiri oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian yang ditentukan. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subyek penelitian, yaitu: a Pengurus kelompok sadar wisata Krebet Binangun. b Anggota kelompok sadar wisata krebet Binangun. c Masyarakat Dusun Krebet. 44 d Pengunjung Desa Wisata Krebet.

2. Penentuan Obyek Penelitian

Objek adalah apa yang akan diselidiki dalam kegiatan penelitian. Objek dari penelitian ini adalah Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Program Desa Wisata Oleh Kelompok Sadar Wisata Krebet Binangun di Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta.

C. Setting Penelitian

Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di Desa Wisata Krebet, Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta dengan alasan sebagai berikut : 1. Desa Wisata Krebet merupakan salah satu desa wisata yang ada di kecamatan Pajangan yang sedang berkembang dan menjadi perhatian pemerintah karena mengalami perkembangan yang pesat. 2. Keterbukaan dari pengelola Desa Wisata Krebet sehingga memungkinkan lancarnya dalam memperoleh informasi atau data yang berkaitan dengan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh dari informan yang terlibat langsung dalam fokus penelitian yaitu pengurus, anggota, masyarakat dan pengunjung. Data pendukung bersumber dari dokumen–dokumen berupa catatan, rekaman, gambar atau foto-foto, dan bahan–bahan lain yang dapat mendukung penelitian. Untuk memperoleh jenis data yang dibutuhkan oleh peneliti, maka menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 45

1. Observasi

Menurut Margono dalam Djam’an, 2009: 105 mengungkapkan bahwa “observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.” Sedangkan menurut Bungin dalam Djam’an, 2009: 105 menyatakan bahwa “observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.” Dari definisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung utuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan atau hanya pengamatan, dengan maksud mengamati langsung mengenai obyek yang diteliti yang meliputi pemberdayaan masyarakat desa wisata serta faktor pendorong dan penghambatnya. Observasi dilakukan pada aspek kondisi fisik dan non fisik di Desa Wisata Krebet. Kondisi fisik berupa kondisi geografis, keadaan tempat, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Sedangkan kondisi non fisik mencakup kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan berlangsung di Desa Wisata Krebet. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu percakapan dengan maksud tertentu atau dengan kata lain bertujuan guna memperoleh informasi.

Dokumen yang terkait

Komunikasi Partisipatif Kelompok Sadar Wisata Dalam Pengelolaan Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

1 12 69

IMPLEMENTASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PARIWISATA PEDESAAN ( Desa Wisata Brayut dan Desa Wisata Pajangan Kabupaten Sleman)

0 3 122

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013).

0 4 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PENGRAJIN BATIK KAYU (Kasus pada Sentra Industri Kerajinan Batik Kayu di Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013).

0 3 13

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WISATA CIBURIAL KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG.

0 1 9

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA OLEH KELOMPOK SADAR WISATA DEWABEJO DI DESA BEJIHARJO, KECAMATAN KARANGMOJO, KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 2 190

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGELOLAAN DESA WISATA SAMBI DI DUSUN SAMBI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 2 196

KARAKTERISTIK TOPENG KAYU SANGGAR WIDORO KANDANG DESA KREBET BANTUL YOGYAKARTA.

1 21 117

Analisis pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan : studi kasus pada Perusahaan Batik Kayu Ragil Handicraft 212, Krebet Sendangsari Pajangan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 112

Efektivitas pendampingan penataan administrasi keuangan mahasiswa KKP FE USD pada usaha kecil : studi kasus pengrajin batik kayu Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul Yogyakarta - USD Repository

0 1 85